Review Seminar: Wanita Sehat Tanpa Kanker (Permasalahan dan Pencegahan Kanker Serviks )

Pada hari kemarin, Kamis (21/04) di Apotek Kimia Farma Unpad Jalan Ir. H. Djuanda 284 Bandung tengah berlangsung pembukaan penyuluhan tentang Kanker. Hari kemarin tepat merupakan Hari Kartini. Bertepatan dengan rangkaian HUT Yayasan Kanker Indonesia kota Bandung yang ke 39 dan rangkaian HUT Apotek UNPAD – Kimia Farma mengadakan event Kartini "Wanita Sehat Tanpa Kanker".

Hari Kartini Wanita Sehat Tanpa Kanker
Pada saat saya masuk ke ruang seminar, ruangan telah penuh oleh ibu-ibu, antusiasme para ibu untuk mendapat ilmu baru mengenai kanker patut diancungi jempol. Kemudian saya pun memilih kursi yang masih kosong. Alhamdulillah saya dapat space tempat.



Istri Mang Oded, Wakil Walikota Bandung tengah membuka dan meresmikan acara bekerjasama antara UNPAD dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI).

Acara kemudian berlanjut mengenai Permasalahan dan penanganan Kanker oleh Dr. Anita Asmara. Sambil Dokter menjelaskan panjang lebar mengenai Kanker, beberapa orang antrian langsung di cek juga melalui papsmear. Hati dag dig dug karena akan Test Papsmear. Sebelumnya isi form dulu untuk test Papsmear.

Dokter Anita memberikan seminar

Dokter Anita membuka materi dengan mengumpulkan pengetahuan awal ibu-ibu mengenai Kanker. Mendengar kata KANKER saja terasa menakutkan. Tahukah Anda bahwa Kanker menjadi penyebab kematian kedua di Indonesia!? Maka penting adanya deteksi dini.

Seperti yang kita ketahui bahwa Kanker bisa terjadi dengan adanya benjolan dan tidak normal karena benjolan mengganggu dan berada di payudara.

Maka penting SADARI (Periksa dada sendiri), dengan mengangkat tangan, kemudian daerah payudara di cek, dipegang. Kita juga bisa bertanya kepada pasangan apakah besar sebelah atau tidak. Indikasi awal adalah adanya lekukan dan pengerasan.

Ibu-ibu yang telah mengalami hal tersebut tidak boleh mengabaikan indikasi tersebut. “Namun harus waspada, karena meski seorang ibu kuat, namun jangan sampai tidak dirasa-rasa sakitnya, karena bila sudah lebih parah, lebih sulit untuk diobatinya.” Ungkap Dokter Anita.

Dokter Anita menjelaskan bahwa ada dua macam tumor, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak cirinya tumbuhnya lambat, benjolan semakin lama semakin bertambah besar. Sedangkan tumor ganas merupakan tumor yang pertumbuhannya cepat, serta sampai berakibat fatal yakni kematian.

Pada pasien tumor ganas mungkin merasa aneh karena baru terdeteksi sebulan, namun begitu cepat penyebarannya. Maka perlu waspada karena 70% pasien kanker meninggal di Negara berkembang dan merupakan penyakit membunuh paling banyak. “Kanker bisa mengenai seluruh organ seperti paru sampai ke organ mata bisa terjadi,” tutur Dokter Anita.

Bagi mereka yang terdeteksi dini, maka masih bisa SURVIVAL dan pencapaian prosentasenya pun mencapai 93%, sedangkan kalau sudah stadium 4 agak sulit untuk terapi dan pengobatannya.

Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Pada usia berapa pun, semua wanita bisa menderita kanker serviks. Tapi penyakit ini cenderung memengaruhi wanita yang aktif secara seksual antara usia 30-45 tahun.

Sebuah fakta bahwa Kanker Serviks setiap tahunnya mengalami 15.000 kasus per tahun. Sedangkan Kanker PD setiap tahun meningkat jumlahnya.

Keputihan 
Keputihan merupakan hal normal yang terjadi pada seorang perempuan. Keputihan umumnya terjadi yakni menjelang atau sesudah menstruasi, saat kehamilan, saat ovulasi, saat terangsang secara seksual, dan pasca hubungan seks.

Secara fisiologis, keputihan yang normal adalah yang kekuning-kuningan, tidak berbau, tidak gatal, dan jumlahnya sedikit. Yang tidak normal adalah iritasi, infeksi tumor dan keganasan.

