Kisah Shahabiyah Asma Binti Abu Bakar


Hari Ahad lalu, 17 Maret 2019, saya dan teman teman mengadakan kajian muslimah. Alhamdulillah dapat materi Sirah dan diisi oleh istri Ustadz Lukmanul Hakim, yaitu Teh Een Widianingsih (lulusan Matematik ITB 96 & S1 Ummul Quro Mekkah). Selamat menyimak. 

Asma binti Abu Bakar
Secara nasab putri Abu Bakar dari Qutailah binti Abdul Uzza saudara kandung dengan Abdullah dan saudara seayah dengan Aisyah.

Masa kecil
Lahir 17 tahun/ 27 tahun sebelum bitsah
Selisih usia dengan Aisyah 10 tahun
Termasuk wanita yang pertama masuk Islam
Hidup di bawah naungan Nubuwwah dan melewati setiap momen perjuangan Rasulullah saw.

Hampir tiap hari Rasulullah ke rumah Abu Bakar sehingga Asma mendapatkan banyak momen bersama Rasulullah.

Peranan sebagai kakak

  • Mengayomi dan mengasuh Aisyah sejak kecil
  • Seperti pengganti Ibu dengan kasih sayang dan cintanya membuat Aisyah senantiasa menghormatinya dan mengedepankannya
  • Tumbuhkan rasa mengayomi pada kakak. Hindari persaingan diantara saudara


Peranannya sebagai anak

  • Senantiasa mendukung perjuangan ayahnya dengan keridhoannya
  • Ditinggalkan ayahnya tanpa perbekalan. Ketika Rasul dan Abu Bakar hijrah seluruh harta Abu Bakar dibawa sebagai bekal hijrah. Asma ditinggalkan tanpa perbekalan di Mekah.
  • Keberaniannya menghadapi Abu Jahal sebagai bentuk pengorbanannya untuk orangtua dan dakwah Islam
  • Asma ditanya oleh Abu Jahal “Dimana Rasul dan Ayahnya? Sedangkan ia jawab “Tidak tahu”. Asma ditempeleng Abu Jahal
  • Sikapnya yang bijak ketika menghadapi kekhawatiran kakeknya atas hijrahnya Abu Bakar as Shiddiq yang membawa seluruh hartanya (kakek Abu Kuhafa). Asma membungkus batu dengan kain di tempat penyimpanan sehingga sang kakek mengira bahwa Abu Bakar masih meninggalkan harta.


Peranan sebagai istri

  • Menikah dengan Az Zubair Ibnul Awwam anak dari Shafiyyah bibi Rasulullah (sepupu Rasul).
  • Menikah bukan karena hartanya tetapi agamanya
  • Kata Asma ‘Zubair itu tidak punya apa-apa, hanya kuda untuk berjihad yang ia miliki.’ Sedangkan Asma adalah anak seorang pengusaha yang sukses. Ibrah: ketika menikah, yang pertama dilihat adalah agamanya. Bagaimana agamanya, kualitas keagamaannya, melalui praktik ibadah dan akhlaknya.
  • Khidmat terhadap suami
  • Asma mengurus kegiatan rumah tangga, memandikan kuda, mengurusnya, memberi makan, menumbuk biji.
  • Az Zubair berjihad. Ibrah: sebelum menikah, semua bergantung kepada kedua orang tua, tetapi setelah menikah harus siap hidup susah, ikut mendukungnya, khidmat terhadap suami
  • Memahami karakter suami yang pencemburu –menolak ajakan Rasulullah untuk menunggangi untanya.
  • Suatu ketika Asma membawa kurma hasil panen di kepalanya dengan jarak kurang lebih 5 km. di jalan bertemu Rasulullah, Rasulullah memberi tumpangan, namun Asma menolaknya karena khawatir sang suami cemburu.

Peranannya sebagai Ibu

  • Ibu yang tangguh –peranannya dalam membantu hijrah Rasul, walaupun sedang hamil sehingga dijuluki pemilik dua ikat pinggang
  • Tugas Asma membawa makanan ke Gua Tsur untuk Abu Bakar dan Rasulullah. Perjalanan naik ke Gua Tsur itu 2 jam.
  • Hamil tidak menjadi penghalang aktivitas
  • Asma mendidik anaknya menjadi mujahid sejak berada di dalam Rahim
  • Allah telah mengganti selendang yang sobek itu dengan selendang di surga.
  • Selalu memotivasi dan menyemangati anaknya Abdullah untuk mulia atau mati syahid –jiwa seorang anak tergantung karakter orang tuanya.
  • Setelah hijrah ke Madinah, Asma melahirkan anaknya yaitu Abdullah
  • Abdullah berusia panjang kurang lebih 100 ahun mengalami semua masa khalifah dan bertemu dengan Al Hajaj Ats Tsaqafi. Ketika hendak berperang, Asma memotivasi sang anak untuk mengejar kemuliaan syahid. Abdullah syahid, disalib dan dipajang selama 3 hari di pintu Mekah.
  • Seorang ibu harus tangguh, kalau ingin anak kita tangguh, maka ibunya harus tangguh.
  • Bekali anak kita dengan keberanian.
  • Cintanya yang sangat dahsyat terhadap anaknya atas dasar kecintaannya kepada Allah
  • Ada momennya tegas, menolak keinginan anak, dan seterusnya.


Peranannya sebagai Muslimah

  • Keberanian dalam mempertahankan kebenaran dalam peristiwa hijrah dan menghadapi kedzaliman Al Hajjaj
  • Kedermawanannya –tidak pernah menyimpan sesuatu
  • Kecerdasannya meriwayatkan beberapa hadits Rasulullah, tema: wanita.


No comments