REVIEW FILM OMAR (UMAR BIN KHATTAB)

Inspiring! Begitu kesan yang terasa saat menonton film Omar yang tayang bulan Ramadhan kemarin di MNCTV pada jam sahur di seluruh Indonesia. Apa sobat FITRAH mengikuti dalam setiap episodenya? May be, diantara sobat FITRAH ada yang sudah nonton dan ada juga yang mungkin belum nonton. So, ngga usah khawatir buat sobat FITRAH yang belum nonton, sekarang udah banyak media sosial yang mengunggah film Omar ini.

Nah, sekarang ini waktunya untuk sobat FITRAH tau apa dan gimana film ini sampai sebegitu menariknya. So, check it out, ya! :D


Omar adalah serial berbahasa Arab yang dengan biaya produksi terbesar, melibatkan 30 ribu aktor dan tim produksi dari 10 negara. Situs The Muslim Times menyebut serial berjumlah 31 episode ini memakan waktu syuting lebih dari 300 hari.


Omar secara serentak tayang Ramadhan kemarin di Dubai, Qatar, Turki, dan Indonesia. Serta segera menyusul di Libanon dan Tunisia. Rencananya, serial ini juga tayang di Eropa dan Amerika, setelah disulihsuara bahasa Inggris dan Perancis.

Film ini ditulis oleh Dr. Waleed Saif dan diproduksi oleh 03 Production dan Midle East Broadcasting Centre (MBC) Dubai. Dengan sinematografi yang baik dan kualitas gambar yang bagus menjadikan film ini enak ditonton. Tidak sekedar menjadi tontonan yang hanya menghibur tetapi sarat pesan-pesan ketauladanan.


Proses Shooting dan Post Production menghabiskan 322 hari, yakni 10 bulan 18 hari, 46 minggu, 7.728 jam, 463.680 menit, 27.820.800 detik, melibatkan 229 kru dan 322 aktor dan aktris dari 10 negara. Untuk keperluan 29 rumah di Kota Mekkah dibangun diatas tanah 5000 m2 di Kota Damaskus dan 89 rumah di atas tanah 12.000 m2 di Kota Marrakesh. Untuk keperluan 29 rumah di Kota Mekkah dibangun diatas tanah 5000 m2 di Kota Damaskus dan 89 rumah di atas tanah 12.000 m2 di Kota Marrakesh.


Melibatkan banyak properti, yakni 1970 pedang, 650 tombak, 1050 tameng, 4000 anak panah, 400 panahan, 15 drum, 137 patung, 1600 tanah liat, 10.000 koin, 170 baju perang. 14.200 me kain digunakan untuk keperluan wardrobe setiap aktor dan aktris yang bermain, kain diambil dari Suriah, India, dan Tunisia. Wardrobe team sendiri terdiri dari 39 ahli jahit. Tim properti juga menyediakan 7550 sendal. 20.000 orang terlibat sebagai aktor ekstra, melibatkan 10.000 stunt actor, 7500 kuda, dan 3800 onta. Allahu Akbar!

Jauh sebelum Islam datang di kota Mekkah, kita kenal istilah pada saat dengan istilah masa jahiliyyah. Ketidak adilan, Mekkah menjadi pusat menyembah banyak berhala, dan seringkali menjadi ajang perang antar suku.

Sampai datanglah Rasulullah Saw membawa kebaikan menyeru islam kepada masyarakat Mekkah. Meski ditentang, Rasulullah Saw yang dikenal memiliki akhlak yang baik mendapatkan pengikut yang kita kenal dengan assabiqunal awwalun (orang-orang yang pertama masuk Islam).

Di masa awal ini, Rasulullah Saw dan sahabat mendapat tekanan yang luar biasa dari mereka yang tidak mau menerima perubahan yang dibawa oleh Rasulullah Saw. Tekanan dari mulai diskriminasi sampai ancaman kematian. Puncaknya pemboikotan sampai 3 tahun. Kesabaran yang luar biasa.

Saat kepemimpinan khalifah Abu Bakar As Shiddiq, beliau fokus memerangi orang yang murtad dari Islam dan mengurusi orang yang tidak mau berzakat. Saat beliau meninggal dunia, kepemimpinan dilanjutkan oleh Ammirul Mukminin Umar bin Khattab.

Umar bin Khattab memerhatikan urusan kaum muslimin, menegakkan ketauhidan, mematikan bid’ah dan menghidupkan sunnah. Kemudian di masa kepemimpinan Umar ini lah kejayaan Islam meluas hingga ke Persia.
Kita bisa mendapat wawasan pengetahuan yang luar biasa dari film sejarah ini. Bukan saja keteladanan Rasulullah Saw yang dilaksanakan para sahabat, kita dapat mengenal sahabat-sahabat yang terlibat. So, kita dapat kenal sahabat Rasulullah Saw yang lain. Scene peperangan yang dilakukan dari mulai perang Badar, perang Badar dan perang-perang lainnya, hingga puncaknya menaklukkan Persia dan Romawi tentu mendebarkan dan sangat ditunggu saat menonton film Omar ini.

*

Di Indonesia, data kepemirsaan beberapa hari setelah Omar ditayangkan menunjukkan, hanya serial Omar acara sahur yang mampu merambah ke peringkat 5 besar. Sedangkan di negara asalnya, di Dubai dan Qatar ini ternyata memicu pro dan kontra di negeri asalnya, dan menuai  sejumlah protes di Arab.

Meski penggambaran secara visual tidak secara eksplisit disebut dilarang dalam Al-Qur’an, menurut beberapa kalangan penggambaran wajah sahabat nabi memang tidak diperkenankan. Sementara, juru bicara MBC mengatakan serial Omar telah mendapat dukungan dari beberapa ulama terkemuka, termasuk ulama terkemuka asal Mesir, Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi.
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual dan Ulama Muda (MIUMI) Ustadz Fahmi Salim, Lc mengungkapkan, untuk bisa menyosialisasikan sejarah Islam kepada masyarakat umum film ini baik. Namun mengenai penggambaran wajah yang diharamkan Fahmi menganjurkan jalan tengah. Umat Islam yang penting tidak boleh menyakini bahwa wajah dari Umar Bin Khatab ra dan para sahabat lainnya seperti yang digambarkan dalam film tersebut.

Terlepas dari kontroversi tersebut, kehadiran film ini layak diapresiasi, karena dapat meluruskan fitnah-fitnah kelompok Syiah terhadap sahabat Rasulullah Saw. Yakni doktrin-doktrin Abdullah bin saba sebagai tokoh fiktif terus disebarkan oleh Syiah. Pencelaan terhadap sahabat-sahabat Nabi Muhammad dan pengkultusan terhadap Ali ra semakin gencar dilakukan.
Fahmi juga menjelaskan agar umat hati-hati dengan syiar kelompok Syiah di Indonesia. Budaya menghina para sahabat seperti Abu Bakar As Shidiq ra, Umar bin Khatab ra hingga Muawiyah  masih terjadi. Syiah mengaku mencintai keluarga Nabi, tapi pada kondisi yang lain tidak segan menghina Aisyah ra istri Rasulullah Saw. [Sri - dari berbagai sumber]

#Gambar: Khalid bin Walid 

No comments