Kelas Matrikulasi Batch#4 Materi 5 Belajar Bagaimana Caranya Belajar

Bunda dan calon bunda yang selalu semangat belajar, bagaimana sudah makin mantap dengan jurusan ilmu yang dipilih? kalau sudah, sekarang mari kita belajar bagaimana caranya belajar. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk lebih membumikan kurikulum yang teman-teman buat. Sehingga ketika teman-teman membuat kurikulum unik (customized curriculum) untuk anak-anak, makin bisa menerjemahkan secara setahap demi setahap karena kita sudah melakukannya. Inilah tujuan kita belajar.

Sebagaimana yang sudah kita pelajari di materi sebelumnya, bahwa semua manusia memiliki fitrah belajar sejak lahir. Tetapi mengapa sekarang ada orang yg senang belajar dan ada yang tidak suka belajar.

Suatu pelajaran yang menurut kita berat jika dilakukan dengan senang hati maka pelajaran yang berat itu akan terasa ringan, dan sebaliknya pelajaran yang ringan atau mudah jika dilakukan dengan terpaksa maka akan terasa berat atau sulit.

Jadi suka atau tidaknya kita pada suatu pelajaran itu bukan bergantung pada berat atau ringannya suatu pelajaran. Lebih kepada rasa.

 *_Membuat BISA itu mudah, tapi membuatnya SUKA itu baru tantangan_*
Melihat perkembangan dunia yang semakin canggih dapat kita rasakan bahwa dunia sudah berubah dan dunia masih terus berubah. Perubahan ini semakin hari semakin cepat sekali. Anak kita sudah tentu akan hidup di jaman yang berbeda dengan jaman kita. Maka teruslah mengupdate diri, agar kita tidak membawa anak kita mundur beberapa langkah dari jamannya.

Apa yang perlu kita persiapkan untuk kita dan anak kita ?
Kita dan anak-anak perlu belajar tiga hal :
  1. Belajar hal berbeda
  2. Cara belajar yang berbeda
  3. Semangat Belajar yang berbeda
*Belajar Hal Berbeda*
Apa saja yang perlu di pelajari? yaitu dengan belajar apa saja yang bisa:
  • Menguatkan Iman, ini adalah dasar yang amat penting bagi anak-anak kita untuk meraih masa depannya
  • Menumbuhkan karakter yang baik.
  • Menemukan passionnya (panggilan hatinya)
*Cara Belajar Berbeda*
 Jika dulu kita dilatih untuk terampil menjawab, maka latihlah anak kita untuk terampil bertanya Keterampilan bertanya ini akan dapat membangun kreatifitas anak dan pemahaman terhadap diri dan dunianya.

Kita dapat menggunakan jari tangan kita sebagai salah satu cara untuk melatih keterampilan anak2 kita untuk bertanya.
 Misalnya :
👍Ibu jari : How
👆Jari telunjuk : Where
✋Jari tengah : What
✋Jari manis : When
✋Jari kelingking : Who
👐Kedua telapak tangan di buka : Why
👏Tangan kanan kemudian diikuti tangan kiri di buka : Which one.

Jika dulu kita hanya menghafal materi, maka sekarang ajak anak kita untuk mengembangkan struktur berfikir. Anak tidak hanya sekedar menghafal akan tetapi perlu juga dilatih untuk mengembangkan struktur berfikirnya

Jika dulu kita hanya pasif mendengarkan, maka latih anak kita dengan aktif mencari. Untuk mendapatkan informasi tidak sulit hanya butuh kemauan saja.

Jika dulu kita hanya menelan informasi dari guru bulat-bulat, maka ajarkan anak untuk berpikir skeptic.

Apa itu berpikir skeptik?
 
Berpikir Skeptik yaitu tidak sekedar menelan informasi yang didapat bulat-bulat. Akan tetapi senantiasa mengkroscek kembali kebenarannya dengan melihat sumber-sumber yang lebih valid.

*Semangat Belajar Yang berbeda*
 Semangat belajar yang perlu ditumbuhkan pada anak kita adalah :
  • Tidak hanya sekedar mengejar nilai rapor akan tetapi memahami subjek atau topik belajarnya.
  • Tidak sekedar meraih ijazah/gelar tapi kita ingin meraih sebuah tujuan atau cita-cita.
Ketika kita mempunyai sebuah tujuan yang jelas maka pada saat berada ditempat pendidikan kita sudah siap dengan sejumlah pertanyaan-pertanyaan. Maka pada akhirnya kita tidak sekedar sekolah tapi kita berangkat untuk belajar (menuntut ilmu).

