FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA


 Fatma Pasha menjadi tokoh favorit saya, karena sifatnya yang sabar, keibuan dan lembut.
Fatma adalah wanita muslim asal Turki, ibu rumah tangga dan selalu ada untuk Ayse dan suaminya. Fatma juga seorang yang paham dan cinta akan Sejarah Peradaban Islam. (Sri Al)

Senang rasanya akhirnya bisa menonton film 99 Cahaya di Langit Eropa. Alhamdulillahirabbil 'alamin :)

Kemarin sore sehabis pekanan, saya dan suami pergi berangkat menonton film di Jatinangor Town Square (Jatos). Film yang sudah saya tunggu-tunggu sejak membaca bukunya, sudah terbayang ini akan menjadi film yang sangat bagus.


Diangkat dari novel yang sama yang ditulis oleh karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Film ini pun scriptnya ditulis oleh Hanum, Rangga dan Alim Studio, sehingga tak heran esensi penting dari buku tidak akan terlewatkan di dalam film ini. Dijamin saat menonton, kita bakal tahu sedikit banyak tentang situasi sejarah Islam di negeri Eropa.
  
Film yang berlatar empat negara, yakni Vienna (Austria), Paris (Perancis), Cordoba (Spanyol) dan Istanbul (Turki). Saat menonton, mata seperti dilenakan oleh pemandangan Eropa... jadi pengen kesana sama suami.. insyaAllah.. :)





Semua berawal dari perjalanan Hanum dan Rangga ke Austria, Paris, Cordoba dan Granada, serta Istanbul. Hanum ikut suaminya studi doktoral di Wina, Austria, dan tinggal di negara yang minoritas jumlah muslimnya. Hampir tidak terdengar suara azan kecuali di beberapa tempat, namun Hanum banyak menemukan hikmah yang menginspirasinya.

Berawal dari sebuah cokelat, Hanum berteman dengan Fatma, dan membuat Hanum menjadi tertarik untuk melihat langsung situs-situs yang dapat mengenal sejarah Islam di negara Eropa. Fatma pula mengenalkan Hanum bahwa Fatma ingin mengenalkan syiar Muslim di Austria dengan menebar senyum indah, menguasai bahasa Jerman dan Inggris, serta selalu jujur dalam berdagang.


Nah, disinilah... Fatma Pasha menjadi tokoh favorit saya, karena sifatnya yang sabar, keibuan dan lembut.  Fatma adalah wanita muslim asal Turki, ibu rumah tangga dan selalu ada untuk Ayse dan suaminya. Fatma juga seorang yang paham dan cinta akan Sejarah Peradaban Islam.

Perjalanan Hanum kemudian berlanjut ditemani Marion, seorang yang menemukan imannya di Paris. Mereka berkeliling Paris lalu ke Grande Mosquee de Paris (Masjid Besar Paris). Disana terdapat kafe, restoran, sekolah dan sebuah lembaga teologi Islam yang digunakan sebagai tempat menyebarkan ilmu pengetahuan, bukan semata-mata tempat beribadah.

Nah, di film yang pertama ini perjalanan Hanum baru ke dua tempat yakni Wina (Austria) dan Paris (Prancis). Masih ada dua negara lagi yakni di Cordoba (Spanyol) dan Istanbul (Turki).  Kapan yaa tanggal lirisnyaaa film yang kedua? :)

Pasti, perjalanan panjang ke Eropa ini jelas menimbulkan kesan tersendiri untuk Hanum dan Rangga mendapat 'Cahaya-Cahaya' yang sesungguhnya.***

No comments