Apa itu Postpartum Blues? Yuk Kupas Tuntas Cara Mengatasinya

mengenal postpartum blues

Sejak tahu saya hamil, saya ingin sekali melalui kehamilan kedua ini dengan nyaman. Berbeda dengan kehamilan pertama, kehamilan kedua ini mood makan turun drastis luar biasa.

Ada kabar dari Blogger Bandung, bahwa ada event di RSIA yaitu penjelasan mengenai A-Z tentang ASI, dan materi Postpartum Blues. Merasa ingin melalui kehamilan kedua ini dengan nyaman dan pasca melahirkan yang menenangkan, saya pun ikut mendaftar. Makasih, Teh Efi!

Akhirnya, Sabtu kemarin (24/02), saya bisa berkesempatan hadir di acara Orami ID di RSIA Limijati Bandung. Setelah agenda suntik difteri si Kecil, saya cepat-cepat ke Limijati karena kuatir terlambat, dan benar jalanan benar macet.

Kehamilan memasuki 9 week membuat saya ngos-ngosan karena jalan dari  tempat turun angkot sampai lokasi di lantai 5. Sampai disana saya bisa menyaksikan pemandangan peserta yang memakai dress pink atau hijab pink menambah suasana meriah. Peserta bukan hanya kalangan ibu-ibu saja, tetapi juga dari kalangan ayah.

Ketika saya datang, dr. Frecil sedang menjelaskan kecukupan ASI, dan memberi penjelasan kepada para Ibu agar tidak khawatir kalau ASI tidak cukup. Sebuah analogi yang membuat saya terkagum-kagum dari beliau yakni, “Binatang mamalia adalah binatang menyusui. Kucing memiliki 8 saluran menyusui, kita bisa saksikan kucing tidak merasa kurang ASI, santai santai saja saat menyusui. Jadi Ibu gak usah khawatir ASI gak cukup.” Disusul senyum para hadirin.

Dr Frecil menjelaskan materi ASI A-Z

Ini bukan kali pertama saya mendengarkan pemaparan dari beliau, dan saya merasa senang karena selalu mendapat ilmu baru dari dr. Frecil. Beliau juga menjelaskan tentang konsep ASI yang diberikan full sampai usia 6 bulan, dan mulai berkurang seiring anak mulai makan.

“Anak harus full ASI itu di 6 bulan pertama. Setelah itu anak mulai makan, maka jatah ASI sudah mulai berkurang. Saat 6 bulan, porsi ASI yakni 80%, kemudian saat 9 bulan porsi ASI 50% - makan 50%, 1 tahun sudah 30% ASI – makan 70%, dan setelahnya udah 70% makan. Biar gak susah disapihnya. Jadi kalau sudah lebih dari 1 tahun, gak perlu tuh nyusuin di depan umum. Karena anak bisa dialihkan diajak main, dan biasanya Bapak-bapak jagonya,” ujar dokter Frecil lagi.

“Jika bayi gigit puting ibu, maka bukan dipencet hidung anaknya, karena itu akan memberi trauma untuk anak gak mau nyusuin lagi, tapi anak gigit putting itu karena anak gak mau nenen. Kasih makan aja lebih sering.” Tambah dr. Frecil.

POSTPARTUM BLUES

Bu Lies memaparkan apa itu Postpartum Blues

Melatih mengatur mengatasi kecemasan dapat menghindari dari postpartum blues

Penjelasan kedua yakni dari Ibu Lies Noor., Psi. hal yang saya tunggu. Beliau menjelaskan:
  1. Ketika ada bayi dalam keluarga, maka perubahan aktivitas Ibu akan berubah karena akan ada anggota keluarga baru. 
  2. Maka penting adanya pembagian tugas yakni untuk memberikan dinamika. Bisa jadi saat 2 anak lahir biasa-biasa saja, belum tentu pas anak ke-3. Tentuya harus ada kerjasama dan komunikasi yang baik. 
  3. Keluarga datang dari kultur yang berbeda, maka untuk kerjasama harus disamakan persepsinya. 

"Sejak awal menikah misal tidak pernah bercerita tentang pembagian tugas, tapi ketika berbicara hal tersebut sangat sensitif. Karena tidak ada sekolahan ayah dan ibu. Yang jadi masalah adalah jika ada salah satu dominan dan yang lain ikut-ikut. Jadi tertekan. Terjadi kesalah pahaman saat mengasuh." Ujar Bu Lies.

Kesiapan menyambut kehadiran anggota keluarga baru:
  • Fisik 
  • Psikologis (siap tidak berkonflik dengan suami, siap berhadap-hadapan dengan orang-orang terdekat, dan juga menghadapi bayi yang lahir)
  • Ekonomi

Kepribadian dan relasi dalam keluarga:
  1. Relasi suami istri (relasi dalam keluarga)
  2. Kemampuan ibu dalam mengatasi tekanan/perubahan yang dialami (pengalaman selama ini) 
  3. Kepribadian (calon) ibu dan ayah

"Mengasuh anak perlu kerjasama dan komunikasi. Kalau tidak pernah diasuh, minimal kita pernah diasuh. Maka penting memiliki pengetahuan pola asuh sesuai tahap perkembangan anak." Tambah Bu Lies lagi.