Lalu bagaimana dengan cairan pembersih vagina? Banyak orang yang juga menggunakannya dan ada bahan-bahan kimia di dalamnya. Namun ternyata cairan pembersih tersebut lebih baik tidak sering-sering digunakan. Dokter Anita memaparkan bahwa pemakaian cairan pembersih vagina diperlukan memang saat-saat urgent misal keputihan berbau. Mengapa Dokter tidak merekomendasikan, karena pernah ada kasus (maaf) di daerah kewanitaan penuh sariawan karena tidak cocok atau alergi dengan cairan tersebut.

Adapun memakai daun sirih yang sering kita dengar untuk membersihkan vagina yakni panas-panas langsung disiramkan hal tersebut kurang tepat juga karena malah menimbulkan iritasi dan luka bakar.

Infeksi jamur dan Parasit 
Ibu-ibu yang telah memiliki putri remaja sangat perlu memberi pengajaran agar putrinya peduli terhadap kebersihan pribadi, karena ada juga putri yang cuek dan tidak memerhatikan hal ini. Perlu peduli karena merupakan daerah lembab, maka kemungkinan infeksi jamur lebih besar terjadi.

Bagi para Ibu yang telah menikah, terutama di atas usia 30 tahun wajib untuk PAPSMEAR. Hal ini bisa bermanfaat untuk mengetahui misalnya penyebab keputihan bisa dari tumor polip atau kista, atau ada pula penyebab keganasan tumor adalah kanker mulut rahim.

Faktor infeksi jamur adalah kelembapan yang tinggi, keringat yang berlebih dan higienis yang kurang. Infeksi jamur dapat terjadi misalnya gatal di daerah selangkangan. Maka penting sekali menjaga kebersihan buang air kecil dan buang air besar.

Infeksi jamur juga memiliki ciri yakni cairan vagina putih seperti susu, kemudian menggumpal-gumpal, serta bagian luar vagina merah. Bila melihat gejala ini jangan didiamkan, segera ke dokter.

Gonore 
Gonore merupakan penyakit akibat dari penyakit Menular Seksual. Hal ini bisa terjadi dengan penularan saat berhubungan seksual. Bagi ibu-ibu mungkin hal ini sering tidak terdeteksi, namun bagi bapak-bapak akan mengalami rasa panas yang luar biasa, saat buang air kecil terasa sakit, bernanah sampai berdarah. Gejala Gonore adalah cairan kental kekuningan dan nyeri.

Dokter Anita pun menyinggung bahwa jika Bapak-Bapak yang sering ‘jajan’ akan menularkan pada istrinya. Maka penting menjaga diri dan keluarga, beri servis terbaik kepada suami dan memohon kepada Allah Swt. diberikan penjagaan sebaik-baiknya.  Benarlah Allah Swt. memerintahkan menjaga dua lubang yakni mulut dan kemaluan.

Dokter Anita pula berbagi pengalamannya pernah kunjungan ke ‘warung-warung malam’ dan menemukan banyak kasus seperti ini, bahkan anak-anak usia belasan tahun. Naudzubillah. Belum dengan seks bebas yang berpotensi pula menularkan penyakit menular seksual. Maka kita harus menjaga anak-anak kita. Tugas kita untuk melindunginya.

Infeksi Parasit 
Keputihan normal itu jumlahnya sedikit. Sedangkan keputihan yang tidak normal adalah dalam jumlah banyak dan sampai memakai pembalut. Keputihan yang tidak normal adalah yang berwarna kuning, hijau sampai kecoklatan. Dari baunya keputihan yang tidak normal berbau amis seperti ikan yakni anyir.

Infeksi parasit dapat menular pada saat hubungan seksual, dan dapat mengalami pendarahan setelah berhubungan seksual. Selain itu ada nyeri. Gejala lainnya adalah pendarahan di luar jadwal menstruasi, serta iritasi di area genital.

Allah Swt. telah menciptakan rahim yang luar biasa. Darisanalah bayi keluar dan lahirlah generasi terbaik.

Faktor risiko dari kanker serviks :
1. Berganti-ganti pasangan seksual 
Berganti-ganti pasangan seksual dapat berisiko kanker serviks karena bisa menularkan Penyakit Menular Seksual.

Parahnya, Ibu yang tidak tahu apa-apa terkena imbasnya. Misalnya seorang Ibu yang telah menikah beberapa kali dan dia tidak tahu dari suami yang mana yang membawa penyebab kanker tersebut. Hal tersebut bisa menyebabkan kanker pada sang ibu.

2. Merokok 
Sekarang banyak pula di kalangan ibu-ibu yang merokok. Padahal hal ini membahayakan. Jauhi. Hindari. Menurut jenis kelamin, perempuan rentan mengalami Kanker pada Payudara, sedangkan pada laki-laki rentan mengenai Paru-Paru. Keduanya, Ibu dan Bapak merokok harus berhenti merokok karena berpotensi  Kanker.

