Waktu Henti



Dede Ibra gimana kabarnya pagi ini? Disini ummi masih kangen sama dede Ibra. Rasanya seperti mimpi semuanya liat dede Ibra, gendong dede Ibra, dan ngenenin dede Ibra, tapi sekarang dede Ibra udah ngga ada.

Banyak orang yang ngedoain dede Ibra dan alhamdulillah banyak yang nyolatin dede Ibra. MasyaAllah. Kebanyakan teman-teman Kuttab yang menguatkan Abi dan Ummi. Yang harus disyukuri, alhamdulillah banyak yang  peduli sama Ummi padahal nggak kenal, tapi berbagi semangat, menguatkan dan memberi support.

Kebanyakan ada beberapa yang cerita saat kehilangan putranya yang berusia 7 tahun. Berat melepasnya karena sudah sebesar itu.

Ada juga yang ditinggal saat masih bayi sama seperti saya.

Ada juga ummahat yang memberi support dengan ngasih kol dan panadol. Cara menyusutkan asi pun dikasih tau. Masya Allah terharu banget.

Tetangga-tetangga juga ngasih support alhamdulillah. 

*

Seorang Ibu menangis menyesali kepergian putranya terakhir kali.

Berdamai dengan rasa sakit itu ada obatnya yakni dengan menangis.

Rasa sedih dan pilu menyatu dalam dirinya dan tak dapat ditahan lagi.

Rasa melepas anak selesai menyusui saja (menyapih) saja sudah merasa ada sebagian diri yang hilang, terlebih ini rasa kehilangan saat si kecil meninggal dan harus menyapih sekaligus.

Adakah yang bisa membantu menata perasaan yang terombang-ambing ini?

Ya Allah, laa haula wa la quwwata illa billah.

Selama 2 bulan 1 minggu dede Ibra masya Allah sudah dibawa ke kajian-kajian karena memang ada kajian wajib orang tua kuttab, dan ke masjid. 

Ya Allah terima kasih atas 2 bulan yang kau berikan. Perasaan saat hamil dan sampai melahirkan semuanya terasa ringan dan tidak berat. Semuanya harus berhusnudzon pada Allah.



Kangen dede Ibra, tapi saya insyaAllah ikhlas. Kelak pertemukan kami ya Rabb dengan dede ibra nanti. Pertemuan yang akan dinantikan. Love you dede Ibra. Sayang dede Ibra banyak-banyak.

No comments