MENGGUGURKAN KEWAJIBAN



Mudah-mudahan bukan sekadar menggugurkan kewajiban, saat belajar, saat kuliah, menjalani program kerja, menyelesaikan amanah dakwah, mengerjakan pekerjaan kantor, atau hal rutin yang kita kerjakan sehari-hari.

Mudah-mudahan bukan sekadar mengisi waktu, saat terpekur sendiri, mencatat agenda hari ini, esok dan sepekan ke depan, kemudian setelah terlewat dan tidak ada evaluasi, semua berjalan seperti biasa.
Seperti ketika terbangun di pagi hari dan terkejut karena kesiangan (kemudian) menyesal berkali-kali karena tidak sempat tahajud atau murajaah hafalan, karena waktu tidak dapat kembali, semoga ada sesuatu yang lebih dari sekadar rutinitas, tapi: kebutuhan. 

Kita butuh Allah Swt, dalam setiap hari-hari kita. Kita hidupkan lagi amalan terbaik kita. Ada yang memiliki amalan ‘lebih’ dengan bertilawah, kemudian ada yang memiliki amalan ‘lebih’ dengan shaum. Ada pula yang mencoba menyeimbangkan amalan-amalan tersebut dalam keseharian. Subhanallah. 

Lalu dimana posisi kita saat berjejalan agenda yang harus diselesaikan?

Dengan berbagai amalan yang kita lakukan, yakinilah sahabat kalau itu menentramkan, dan agenda kita akan dilalui dengan mudah. Posisi kita butuh Allah Swt, dan Allah Swt menjawab segala kesulitan yang kita hadapi.

Mudah-mudahan bukan sekadar menggugurkan kewajiban saat kita belajar, kuliah, menjalani program kerja, menyelesaikan amanah dakwah, mengerjakan pekerjaan kantor, atau hal rutin yang kita kerjakan sehari-hari. Nikmati proses yang sedang bergulir. Hiasi hari-hari kita dengan terus memanjatkan doa dan pengharapan hanya kepada Allah Swt. Sesungguhnya semua yang kita lakukan akan dimintai pertanggungjawabannya.

No comments