3. Genetik 
Bila memiliki genetik terkena Kanker maka bisa melakukan penjagaan lebih ketat. Penyebab Kanker sendiri merupakan kombinasi antara 1) gaya hidup, 2) genetik, dan 3) lingkungan.

Bagi ibu-ibu yang memiliki risiko Kanker (yang memiliki riwayat genetik Kanker dari Nenek, Ibu, atau saudara perempuannya) agar tidak agar tidak memilih kontrasepsi hormonal seperti suntik ataupun pil karena justru dapat merangsang pertumbuhan Kanker. Pilihannya jadi bisa memilih kontrasepsi Pasang IUD lebih baik.

4. Usia seks di bawah 20 tahun 
Hal yang menjadi pemicu kanker adalah Menikah di usia Muda di bawah usia 20 tahun. Belasan tahun lalu, banyak di Negara kita yang menikah di usia belasan tahun. Faktanya di usia belasan tahun, organ tubuh perempuan belum berkembang baik, sehingga bisa menjadi pemicu kanker. Maka sangat dianjurkan usia menikah adalah 20 tahun ketika organ tubuh perempuan telah sempurna.

Berikut Gejala Kanker Serviks :
1. Keputihan tidak kunjung sembuh
2. Pendarahan
3. Pada saat berhubungan merasa tidak nyaman
4. Pendarahan di luar siklus menstruasi misalnya lebih dari 3 minggu
5. Jadwal menstruasi tidak teratur
6. Berat badan turun drastis padahal tidak diet

Pencegahan Kanker Rahim di Indonesia : 
1. Ingat Vagina Anda
Ingat Vagina Anda yakni rutin melakukan Papsmear. Mudah, murah, dan di Indonesia memadai dengan sarana terbatas. Dalam proses Papsmear tidak membutuhkan waktu yang lama, dan seperti penggunaan saat Pasang IUD yakni menggunakan cocor bebek.

2. Hindari Stress. 
Ternyata ibu-ibu, ibu rumah tangga, ibu baru melahirkan rentan stress. Ternyata hal ini berpengaruh besar terhadap Kanker. Asli baru tau, hehe. Maka perlu para Bapak mengajak istrinya piknik dengan makan di luar, jalan-jalan, dan sebagainya. Untuk refreshing bagi istri.

3. Perbaiki Nutrisi.
Jangan terlalu gemuk juga karena obesitas juga bisa menyebabkan Kanker.

4. Hindari Rokok dan Alkohol.
Jangan sungkan datang ke dokter dan jangan ragu berkonsultasi.

5. Hindari berganti-ganti pasangan seksual. 
Berganti-ganti pasangan seksual dapat berisiko kanker serviks karena bisa menularkan Penyakit Menular Seksual.

6. Perlunya Vaksin HPV 
Vaksin ini dilakukan 1 kali seumur hidup. Vaksinasi HPV dilakukan bagi mereka yang telah menikah. Penggunaan pada laki-laki biasanya tidak terlalu efektif, namun efektif bagi para Ibu. Vaksinasi HPV dapat mencegah 70% kanker.


Setelah pemaparan mengenai Permasalahan dan Penanggulan Kanker diberikan, sebagian ibu yang belum tes Papsmear menunggu giliran. Sebelum tes Papsmear, diberikan penjelasan oleh Dokter diingatkan kembali tentang bahaya dan solusi deteksi dini penanggulangan Kanker.

Teman-teman mahasiswa UNPAD begitu sigap membantu. Acara Seminar berjalan lancar, serta uji Papsmear lengkapnya dapat dilihat dua minggu lagi di YKI. Terimakasih UNPAD dan YKI! Semoga tulisan ini menginspirasi pengetahuan bagi pembaca. Mulai sekarang yuk tingkatkan kualitas hidup kita mulai SAAT INI dengan makanan sehat, pikiran sehat, dan lebih aware terhadap yang terjadi pada tubuh kita sendiri.

*Catatan: selama seminar cukup banyak gambar-gambar dari penyakit kanker, serem pokoknya. Mudah-mudahan kita dapat terhindar dari penyakit yang mematikan nomor dua di dunia tersebut. Aamiin

2 comments

  1. Asik banget tulisannya teh.....betah BW an disini...menginspirasi dan yg pasti memberi ilmu..terimakasih teteh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih banyak juga Bu sudah berkunjung.. Moga bermanfaat :)

      Delete