Sekilas mendengarnya, pembawaannya ceria, penuh senyum, mengisi powerfull dan ibu-ibu seringkali terbawa—tertawa memenuhi ruang-ruang kajian. Itulah beliau sosok dr. Aisah Dahlan.
Sarat keilmuan yang luas, cerdas, seorang dokter yang mengabdikan dirinya untuk mengajari, mengisi dari satu ceramah ke ceramah lain. Beliau adalah dr. Aisah Dahlan.
Kajiannya tersebar di channel youtube, pernah diundang oleh Dedy Corbuizer, Denny Sumargo, Nikita Willy.
Awal ceramahnya yang saya tahu seputar perbedaan otak perempuan dan laki-laki, mengenali watak manusia, dan sampai belajar love language suami dan juga anak.
Masya Allah banyak sekali ilmu yang bisa didapat dari ceramah beliau, tentang bagaimana memahami cara pikir laki-laki, dan seorang istri bisa memakluminya.
Kelahiran 17 Desember 1968 ini, latar pendidikannya kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, serta co-ass di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta. dr. Aisah Dahlan juga seorang yang concern dengan penanggulangan narkoba sampai saat ini.
Mengapa Istri Kerap Menganggap Suami Tak Menyayanginya?
Dulu saat belum tahu ilmunya, kebingungan saat suami pulang kantor tapi wajahnya cemberut, ternyata dia perlu waktu untuk rehat sejenak setelah seharian bekerja di luar. Sedangkan istri tentu ingin diperhatikan. Semua terjawab ketika beberapa kali menyimak kajian dr. Aisah Dahlan. Bahwa harapan seorang suami tentu dibiarkan beristirahat, biarkan dia dulu istirahat, kalau bisa sediakan juga makanan dulu sampai dia bisa istirahat, baru dia siap ajak ngobrol, barulah mengobrol.
Hal yang penting juga saat berkenalan dengan dr. Aisah Dahlan, kita akan mengenal berbagai watak per orang misalnya Sanguinis, Melankolis, Plegmatis atau Koleris juga penting. Termasuk love language anak sehingga tahu bagaimana menghadapi anak.
Love Language untuk Keluarga Kita
![]() |
Source: Bu Aisah Dahlan saat talkshow di channel youtube Nikita Willy |
Kita mungkin pernah mendengar istilah, “Love languange” ada 5 love language Gary Chapman, Phd. dan sejak jauh hari pun Rasulullah pernah mengajarkan dalam Islam Kita harus mempelajari dasar-dasar bahasa kasih suami kita.
1. Kata-Kata Pendukung atau Pujian
Kata-kata pendukung seperti memuji, membesarkan hati atau kata-kata yang ramah yang ditujukan pada suami, misalnya akan memberi efek yang luar biasa.
Saat suami sedang mencuci mobilnya lalu kita puji dia, “Kamu keren banget ya bersihin mobilnya kinclong banget.” Jika hal itu dilakukan, dia merasa berharga. Jangan hilang Bahasa kasih kata-kata pendukung oleh orang yang memiliki Bahasa kasih utamanya love affirmation.
Untuk anak juga bisa memuji anak dengan ucapan seperti ini:
● Alhamdulillah, kamu rajin sekali, kamu shalat segera setelah adzan.
● Nak, kamu cantik deh
● Wah … Ayah suka sekali dengan karyamu
● Kamu gagah ya Nak
● Ibu setuju dengan ucapanmu
● Bunda baru tahu, bacaan Quranmu bagus sekali
Bahasa kasihnya pendukung. Anak gini ngga usah dikasih hadiah, kasih pujian aja cukup.
Jika kata pujian kurang, Bahasa terbaliknya adalah menjelek-jelekkan. Jangan sampai kurang mengisi baterai kasih ke anak.
2. Saat-saat Mengesankan atau Waktu
Bahasa kasih lain adalah saat mengesankan atau waktu. Ada seorang istri dipuji suaminya, tapi sang istri merasa tetap ada yang kurang. Bukan itu yang dia mau.
“Bu Aisah, suami saya muji saya. Kalau saya seneng, tapi ada yang kurang. Dia itu selalu pergi. Saya itu ditinggal. saya ga sreg banget.” Berarti bahasa kasih istri ini adalah Waktu. Yang diminta kebersamaan bukan kedekatan.
“Ummi cantik banget hari ini.” Itu betul dengan ekspresi ungkapan rasa terima kasih. Langsung tunduk betul-betul dari dalam. Ngobrol sampai 30 menit. Itu yang disebut saat-saat mengesankan.
Pada anak, jika Bahasa kasih utamanya adalah waktu biasanya anak akan senang ditemani dalam mengerjakan sesuatu. Anak biasanya akan duduk di sebelah orang tua, dan hanya duduk terkadang bertanya, ini bahasa kasihnya waktu. Bahasa kasih terbaliknya adalah senang menyendiri.
Diam dulu di sampingnya selama 20 menit. Nanti ketika sudah merasa waktunya, dia akan ngomong.
3. Sentuhan Fisik
Setiap orang memiliki Bahasa kasih yang berbeda. Ada Bahasa kasih yang utamanya adalah sentuhan fisik.
Saat berharap pada suami pegangan tangan, tapi dia tidak mau. Jangan dipaksakan. Tapi kitab isa tahu bahwa itu bukan tidak cinta pada Ibu. Kadang istri senang dekat-dekat suami. Ingin glendotan. Ya, itu Bahasa kasihnya sentuhan fisik.
Ada juga anak bila bahasa kasihnya sentuhan fisik itu kalau diusap, dielus kepalanya itu Baterai kasihnya akan cukup, dan lengkap. Diusap punggung dia merasa dia itu berharga dan disayang.
