NURRA WULAN, HAFIZ 30 JUZ BERBAGI TIPS MENGHAFAL DAN MENJAGA HAFALAN QURAN

Wulan dan teman di Pondok Quran
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Quran. Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihanNya” (HR Ahmad)
Menghafal Quran bagi muslimah merupakan tantangan tersendiri, terutama tentang memenej waktu. Diantara sekian aktivitas kita sebagai anak, maupun siswa sekolah/kuliah. Nah, berikut saya ingin berbagi inspirasi lewat teman yang telah menghafal Quran 30 juz.





Nurrahmah Wulandari yang biasa dipanggil Wulan ini awalnya ikut menghafal Al Quran di Pondok Quran, Ujung Berung sejak awal tahun 2012. Wulan tertarik menghafal karena BISA menjadi bagian Dari keluarga Allah di muka bumi Dan BISA memberikan hadiah terbaik untuk kedua orang tua di Yaumul Hisab nanti.

Selain menghafal, kelahiran Bandung, 7 Desember 1989 ini juga diamanahi di manajerial karena saat itu masih awal-awal Pondok Quran sedang merintis, ”jadi nyantri sambil ngantor, membantu di bagian pembelajaran Al Quran.” Ungkapnya.

Alhamdulillah saat menghafal, difasilitasi meliputi pendidikan, tempat tinggal dan pembinaan full beasantri (gratis). Wulan pun kurang lebih menyelesaikan setoran selama 3 tahun. Waktu ziyadah biasanya dimaksimalkan di pagi hari, dari saat mulai bangun tidur (saat qiyamullail) sampai jam 7 pagi. Sedangkan murajaah dilakukan sore atau malam jelang tidur. Tilawah target standar Pondok sehari 5 juz, minimal 3 juz. Waktu tidur biasanya 4-5jam saja cukup.

Saat menghafal Quran, Wulan pernah mengalami kesulitan di beberapa Surat atau ayat, mandeg ngga hafal-hafal. Tips dari Wulan sendiri saat mengalami hal tersebut adalah “Banyak istighfar serta berdoa kepada Allah Swt. minta dimudahkan juga meminta nasihat dari guru.”

Wulan senantiasa mendapat support dari orang tua yang senantiasa mendoakan. “DOA itu lebih dari sekedar materi. Itu yang jadi support terbesar kelancaran aktivitas selama di pondok,” paparnya.

Tips dan trik dan menghafal Quran dari Wulan, “Kuncinya adalah pengulangan. Perbanyak takrir supaya semakin mudah dan juga hafalan kuat.”

Wulan saat di area Jabal Uhud
Oya, Wulan mendapat kesempatan umrah dari Pondok Quran, lho. Pondok Quran memang menargetkan setiap tahun untuk bisa memberangkatkan Santri-santri nya yang terlibat pada awal-awal di manajerial.

“Waktu itu sebetulnya ada seorang teman yang selesai menghafal lebih dulu, pas momen itu beliau lagi hamil, jadi ngga memungkinkan berangkat umrah. Akhirnya Wulan berangkat duluan. Alhamdulillah. Selama 9 hari, banyak oleh-oleh spiritual, terutama soal keyakinan kepada Allah Swt. dan menambah kecintaan kepada Rasulullah saw.”jelasnya.

Tentang teknis mengurus umrah, “Ngga terlalu ribet karena sudah diurus travel, hanya di awal seperti membuat passport sama suntik meningitis aja yang butuh waktu buat bolak balik.” ungkapnya.

Sejak pertengahan tahun 2016, Wulan sudah berdomisili di Solo bersama suami, Tri Hartanto. Ibu dari Maryam (3,5 bln) ini, selain menjadi seorang ibu dan istri, saat ini juga terus mencari ilmu mengasuh dan mendidik anak. Kegiatan lainnya yakni mengamalkan ilmu yang dimiliki, serta mengajar quran di beberapa tempat untuk anak-anak, remaja dan ibu-ibu.

Selain itu anak ke 2 dari 2 bersaudara ini mendapat support dari suami yang selalu standby dan siap menyimak murajaah Wulan. “Jadi suami siaga antar jemput ke tempat-tempat ngajar dan selalu siap agendakan buat menghadiri acara-acara qurani.” Masya Allah, yaa..

Penjagaan terhadap hafalan Al Quran yang biasa Wulan lakukan sehari-hari yakni “Perbanyak tilawah, dibantu terima setoran, jadi sambil menyimak sambil mengulang.” Selain itu, untuk menjaga hafalan juga Wulan memiliki komunitas para hafizh di Solo yakni menginduk ke Isy Kariima.

Kiat menjaga hafalan Quran dari lulusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI ini yakni “Perbanyak murajaah, binnadhor (dengan membaca) atau bilghoib (tanpa melihat).” Ungkapnya.

Saat ditanya mengenai cita-cita, “Wulan ingin bisa mewujudkan keluarga Qurani, mendidik keturunan menjadi ahlul quran. Yang mulai dirintis juga menebar manfaat untuk bersama-sama mencintai AlQuran di lingkungan sekitar. Goal besarnya bisa punya pesantren tahfizh berbasis kemandirian desa." Aamiin. Sukses Selalu Wulan! 

2 comments