Yang harus dipahami,
Menuntut Ilmu bukan hanya saat sekolah, tetapi dapat dilakukan sepanjang hayat kita.
Bagaimanakah dengan Strategi Belajarnya?
Strategi belajar nya adalah dengan menggunakan
*Strategi Meninggikan Gunung bukan meratakan lembah*
Maksudnya adalah dengan menggali kesukaan, hobby, passion, kelebihan, dan kecintaan anak-anak kita terhadap hal-hal yg mereka minati dan kita sebagai orangtuanya mensupportnya semaksimal mungkin.

Misalnya jika anak suka bola maka mendorongnya dengan memasukkannya pada club bola, maka dengan sendirinya anak akan melakukan proses belajar dengan gembira. Sebaliknya jangan meratakan lembah yaitu dengan menutupi kekurangannya, Misalnya apabila anak kita tidak pandai matematika justru kita berusaha menjadikannya untuk menjadi pandai matematika dengan menambah porsi belajar matematikanya lebih sering (memberi les misalnya). Ini akan menjadikan anak menjadi semakin stress.

Jadi ketika yang kita dorong pada anak-anak kita adalah keunggulan / kelebihannya maka anak-anak kita akan melakukan proses belajar dengan gembira. Orang tua tidak perlu lagi mengajar atau menyuruh-nyuruh anak untuk belajar akan tetapi anak akan belajar dan mengejar sendiri terhadap informasi yang ingin dia ketahui dan dapatkan. Inilah yang membuat anak belajar atas kemauan sendiri, hingga ia melakukannya dengan senang hati.

Bagaimanakah membuat anak menjadi anak yang suka belajar ?
Caranya adalah :
  1. Mengetahui apa yang anak-anak mau / minati
  2. Mengetahui tujuannya, cita-citanya
  3. Mengetahui passionnya
Jika sudah mengerjakan itu semua maka anak kita akan meninggikan gunungnya dan akan melakukannya dengan senang hati.

*Good is not enough anymore we have to be different*
Baik saja itu tidak cukup, tetapi kita juga harus punya nilai lebih (yang membedakan kita dengan orang lain).

Peran kita sebagai orang tua :
  • Sebagai pemandu : usia 0-8 tahun.
  • Sebagai teman bermain anak-anak kita : usia 9-16 tahun. kalau tidak maka anak-anak akan menjauhi kita dan anak akan lebih dekat/percaya dengan temannya
  • Sebagai sahabat yang siap mendengarkan anak-anak kita : usia 17 tahun keatas.
Cara mengetahui passion anak adalah :
  1. Observation ( pengamatan)
  2. engage (terlibat)
  3. watch and listen ( lihat dan dengarkan suara anak). Perbanyak ragam kegiatan anak, olah raga, seni dan lain-lain. Belajar untuk telaten mengamati, dengan melihat dan mencermati terhadap hal-hal yang disukai anak kita dan apakah konsisten dari waktu ke waktu. Diajak diskusi tentang kesenangan anak, kalau memang suka maka kita dorong.
Cara mengolah kemampuan berfikir Anak dengan :
  1. Melatih anak untuk belajar bertanya, Caranya: dengan menyusun pertanyaan sebanyak-banyaknya mengenai suatu obyek.
  2. Belajar menuliskan hasil pengamatannya Belajar untuk mencari alternatif solusi atas masalahnya
  3. Presentasi yaitu mengungkapkan akan apa yang telah didapatkan/dipelajari
  4. Kemampuan berfikir pada balita bisa ditumbuhkan dengan cara aktif bertanya pada si anak.
Selamat belajar dan menjadi teman belajar anak-anak kita,
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/
Sumber bacaan :
 _Dodik Mariyanto, Learning How to Learn, materi workshop, 2014_
 _Joseph D Novak, Learning how to learn, e book, 2009_
Https://youtu.be/Wt93RCc6_rs

Matrikulasi IIP Batch #4 sesi #5
 Waktu : 13 Juni 2017
 Fasilitator : Wahyu Lissetiarani
 Koordinator : Eneng Rani G
SESI TANYA JAWAB

Pertanyaan dari Teh Kazoul
Materi 5 ini benar2 memukul saya😅, sejujurnya saya bingung ketika guru anak saya meminta saya lebih berusaha lagi mengajar matematika karena anak saya kurang dlm bidang tsb. Sementara memaksakan anak akan mengakibatkan stress,dan itu terjadi di awal ketika saya ajak dia belajar 1 jam matematika dan setiap hari! Anak saya nangis selama 2 kali awal belajar bersama sy😔. Bagaimana menemukan titik tengah antara pihak sekolah dg fitrah anak mengembangkan potensinya, sy mulai berfikir nilai2 itu bukan lg masalah... belajar untuk tdk silau dg anak lain😅 namun saya juga mulai berat hati ketika sekolah menilai seorang anak berdasar kemampuan yg dilihat anak di sekolah...  Bagaimana mendamaikan hal seperti itu?😅
Terimakasih…