Slide postpartum blues

Gejala Postpartum Blues adalah:
  1. Stress
  2. Merasa terasing 
  3. Kurang tidur 
  4. Kelelahan 
  5. Cenderung ingin menangis 
  6. Mudah tersinggung

Menurut Ibu Lies, “Ada orang yang mudah cemas, ada orang yang tidak mudah cemas. Bergantung riwayat kecemasan di dalam keluarga. Tinggal bagaimana kemampuan kita menghadapi kecemasan. Keterampilan itu akan membantu kita melewati masa-masa postpartum blues. Kalau sudah lebih dari 2 minggu cemas, mesti waspada. Kita mesti pandai berlatih melatih kecemasan, sehingga dapat menjalani postpartum blues dengan nyaman."

Agar tak terkena postpartum blues & depression

Tindakan preventif terjadinya Postpartum Depression

Tindakan preventif terjadinya Postpartum Depression dari Bu Lies, yakni:
  • Bangun kelekatan emosional yang aman dengan bayi 
  • Bangun relasi positif dengan lingkungan sosial terdekat 
  • Berusaha mengurus diri sendiri dengan baik 
  • Alokasikan waktu bersama dengan suami 

“Bayi lekat dengan ibunya akan menjadi emosi positif. Dibutuhkan tetap tenang memberi kehangatan untuk bayi. Kalau ibunya cemas, anak juga kan cemas. Kalau Ibu kesal dengan suami, anak juga jadi rewel, jadi penting berlatih melatih kecemasan.” Ujar Bu Lies.

“Penting pula mengungkapkan hal-hal yang tidak nyaman, tidak dipendam, dan tidak berada dalam tekanan. Dan ternyata Menyusui adalah satu cara menurunkan kecemasan pada Ibu.” tambah Bu Lies.

Pentingnya merawat diri sendiri pasca melahirkan 

  1. Alokasikan waktu untuk merawat diri sendiri dan juga bayi 
  2. Buat skala prioritas aktivitas sehari-hari 
  3. Utamakan kenyamanan diri dan menjaga kualitas kebersamaan dengan bayi 
  4. Mulailah melakukan kegiatan olahraga yang disukai
  5. Mengatur waktu tidur dan istirahat 

Memelihara relasi positif dengan suami

  • Mengalokasikan waktu bersama 
  • Komunikasi yang baik 
  • Tidak saling menyalahkan 

Pentingnya menulis untuk mengungkapkan perasaan pasca melahirkan 

Di akhir, Bu Lies pun memberi workshop kepada para Bunda dan Ayah, untuk menulis mengungkapkan perasaan yang ada di hati, jangan dipendam, tuliskan. Setelahnya kertas dihancurkan dan dibuang. Itulah satu cara agar tidak memendam perasaan, tapi diungkapkan yaa, yakni dengan menulis. Jadi, selamat tinggal postpartum blues!

Goodie bag dari Orami. Selamat ulang tahun Orami yang ke-5!
Sehabis acara, berfoto dulu

Terimakasih untuk Orami Id membuat event seperti ini, kereen dan tentunya sangat bermanfaat untuk para Ibu dan calon Ibu yang akan segera memiliki bayi.

12 comments

  1. Wah beruntung sekali para ibu zaman now udah banyak kesempatan untuk ikut partisipasi talkshow dan dapet ilmu tentang sindrom seperti ini, jadi bisa nambah ilmu kan yah :))

    Setelah melahirkan anakku yang kedua sepertinya aku sempet ngalamin sih baby blues syndrome, walo masih tahap ringan. Dan emang butuh dukungan dari keluarga sih.

    ReplyDelete
  2. wah teteh lagi hamil juga?semoga sehat2 y teh, sayang banget ga bisa meet up karena suami ada kerjaan jadi ga bisa hadir..

    dulu saat melahirkan anak pertama kupun merasa cemas, gampang tersinggung alhamdulilah aku masih bisa kendalikan diri hahaha dan emang aku ga bisa mendam jadi suami ibaratnya tong sampah buatku yang selalu cerita. Baru tahu lagi ni ada cara lain yakni menulis y teh makasih sharingnya manfaat banget

    ReplyDelete
  3. Selamat atas kehamilan kedianya teteh, semoga sehat selalu yaa. Ternyata kebutuhan asi untuk bayi senantiasa tercukupi ya, suka was was kalo diceritin awas asinya kurang, ngga cukup buat bayinya

    ReplyDelete
  4. Dulu saya ngalami baby blues tapi gak serius banget, mungkin karena usia saya masih muda, 21thn melahirkan jadi capek kali ya hehe

    ReplyDelete
  5. Dua kali mengalami postpartum syndrome dan dua-duanya mengerikan. :(

    ReplyDelete
  6. Semakin banyak info semakin tau ya teh, ibu-ibu hamil sekarang nggak perlu khawatir lagi ngadepin problematika kehamilan. Waahh nanti juga aku bakalan ngerasain hehe

    ReplyDelete
  7. Sehat selalu ya Teh. Seneng ya bisa hadir di acara seperti ini. Ada banyak ilmu yang bisa diserap

    ReplyDelete
  8. Usai melahirkan, ibu sangat membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekatnya. Hal ini bisa menghindari ibu terkena baby blues atau postpartum syndrome

    ReplyDelete
  9. Pernah mengalami walau ringan... intinya sih saat hamil itu harus selalu bahagia hehe..

    ReplyDelete
  10. semoga selalu dalam lindungan Allah SWT ya teteh aamiin

    ReplyDelete
  11. Teteeeh...sudah berapa purnama kita gak ketemuu...sampe aku gak tau teteh sedang hamil?
    Barakallahu fiikum, teh Sri.

    Semoga lancar kehamilan hingga melahirkannya nanti... dan jauh-jauh dari Post Partum Blues.

    ReplyDelete
  12. Setiap perempuan apakah akan melewati fase ini?

    ReplyDelete