Setiap pergi jauh kemana, dia trus bertemu dengan Ibu. “Ibu peluuuk.” Bahasa kasihnya sentuhan fisik. Sentuhan fisik bahasa low batnya adalah suka mencubit, menggigit, memukul. Biasanya dilakukan ke adiknya atau bisa jadi pada temannya. Jangan sampai kurang memberi sentuhan fisik padanya.
4. Pelayanan
Ada juga Bahasa kasih utamanya pelayanan.
Orang tua memberikan kasih sayangnya kepada anak dari usia bayi sampai 5 tahun. Orang tua bahasa kasihnya memberikan semua yang diinginkan anak. Di charge dengan kata pendukung. Orang tua memberi kasih sayang secara penuh waktu kita sebagai orang tua untuk dia. Bayi kita peluk susui. Pelayanan.
Contoh kasus saat seorang istri merasa dia mengerjakan semuanya sendiri. Istri mungkin merasa kesal dengan suaminya. Dia mungkin tak perlu kata-kata aku cinta padamu, atau kata-kata manis, istri mungkin bilang, “Kamu ga pernah buat apa-apa. Barang-barang susah kamu atur kembali.”
Kalau untuk anak, jika Bahasa kasih sayang yang utama pelayanan dia senang diambilkan minum atau makan, dibantu mengerjakan tugas sekolah atau apapun itu. Contoh pelayanan ambil makan, minuman, dibantu mengerjakan tugas.
Bahasa kasih terbalik dari Melayani adalah Nge-bossy. Meminta dilayani dengan cara kasar, misal ke Bibi atau Pembantu minta diambilkan dengan teriak. Inilah hasil dari anak yang baterai pelayanan tidak diberi oleh orang tuanya. Sering membully adiknya atau temannya.
5. Menerima Hadiah
Saat baterai kasih sayang hadiah dia punya, dia akan senang memberi hadiah pada temannya.
Teori menunjukkan setiap manusia itu ada Baterainya. Rasa aman seseorang berbanding lurus dengan baterai kasih sayangnya. Sifat baterai kasih sayang harus diisi setiap hari. Jika baterai habis dan batas kritis minimal, maka bisa terjadi penyimpangan perilaku
Contoh kasus misalnya 30 tahun bersama, istri merasa suami bunga aja tidak pernah dikasih. Maka suami udah ngomong baik, tapi apa ya, masih garing. Istri ini bahasa kasihnya menerima hadiah.
Ada kasus istri tinggalin suaminya. Padahal kalau diliat materi cukup banget. Apa sih isi baterai itu? Bahasa terbalik hadiah adalah pelit dan tidak suka berbagi karena tangki hadiahnya kosong.
Bagaimana dia mau memberi kalau dia tidak pernah diberi. Maka perlu diberi hadiah dulu, agar dia bisa merasakan juga, dan nantinya akan senang memberi.
Cara Mendeteksi Bahasa Kasih Pasangan
Cara mendeteksi bahasa kasih pasangan adalah dengan Apa yang paling sering dia lakukan.
1. Orang yang bahasa pujian: keren ga gue?
2. bahasa sentuhan fisik paling sering keliatan :sering memeluk, memegang tangan pasangannya.
3. bahasa kasih hadiah seneng banget dan dipake berarti bahasa kasihnya hadiah
4. waktu dikit dikit melarang pergi berarti dia bahasa kasihnya waktu.
Kita bisa memberi tahu pasangan kita tentang kajian bagaimana cara men-charge Ngecharge dua-duanya bahagia selalu.
Rasulullah saw. Mengungkapkan Bahasa Kasihnya
1. Rasulullah SAW pernah salat sambil menggendong Umamah binti Zainab RA di lehernya. Apabila Beliau rukuk, anak itu diletakkan di lantai, apabila beliau berdiri dari sujud, anak itu diletakkan lagi di leher Beliau. Amir lalu berkata, 'Salat apa ini?' Ibnu Juraij berkata, 'Saya dengar dari Zaid bin Abu Attab, dari Amru bin Sulaim, ia adalah salat Subuh.'"
2. Rasulullah SAW pernah mengerjakan salat sambil menggendong Umamah, anak perempuan Zainab (putri Nabi SAW) dengan Abu Al-Ash bin Rabi Abdusy-Syams. Ketika Nabi SAW sujud, Nabi SAW menurunkan Umamah dari gendongannya, dan ketika Nabi SAW berdiri, Nabi SAW menggendongnya. (HR Bukhari)
3. Rasulullah mau ngecash bahasa kasih ke cucunya Hasan dan Husen. Keduanya diajak main onta, duduk di pundak. “Hasan Husen kamu menunggangi kuda yang luar biasa.”
Tapi Rasulullah mengucapkan, “Bukan kuda yang luar biasa, tapi mereka pengendara yang luar biasa.”
Jadi Rasulullah memberikan pujian, bahasa kasih memberi sanjungan itu termasuk sentuhan bahasa kasih.
4. Zaid dipeluk sentuhan fisik. Biar listrik nyala. Sehingga hidup nyaman.
dr Aisah Dahlan ibu dari 5 anak ini, 4 laki-laki dan 1 perempuan ini terus aktif mengisi kajian parenting, dan juga memberikan inspirasi tentang mengelola emosi, bagaimana berkomunikasi dengan pasangan, dan juga teknik afirmasi diri.
Nantikan tulisan berikutnya tentang fakta otak manusia dan juga ada badan seluler, dan badan bioplasmic yang bisa dinantikan pada tulisan berikutnya. []
No comments