Jawaban dari Teh Wahyu :Teh Kazoul yang baik,sudah pernah mencoba konsultasi dengan pihak sekolah prihal ini?✅
pelajaran tsb ada manfaatnya.... Utarakan saja teh, sama2 mencari solusi. Mungkin bukan karena mata pelajaran matematika nya tapi bisa jadi karena metode belajarnya yang kurang sesuai dengan ananda teh? Tidak semua anak dilahirkan untuk ahli di bidang matematika☺ Evaluasi metode belajarnya kalau menurut saya teh.
Buat anak mencintai belajar☺

Alhamdulillah, teh kazoul sudah menemukan minat anak InsyaAllah akan lebih mudah mengarahkannya,bisa dengan berguru dengan orang2 ahli dibidangnya.
Coba sisipkan pelajaran matematika saat ananda melakukan aktifitas yg berkaitan dengan passion nya. Kalau saya tidak salah,ananda suka menggambar dan mewarnai ya? Coba rumus2 matematika nya di warnai, diukir, menggambar bentuk bangun ruang dll. Dibikin asyik dulu di metode belajarnya agar ananda tidak stress, InsyaAllah.

Pertanyaan dari Teh Irmayanti
Anak sya bru tiga thun enam bulan dan dua thun dua bulan.
 Sya msih bingung tuk menemukan passion mreka. Slain msih suka bnyak hal mreka blom bsa diajak dskusi😅 Trus jika dlm bntuk pengamatan thdp mreka. Kira2 brpa lama wktu yg dbutuhkan tuk dpt tw passion ank kita? Trimkasih

Jawaban dari Teh Wahyu :
Teh Irmayanti sayang, semakin kita sering bermain bersama ananda, menelaah aktifitas mana yang membuat mata ananda berbinar dan selalu bersemangat akan hal itu, dengan terus memberi wawasan berbagai macam kegiatan, akan semakin cepat terdeteksi passionnya.

Jadi tidak ada patokan bakunya berapa lama kita bisa menemukan passion ananda, beda cara pengasuhan dan stimulus tentu beda hasilnya☺✅

Pertanyaan dari Teh Dwi A
Saya punya adik (SMP) yg sempat bersekolah d pesantren (asrama), yg awalnya yg keluarga tau, dia sekolah di pesantren krn kemauan sendiri, tp di tengah perjalanan, dia bilang kalau dia sebenarnya tdk mau masuk pesantren (krn sesuatu hal dll) . Krn sudah "kagok" masuk, akhirnya sekolah msh berlanjut, tp dg byk "godaan" teh, yg akhirnya mendekati UKK adik saya merengek tdk mau melanjutkan dan org tua pun akhirnya "menyerah". Saat ini adik saya sudah d rumah dan rencana nya akan melanjutkan sekolah yg lokasi nya tdk jauh dr rumah. Dari materi yg sudah disampaikan sudah jelas bgmn cara melihat passion pada anak, tp saya ingin contoh real/pelaksanaan cara melihat passion anak itu dlm mengamati, terlibat, dll. Krn kalau dg cara mengamati, saya msh belum bisa melihat passion adik saya itu apa, yg akhirnya saya blm bisa mengarahkannya. Hatur nuhun

Jawaban dari Teh Wahyu :
Teh Dwi yang baik, dengan melakukan berbagai kegiatan, perkaya wawasannya InsyaAllah akan terlihat dimana passion nya.  Perbanyak aktivitas atau berkegiatan, karena sudah remaja bisa diajak magang ke orang2 ahli yang melakukan aktifitas sesuai passion orang tersebut, agar bisa berbagi pengalaman langsung pada sang ahli✅

Pertanyaan dari Teh Rani
Bagaimana ya caranya menghilangkan atau mengurangi kebiasaan 'keukeuh' dan memaksakan kehendak pada anak? Misalnya ketika anak2 kita menginginkan kebebasan (bebas mengkelporasi lingkungannya, sesuai dgn keinginan dan passionnya), tak jarang kita sebagai orang tua merasa khawatir thd pilihan anak tsb. Lalu timbulah kehawatiran dan ketakutan2 yg mungkin terlalu berlebihan, jdinya kita mendikte anak hrs begini begitu, atau selalu membandingkan kebiasaan anak satu dengan yg lainnya, shg akhirnya secara disadari atau tidak kita malah mengurung/ membatasi langkah dan kreatifitas anak tsb, agar sesuai dgn yg kita inginkan. Alhasil anak jd hilang arah, gak jelas tujuan hidupnya. Nuhun

