Pengalaman Seru Ibu Hamil Ikut Body Rafting di Santirah Pangandaran

Pengalaman seru ibu hamil ikut body rafting di Santirah Pangandaran

Kalau hamil boleh gak ikutan body rafting?
Awalnya itu saya tanyakan juga. Rasa was-was, takut, gugup karena sedang hamil besar. Abang mengajak saya jalan-jalan ke luar kota saat hamil besar menginjak 8 bulan (33 minggu).

Dulu sebelum jalan-jalan ke Sea World, saya ingiiin banget ke Malaysia bareng temen-temen Blogger Muslimah, tapi karena suami gak ngizinin, dan lagi hamil muda juga, jadilah suami saya berinisiatif mengadakan liburan keluarga saja.

Tibalah saatnya tiba, kami memutuskan berangkat ke Pangandaran kamis malam, 9 Agustus 2018, kami berangkat pukul 12 malam. Tiba di Pangandaran pukul 06.00 pagi, kami pun bersiap ikut agenda Body Rafting Santirah bada jumat. Istirahat dulu di hotel, kemudian jam 11 berangkat sembari cari masjid terdekat buat jumatan yang ikhwannya dan kami melanjutkan lagi perjalanan ke Santirah menggunakan google map.

Gak disangka karena terhitung lumayan dari hotel ke Santirah menghabiskan kurang lebih 1 jam perjalanan. Track-nya melalui pemukiman penduduk dan masuk ke perkampungan. Jalan yang dilalui banyak bebatuan kecil sehingga harus berhati-hati.
Sebelum body rafting selfie dulu

Anak 4 tahun bisa ikut body rafting

Sesampainya disana, kami disambut oleh tim Santirah. Siap-siap ganti pakaian renang, kami pun bersiap ikut Body Rafting. Sebelum melakukan aktivitas Body Rafting, kami dipersiapkan memakai pelampung dan juga ban. Juga dibekali cara menaiki ban dan juga hal-hal yang akan kami lalui di brief oleh pemandu Kang Dadan dan asistennya Kang Ade.

Kami pun berdoa terlebih dulu. Setelah duduk setengah telentang di ban masing-masing, kemudian nyambung menyambung seperti kereta api, kami pun mulai berjalan beriring dengan mengaitkan kaki dengan orang di depannya. Pada saat itu formasi Una di depan, Nisfan, Dicky, saya dan juga Abang (beserta Aska).
Menyusur sungai

Lanjut gua

Gua Santirah

Body Rafting kami pun menyusuri searah arus sungai, air terjun dan gua-gua. Awalnya hati dag dig dug karena sedang hamil besar, namun Body Rafting ini jadi ajang refreshing juga. Aska yang sebentar lagi akan berumur 4 tahun aja happy dan ga takut sama sekali.

Ada hal yang harus diperhatikan seperti ketika saat menyusuri sungai, pada saat berjalan harus hati-hati kalau ada batu, menyesuaikan agar pantat tidak kena batu jadi diangkat. Happy karena air di
sungainya jernih, karena ga ada pemukiman di atasnya alhamdulillah jadi ga ada sampah sekali. Asli airnya bersiiih banget.

Setelah menyusur sungai kami pun dipersilakan melepas ban dan diminta berenang sendiri. Pada saat itu kedalaman air lebih dari 3 meter, antara yakin dan gak, tapi saya diyakinkan kalau gak akan tenggelam (secara gak bisa berenang wkwk).
Berenang di kedalaman lebih dari 3 meter
Pada ga sadar kamera xixi

Happy body rafting 

Dan ternyata bisa! Yup saya tidak tenggelam memakai pelampung. Ada tips triknya juga agar bisa berenang dengan mengayuh kaki maju ke depan, atau dalam posisi terbalik wajah menghadap ke atas langit sambil bersender di permukaan air, kemudian kaki mengayuh air.

But, saya lebih suka yang biasa menghadap depan dan mengayuh kaki. Hehe. Aska dah beberapa kali meminum air dan kelelep, tapi dia happy aja. Apalagi pas berenang dia melayang-layang ngapung gak mau dipegang hehe.

Yang kami lewati yakni menyusur sungai, air terjun dan gua-gua. Pada saat gua, kami memasuki beberapa gua seperti Gua Santirah dan Gua Cecer. Pada saat menembus gua gelap banget dan dingin. Sejenak sepanjang perjalanan jadi bisa tafakur alam juga bahwa ini adalah salah satu kebesaran Allah yang tidak bisa dilihat saat beraktivitas di rumah. Jadi happy aja pas liat sungai yang jernih dan bersih.
Manfaat body rafting refreshing & have fun

Sejenak melepas penat dan berbagai rutinitas harian yang hectic. Terutama bagi saya yang sedang hamil 8 bulan jadi refreshing, menggerakkan seluruh anggota badan karena gerak berenang tubuh menjadi lebih bugar dan sehat. Ya, pas sebelumnya memang kadang badan suka pegal-pegal karena tubuh sedang menyesuaikan perubahan postur tubuh karena kehamilan yang semakin membesar. Pas abis Body Rafting malah gak pegal-pegal. Alhamdulillah. Si dede di perut juga happy bawaannya.

Setelah saya dan keluarga sejam lebih di air, pemandu beristirahat saya pun menyudahi aktivitas Body Rafting karena perut merasa agak kram. Aska pun saya ajak udahan karena gak sadar dah banyak keminum air. Kuatir masuk ke telinga. Kemudian saya dan Aska pun bersiap destinasi naik ojek motor di jalan setapak seperti hutan dan kembali ke markas Santirah.
Formasi melingkar

Sementara yang lain masih istirahat dan melanjutkan Body Rafting yang lebih menantang seperti loncat dari ketinggian 8 meter, dst. Setelah sejam, mereka pun selesai.

Keseruan Body Rafting Santirah berlanjut bukan kami saja, dari kejauhan terlihat rombongan anak-anak seusia SD bersiap juga Body Rafting.

Manfaat Body Rafting
Ya, manfaat Body Rafting yang saya rasakan adalah:

  1. Melatih keberanian,
  2. Melatih rasa percaya diri,
  3. Melatih gerak psikomotor sehingga energi lebih full keluar,
  4. Fun dan refreshing
  5. Melatih mengontrol diri untuk tetap tenang, siaga,
  6. Melatih keseimbangan,
  7. Melatih kerjasama tim, dan juga
  8. Melatih daya tahan tubuh.

Nanti lagi pengen ikutan Body Rafting dong! Body Rafting kemarin dikenai biaya Rp 100.000/ orang.  Lets play Body Rafting Santirah. Enjoy Your Holiday!

2 comments

  1. Wah hebat sekali walau lagi hamil masih sempat Body Rafting, kalau saya ketika hamil takut mengunjungi tempat wisata alam he he

    ReplyDelete
  2. Waduh, keren Teh lagi hamil 8 bulan masih bisa body rafting, tapi emang yang lebih riskan mah justru waktu hamilnya masih muda yah.

    Jadi pengen nyobak ikutan body rafting juga nih :))

    ReplyDelete