Tren Kuliner yang Selalu Laris Berbuah Manis

Ayam Gepuk yang Populer di Tanah Air (sumber: pergikuliner.com)

Pada umumnya kali ini orang beramai-ramai datang ke suatu tempat kuliner, memotret dan mencicipinya, meninggalkan kesan tersendiri dan akhirnya ingin berbagi kepada teman-temannya dan menyebarkannya lewat sosmed. Itulah menjadi magnet bagi kawan, sahabat untuk ikut mencicipi tempat kuliner baru tersebut.

Hal ini menjadi tren umum kids zaman now. Menurut Yasraf Amir Piliang bahwa, “Konsumsi tidak lagi sekadar berkaitan dengan nilai guna dalam rangka memenuhi fungsi utilitas atau kebutuhan dasar manusia tertentu, akan tetapi kini berkaitan dengan unsur-unsur simbolik untuk menandai kelas, status, atau simbol tertentu. Konsumsi mengekspresikan posisi sosial dan identitas kultural seseorang dalam masyarakat. Yang dikonsumsi tidak lagi sekadar objek, tetapi juga makna makna sosial yang terkandung di baliknya.”

Tren baru kue artis di Indonesia pun kini tak kalah popular. Orang rela mengantri untuk mencicipi kue kekinian tersebut. Tak kurang dari 30 deretan artis Indonesia menggeluti bisnis yang ramai bak kacang goreng ini.

Dari mulai konsep, brand, hingga iklan yang memanjakan mata hadir setiap hari menyedot perhatian ke setiap pelosok tanah air.

Berbanding terbalik dengan konsep jajanan kaki lima yang buka sore ke malam hari. Meski tanpa iklan sana-sini, mampu juga menawarkan rasa rindu pembeli. Umumnya pelanggan tetap, mahasiswa yang cocok dengan isi dompet tersebut membeli makanan khas negeri sendiri dari mulai nasi goreng, kwetiau goreng, cap cay, pecel lele, ayam bakar, ayam penyet, sate, roti bakar, susu murni, martabak manis dan asin, dan sebagainya.

Variasi Ayam selalu menjadi daya tarik peminatnya. Dari mulai ayam goreng, ayam bakar, ayam penyet. Ayam Gepuk Pak Gembus salah satunya. Kekhasan dari Ayam Gepuk Pak Gembus Kali adalah ayam bakar dengan kacang mede sebagai komposisi dan sambal bawang.


Dari kompas.com (31/07/3017), bahwa Ayam Gepuk Pak Gembus saat ini telah memiliki 462 cabang. Uwoww! Tersebar di wilayah Indonesia bahkan hingga ke Asia Tenggara. Terutama level pedasnya sangat bisa ditentukan, dan dapat membuat ‘kegerahan’. Kalau ngga kuat pedas, mending ngga pake cabe. Karena bisa bikin “kesangan”.

Di Bandung sendiri ada Ayam Gepuk Pak Gembus terletak di jalan Cibadak no 158 Bandung harganya pun murah yakni kisaran 20.000-30.000. Selain di Cibadak, Ayam Gepuk Pak Gembus juga ada di jalan Tamansari (depan kantor Dharma Wanita Persatuan Tamansari), Dago. Buka pukul 17.00-23.59.

Omzet Pak Gembus pun tak tanggung-tanggung yakni mencapai 14 miliar per bulan! Angka yang fantastis bukan? Pemiliknya Ridho Nurul Adityawan mengaku berwirausaha lebih enak ketimbang jadi karyawan. “Awalnya saya berkerja sendiri. Kini punya staff dan kepala divisi PT Yellow Food Indonesia Sebanyak 36 orang. Sedangkan karyawan mencapai 700 orang.” Woww keren banget yaaa! Buat kamu yang ingin tahu Ayam Penyet Pak Gembus bisa kepoin ulasan lainnya *disini*. Selamat berkuliner!

No comments