Jawaban dari Teh Wahyu :
 Teh Rani sayang, ubah dulu pola fikir orang tua nya, tekankan bahwa setiap anak adalah bintang dalam bidang yang berbeda2. Terus gali passionnya, karena jika anak sudah menemukan passionnya akan lebih bahagia dan bersemangat dalam beraktifitas.  InsyaAllah aura positifnya akan tercermin, dan akan lebih jelas arah dan tujuan hidupnya, InsyaAllah✅

Fokus ke orang tua nya, ajak diskusi, buka wawasannya, tunjukan contoh tokoh2 yang sukses di bidang seni☺

Pertanyaan dari Teh Neneng
Assalamualaikum Teh, saya Neneng, mau nitip pertanyaan...
Bagaimana cara menemukan pasion dan bakat kalau anaknya masih berusia 3,5 tahun, karena kalau saya perhatikan masih belum terlihat kecenderungannya kemana, dia sih suka kalau liat Mobil, bahkan udah bisa menyebutkan nama2 merk Mobil kalau ngeliat logo nya. Tapi kalau dikenalin huruf, angka Dan warna masih suka ga fokus Dan jawabnya pasti disalah-salahin 😂

Jawaban dari Teh Wahyu :
Waalaikunsalam. Teh Neneng sayang,dengan ananda yang masih balita itu waktunya kita "menjejali" berbagai macam aktifitas maka InsyaAllah ananda kaya akan wawasan.
Lambat laun akan terlihat apa passion nya. Itu sudah mulai terlihat suka tentang mobil👍 tinggal diasah saja teh, tingkatkan wawasannya dengan bersama2 mencari tahu sejarah2 mobil, jenis2 mobil, bandingkan mobil di Indonesia dan manca negara dll. Perkaya wawasan😍
Untuk angka dan warna terus dilatih saja teh, fokus anak kn 1 menit x umurnya jadi tak usah terlalu khawatir😘✅ Susun lagi checklist indikator nya teh.
 Susun ulang jadwalnya teh. Jika ananda tidak mendapatkan hak nya di sekolah, penuhilah di rumah teh☺Karena memang tugasnya orang tua untuk mendidik.

Pertanyaan dari Teh Miming :
Teh, anak anak bu septi memang gak mengikuti sekolah formal dari awal (SD) atau pas pertengahan terus dilanjut homeschooling?
Jawaban dari Teh Wahyu :
Ara dan enes awalnya sekolah formal, trus beralih HS
Kalau elan yang bungsu ini memang elan sendiri yang meminta HS.
Padahal bu septi sudah menawarkan altrnatif2 sekolah2, tetap tdk mau, memilih belajar sama bunda aja😍😍👍👍

Metode jarimatika ditemukan bu septi saat mengajar ara.
Metode abacabaca saat ada enes (semoga tdk terbalik)
kalau elan metode bambu bike...sampai mengantarkan elan ke jepang saat usia 14 tahun😍
Anak2nya bu septi akselerasi masih mudah sudah kuliah ke luar negeri

Berikut seabreg prestasi bu septi:
Sebagai aktivis sosial, mbak Septi telah memperoleh berbagai penghargaan atas kemampuan leadership dan perubahan yang dilakukannya, diantaranya adalah:
  1. Pemenang Danamon Award 2006 sebagai “Individu Pemberdaya Masyarakat”.
  2. Ashoka Fellowship 2007 sebagai “Woman of Enterpreneur”.
  3. Tokoh Pilihan Majalah Tempo 2007 sebagai “10 Tokoh yang Mengubah Indonesia”
  4. Penghargaan Menpora 2007 sebagai “20 Pemuda yang Mengukir Prestasi”.
  5. Nominator International Enterpreuner of the year dari Ernst and Young tahun 2007
  6. Ikon 2008 Majalah Gatra untuk bidang ilmu pengetahuan dan Teknologi
  7. Kartini Award versi majalah Kartini, 2009
 Saat ini, mbak Septi mengembangkan beberapa inisiatif pendidikan dan kegiatan sosial, antara lain:
 * Jarimatika, metode pembelajaran matematika.
 * Abaca-baca, metode belajar membaca.
 * Jari Quran, metode belajar Al Quran.
 * Padepokan Lebah Putih , sekolah formal ramah anak.
 * Komunitas Belajar Cantrik , komunitas para orangtua homeschooling.
 * Ibu Profesional, gerakan pelatihan dan pemberdayaan para ibu.
MasyaAllah

No comments