SEBUAH CELOTEHAN DI RUANG KERJA

Beberapa waktu lalu kantor padam. Aliran. Sebelum aliran, orang HRD berkeliling dan memberitahukan tepat pukul 10.00 nanti akan aliran. Ada beberapa orang yang berkomentar, “Pak, mengapa tidak mengumumkan di pidgin saja?” yakni layanan yang kantor punya untuk saling terhubung satu sama lainnya.

Ada beberapa orang lagi yang nyeletuk, diantaranya “Sampai jam berapa pak alirannya?”
“Sampai jam 13.00” ucap orang HRD.
“Yah sampai jam 13.00, dikira sampai jam 17.00 (pulang kantor)”
Hahaha saya lantas tersenyum. Lucu.

Ada lagi yang nyeletuk, “Siapa yang masak nasi? Siapa yang nyetrika” haha emang anak kosan? Biasanya kan mereka suka bikin aliran karena semua dinyalakan.

Pikiran saya lantas terlempar pada rumah yang juga merupakan kosan. Saban hari atau bulan, terkadang aliran tak bisa terhindarkan. Hal ini kadang karena semua alat elektronik dipakai secara bersamaan. Kalau mereka beberapa menit saja tidak nyala adalah sesuatu yang sangat berharga. Mengeluh pada ibu kosan seringkali pula terjadi.

Ini hanya sekadar berbagi bahwa setelah hampir 7 bulan saya bekerja di kantor saya yang baru, saya menemukan berbagai karakter, dan tentunya saya merasa nyaman itu karena banyak faktor, diantaranya lingkungan yang kondusif.

Saya bisa menghafal, bisa setor hafalan secara rutin, dan terkadang saat banyak kerjaan, saya selalu mendapat backing an dari bos saya. Sehingga saya merasa aman, artinya nyaman juga.

Hingga hari ini, setelah event buka bersama saat Ramadhan, bos kami mengajak kami makan siang bersama; makan baso. Hal yang membuat saya cukup kaget karena ini bisa jadi terakhir kami bersama di departemen kami. Pasalnya mulai awal November nanti, semua akan berubah. Perusahaan mengembangkan dirinya.

Otomatis, saya bisa jadi tidak bersama teman di departemen, yakni pak puwi atau pak dhani, atau bos kami. Apapun itu hasilnya, saya harus -bersiap- dimutasi bahkan ke divisi yang berbeda. Tempat duduk bisa jadi juga berbeda. Siapakah bos saya selanjutnya?

No comments