ARTIS DAN KACAMATA AKHIRAT

Suka gemes kalo liat artis-artis yang jagooo banget menguasai panggung, menarik perhatian para fans nya, dan rata-rata fans nya perempuan semuah, namun mereka belum juga pada nikah.

Waduuh si sri perhatian pisan kitu yah.. haha.. sebenarnya cuma comment aja, mereka sebenarnya bisa dapetin perempuan yang paling cantik sekalipun dan langsung menikahinya, karena mereka punya banyak banget uang hasil dari kerja keras mereka sebagai artis penyanyi yang malang melintang di dunia hiburan dari satu negara ke negara lain.. tapi yaa itu, mereka belum juga nikah..
artis menjadi sorotan
Malah ada kabar salah satu personilnya, sudah punya anak dari perempuan yang belum dinikahinya.. astaghfirullah.. jadi kumpul kebo! Sedih banget karena kadang saya suka denger lagunya bahkan sejak tahun 2010 mereka yang masih unyu-unyu.

Ketika berubah tato, saya kecewa, (yah si sri.. namanya juga mereka bukan islam. mana ngerti..yang ada di pikiran mereka mungkin suka-suka dan keren kalau tato.. padahal ada keterangan bahaya tato bagi tubuh.. hiyyy ngeri..yaah, sebenarnya ini penjelasan umum saja untuk menekankan agar punya idola paling top itu satu Rasulullah saw. yang paling mahsum dari kesalahan).

Dan kabar yang sekarang santer, ketika tambah punya anak dari bukan sah pernikahan membuat tambah miris. Naudzubillah. Kalau punya fans yang segitu banyak, bisa saja fans nya mengikuti idolanya???

Maka kadang saya berpikir, artis itu pekerjaan yang tidak sepenuhnya dari diri mereka karena akan ada saatnya mereka diatur begini dan begitu, dan seterusnya.

Sebenarnya tentu mereka punya kebebasan sendiri untuk memilih, bebas untuk menjadi diri mereka sendiri, misalnya artis yang religius sekarang sudah tambah banyak di tanah air, alhamdulillah.. ada Teuku Wisnu, Dude Herlino, dan masih banyak lagi..

Sebenarnya di dunia ini mau cari apa sih?? 
Kebahagiaan sepenuhnya bukan dari sesuatu hal yang bersifat materi. Hal yang lebih esensi dari itu adalah kebahagiaan spiritual selain kebahagiaan fisik sebagai benteng agar kita tidak menjadi tersesat.

Dengan aturan, tidak menjadikan kita terkekang, namun menuntun kita agar tidak tersesat. Rasulullah saw. pernah berkata, kita tidak akan tersesat jika kita selalu mengacu aturan Al Quran dan As Sunnah.

Terkadang kesenangan semata itu akan menjerumuskan, lho. Hati-hati. Maka ada hadits Nawawi ke 6 yang patut kita renungi. Yang halal itu sudah jelas, yang haram juga sudah jelas. Di tengah-tengahnya ada subhat. Apa itu subhat? Subhat adalah perkara-perkara yang meragukan.

Dari Abi Abdillah An Nu’man bin Basyir rhadiyallahu ‘anhuma, dia berkata: Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya perkara yang halal telah jelas, dan perkara yang haram pun telah jelas. Dan di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang meragukan, yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Maka barangsiapa menjaga dirinya dari perkara yang syubhat, maka ia telah menjaga keselamatan agamanya dan kehormatannya.

Dan barangsiapa yang terjatuh dalam syubhat, berarti ia telah terjerumus dalam perkara yang haram, seperti penggembala yang menggembalakan ternaknya di dekat daerah terlarang sehingga hewan-hewan itu nyaris merumput di dalamnya. Ketahuilah, bahwa setiap raja memilliki daerah terlarang. Ketahuilah, bahwa daerah terlarang Allah adalah hal-hal yang diharamkan. Ketahuilah, bahwa dalam tubuh terdapat mudghah (segumpal daging), jika ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.  (HR. Bukhari dan Muslim)

Semoga Allah Swt. memberi hidayah kepada kita semua untuk selalu berada dalam jalan yang lurus dan jalan yang diridhoi-Nya. Bukan jalan yang lain. Aamiin.

Ada quote bagus berikut.
Makin cerdas Anda, makin kaya Anda, makin tinggi jabatan Anda, makin cantik/tampan Anda, makin populer Anda, akan makin berat pula laporan tanggung jawab Anda di akhirat. Ada yang gagal diuji dengan kemiskinan, kekayaan, jabatan dan popularitas, gagal diuji dengan kecantikan/ketampanan. Gagal itu: hidup tidak bahagia, makin jauh dari Allah SWT.
- Dr. Adian Husaini -

No comments