KONSEP PERNIKAHAN IMPIAN



Menjadi ratu sehari, tersenyum pada tamu undangan bersama pasangan di pelaminan. Betapa senangnya... Suatu saat akan tiba, hari menuju pernikahan... Bagaimana sih pernikahan versi teman-teman? yang sederhana dan tetap berkesan, ataukah yang mewah dan khidmat? Setiap kita mungkin memiliki persepsi yang berbeda-beda.

Nah, seringkali pasangan yang akan menikah memilih calon pasangannya sendiri, dengan kriteria yang cocok dengannya, dan tidak sedikit pula orang yang masih memilih dijodohkan dalam hal pernikahannya (baca: murabbi). Hal yang cukup besar menyangkut hidupnya ingin dijembatani oleh seorang murabbi.

Murabbi selain menjadi guru berbagi ilmu mengenai wawasan islam, mentor yang berperan dalam menyirami iman agar terus memiliki akhlak yang baik. Murabbi pun salah satu orang yang sangat sangat dipercaya mampu menjadi orang yang dapat memfasilitasi komunikasi dengan calon pasangan mad'unya sehingga tidak keluar dari jalurnya (baca: mengurangi mudharat yang lebih).



Nah, berbicara tentang Konsep Pernikahan Impian seperti yang saya impikan (dan alhamdulillah terwujud) adalah dengan:

1. Menjaga hal-hal syar'i bahkan sebelum menikah. 
Menghindari pandangan-pandangan subjektif dari diri dan mencoba mencari berbagai pendapat dari teman, keluarga, bahkan murabbi itu sendiri.


2. Mengenal calon pendamping
Pernikahan dengan tahapan baru mengenal calon (pendamping hidup) sepertinya telah banyak terjadi, sampai ke jenjang pernikahan. Di zaman saya kecil, banyak pendahulu2 kita mempercayakan murabbinya bahkan baru sekali bertemu kemudian menikah.

Nah, di zaman ini, banyak juga ikhwan yang telah mengenal akhwat dan ingin berlanjut ke tahap pernikahan. Tidak ada yang salah. Ikhwannya juga paham untuk menjaga hal hal syar'i, menghindari dari khalwat dan langsung bertemu dengan wali akhwat.

Yang terpenting juga dalam menikah adalah mengenal calon lebih jauh. Kita dapat menanyakan sifat, sikap, gaya hidup, bagaimana dia di mata keluarganya, teman-temannya, sehingga kita jadi paham bagaimana atau cocokkah kita dengannya.

3. Jujur berterus terang
Sebelum menjalani pernikahan impian, dengan jembatan oleh seorang murabbi, maka diperlukan sekali bertemu terlebih dahulu sesama calon beserta murabbi masing-masing. Biasanya disitu akan ada harapan dari masing-masing bila akan berlanjut, menyatakan kekurangan masing2 sehingga ketika ada yang kurang sreg bisa tidak berlanjut, atau kalau sudah cocok bisa berlanjut.

Tidak semua berjalan baik2 jika tidak berterus terang saat bertaaruf dijembatani oleh murabbi. Pernah ada kasus baru menikah sudah bercerai karena mungkin di awal pertemuan masih ada hal urgent namun tidak disampaikan, dan malah menjadi bumerang akhirnya. Bisa jadi pula karena keduanya mungkin sama-sama keras atau tidak mengalah salah satunya.

4. Beristikharah

Hal terpenting ini setelah berbagai jalan telah dilakukan, maka kembali kepada Allah dengan memohon dan bersujud di malam-malammu.

Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS Al Muzammil, 73: 2-4)

Setelah yakin dan mantap dengan jawaban, maka dapat diteruskan dengan tahapan selanjutnya yakni khitbah.

5. Khitbah
Dalam khitbah yang terpenting adalah menentukan tanggal pernikahan, dan sebaiknya antara tanggal waktu khitbah dan menikah tidaklah sangat berjauhan. Jika waktu untuk menyiapkan pernikahan dirasa cukup sebulan atau tiga bulan insyaAllah bisa.

Dalam khitbah juga tidak harus selalu ada ceremony memberi cincin atau tanda mengikat. Dengan khitbah sudah ada warning dari masing masing saja untuk tidak menerima pinangan lagi dari siapapun.

“Nabi Muhammad saw telah melarang sebagian kalian untuk berjual beli atas jual beli saudaranya. Dan janganlah seseorang meminang atas pinangan yang lain hingga peminang sebelumnya  meninggalkannya, atau ia telah diijinkan peminang sebelumnya.” ( HR Bukhari, no : 4746)

6. Mengundang keluarga, saudara, sahabat dan tetangga.
Diantara berbagai persiapan setelah menentukn tanggal pernikahan yakni  mengundang sanak saudara dan handai taulan. Bahwa mengumumkan pernikahan adalah kebaikan adalah menampakkan dan menyebarkan pernikahan diantara masyarakat setempat.

Hal ini dimaksudkan agar memberitahukan kepada masyarakat setempat bahwa si fulan telah menikah dengan si fulan, sekaligus hendak berbagi kebahagiaan antara pengantin dengan masyarakat setempat.

Teknis hal lain misalnya panitia acara atau mau dengan Wedding Organizer itu adalah pilihan disesuaikan dengan budget masing-masing.

Bahkan Rasulullah pun bersabda, "Adakanlah walimah sekalipun dengan seekor kambing" (HR Bukhari).

7. Konsep Pernikahan Impian
Dalam hal ini maka coret2 kita menginginkan pernikahan yang seperti apa. Kalau dengan WO, kita dapat menyampaikan keinginan kita. Jika tidak kita bisa memikirkan Dress pengantin warna yang dikenakan dari 2 konsep acara besar yakni akad dan resepsi. Mau ada pengisi acara atau tidak misal mengundang penyanyi atau tidak. Panitia yang bisa kita libatkan siapa saja. Dekorasi, menu hidangan, sampai souvenir pernikahan.

8. Menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warahmah
Pada dasarnya menikah dengan pasangan kita dengan atau dijembatani oleh murabbi adalah sebuah pilihan. Ada pula yang tidak dijembatani oleh murabbi, namun oleh orang tua langsung pun adalah bukan sesuatu yang salah, asal menjaga rambu-rambu untuk menjaga izzah sampai saatnya tiba: saat akad diikrarkan.

Pada akhirnya tentu semua pasangan yang baru menikah akan berharap dapat menjadi keluarga yang langgeng, menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Tidak ada hal yang lebih menenangkan yakni setelah diikat dalam sebuah pernikahan.



Kalau masih terjebak dalam sebuah ikatan yang masih belum jelas (baca: pacaran), maka berhati-hatilah. Karena hal tersebut akan terlihat lebih indah karena setan yang menjadikannya indah. Maka berlindunglah kepada Allah dari godaan setan. Perlu mengupayakan lebih yakni menyegerakan menikah, karena banyak hal fitnah terjadi kalau tidak disegerakan.

Tetaplah di jalan yang lurus yang dapat mengantarkan kita kelak ke surga bersama pendamping kita dan akhirnya bersama anak-anak yang saleh dan salehah. Mengupayakan cinta di dalam keluarga dengan terus memperbaharui cinta.. Terus membenahi cinta.. Selalu mengupayakan cinta dengan terus banyak berdoa pada Allah dan menunaikan hak-hak Nya..Aamiin

untuk my sister, insyaAllah sudah dekat waktunya :)

No comments