Ingin menghabiskan waktu bersama keluarga yang nggak biasa? Menyaksikan air mancur di malam hari dalam pertunjukan teater cerita rakyat? Bisa banget! TMII jawabannya. ^-^.
Adzan Magrib baru terdengar, kami bersegera mengambil wudhu dan shalat di dekat parkir utama TMII. Tak sabar, selanjutnya kami menaiki shuttle yang disediakan TMII, bersegera untuk menonton pertunjukan air mancur yang menggabungkan air, cahaya, musik dan cerita Nusantara. Namanya adalah Tirta Cerita.
Bukan cuma air mancur biasa — tapi seperti teater air dengan efek visual yang spektakuler.
Di dekat air mancur, sudah berkumpul banyak orang yang hendak menyaksikan air mancur menari malam itu. Salfok ada sepasang Kakek Nenek turut juga ikut menonton. Kakek tersebut duduk di kursi roda dan seorang nenek menemaninya. Masya Allah.
Pukul 18.30 acara dimulai dengan air mancur yang tinggi dan pendek mengaliri. Warnanya pun berbeda-beda. Ada yang warna merah, biru, hijau, dan lainnya.
Semua kamera di HP turut mendokumentasikan pertunjukan air mancur tersebut, termasuk saya. Saya lalu berpikir bagaimana caranya bisa ada gambar padahal danaunya gelap karena malam.
Oh, lalu melihat ada sinar sorot proyektor untuk menampilkan gambar. Yang paling dramatis adalah saat drone sedikit-sedikit berjalan di malam hari. Rupanya dia hendak ke tengah untuk menampilkan secara utuh--membentuk titik-titik untuk menampilkan gambar.
Dari mulai gambar perahu, gambar bunga, gambar burung gereja. Wah, banyak. Lucu-lucu pokoknya. Semua penonton terpukau.
Total sekitar 15 menit yang sangat berkesan. Pada saat acara bubar, ada yang memilih naik shuttle, ada juga yang lebih memilih berjalan kaki ke pintu utama.
Pada saat kami mengantri untuk naik shuttle. Ada hampir 40 orang mengantri, tapi shuttle belum datang.
Ohya bagi yang berjalan kaki ke pintu utama nggak sendirian kok, tapi diarahkan guide menuju pintu utama.
Pertunjukan air mancur ini hadiah untuk anak-anak tercinta karena telah melewati ujian tengah semester dan pemanasan bagi Aska Aski yang akan kemping di pekan ke-4 bulan Oktober.
Menonton pertunjukan air mancur TMII seru banget. Anak-anak happy kenangan yang mungkin nggak akan dilupa pas gede. Abang pengen bahagiain ponakan-ponakan dan anaknya diajak jalan-jalan pas liburan.
Setelah seharian di TMII, malamnya bisa nonton pertunjukan air mancur.
Oh ya mau cerita ngapain aja pas di TMII dari siang ke sorenya. Yuk cek berikut.
Ini kali pertama ke TMII first impression di TMII itu luas banget. Tempat yang dibuat zaman Soeharto diresmikan 20 April 1975, Ibu Tien yang juga menjadi corong dari pembangunan TMII ingin Indonesia ada di sana, sehingga kita bisa melihat rumah adat semua daerah dari mulai Sumatera, Kalimantan, Jawa, sampai Papua.
Kami juga sempet lama di rumah adat Sumatera. Ada rumah Adat Padang, sampai Sumatera Selatan. Pas itu ada yang lagi hari juga latihan anak-anak yang pada langsing-langsing jadi pengen kayak gitu ya. Hehe.
Yang paling seru di TMII bisa lihat ada kereta gantung. Lihat kereta gantungnya aja udah happy banget. Ke kanan, ke kiri. Naik kereta gantung di TMII 60.000.
Kami lebih milih naik Shuttle lihat-lihat rumah adat, ada juga bangunan kayak Candi Prambanan asli mirip banget. Lalu ke tempat khusus sains. Iptek kayak yang pernah kita kunjungi di Bandung. Sama kayak di Taman Pintar Yogyakarta.
Baca juga: Taman Pintar Yogyakarta
Plus tambahannya ada dinosaurus 3D bisa gerak dan bunyi. Pas kita kesana TMII agak sepi. Kita juga minta banget nonton luncuran roket prohect sains dari tim TMII.
Jadi roket diisi air kemudian gaya dorongnya pakai pompa kita pompa trus dan wooosh... bisa terbang.
Liburan kali ini juga makan burger dan bekal ayam katsu buatan bina yang enak banget. Masya Allah Kai juga minta gendong ke ummi. "Mmi ... mmii ..." sambil tangannya ngebuka. Hehe...
Yang seru juga adalah Mbak Qila dihias kayak henna gitu di muka, tapi ini mah hilang kok kalau mau wudhu juga--ga menetap. Lumayan bayar Rp 35.000 sekali pakai. Mantap







No comments