Kajian Modern Mom Bandung Family Till Jannah With Ustadz Aam Amiruddin

Ustadz Aam Amirudin 

Selalu berbeda rasanya mendengar ceramah di Yotube dengan menyimak uraian langsung duduk dalam shaff majelis.

Ini kali pertama saya duduk dalam Majelis Agung Trans Studio Bandung. Saat masuk ke kawasan Mall tersebut, kontras sekali yang mau tujuan ke Mall  TSM dan juga masjid Agung Trans Studio Bandung.

Tapi adem rasanya, sepanjang mata memandang melihat para hijabers berbondong-bondong hendak datang ke majelis. Begitupun dengan pasangan suami istri dan anak, juga para ibu-ibu.

Lalu saya teringat dengan kajian-kajian TSM sering saya simak di Youtube termasuk kajian Ustadz Hanan Attaki yang sampai bejubel keluar tempat parkir. Masjid yang penuh barakah.

Baca juga: Ustadz Hanan Attaki, Founder Pemuda Hijrah: Berdakwah secara Asik, Gaul, Tetap Syar'i

Saat sampai di masjid, dan belum naik tangga, saya lihat di paling atas teteh-teteh membawa papan bertuliskan "harap sandal disimpan di plastik putih". Mereka juga membagikan keresek putih di tangannya. "Keren", batin saya.

Setelah menulis di meja registrasi, saya shalat dzuhur di lantai 3 (lumayan sedang hamil 7 bulan tangganya banyak, hehe). Tampak jamaah sudah banyak yang stand by menunggu Ustadz Aam.

Suasana masjid saat menunggu kajian dimulai

Acara kajian Islam bersama Modern Mom Bandung "Family Till Jannah" dibuka oleh MC Anisa Rutami dan dilanjutkan dengan tasmi Al Quran dari Muzammil Hasballah melantukan surah Ar Rahman.

Muzammil tasmi QS Ar Rahman 

Sejenak surah Ar Rahman dapat membuat jamaah tenang dengan lantunan Al Quran. Banyak juga yang membuka Al Quran sambil mendengar, mengecek bacaan Muzammil.

Acara yang ditunggu tiba, Pak Aam membuka kajian dengan mengutip ayat Al Quran surah Ar Ra'd ayat 23.

"(yaitu) surga-surga Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya, dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu." (QS Ar Ra'd. 13: 23)


"Apa ibu-ibu ingin kelak masuk ke Surga bersama suami lagi atau sama bidadari?" Pak Aam bertanya. Rata-rata ibu-ibu ingin bersama lagi dengan suaminya di Surga.


Lalu ditanya, "Bapak-bapak, kalau masuk Surga ingin bareng dengan Ibu atau coba dengan yang baru bidadari?" sontak ibu-ibu tertawa, karena pastinya Bapak-bapak ingin bidadari.


Nah, sebenarnya bagaimana nanti? "Maka kita ucapkan Wallahu 'alam. Kita bisa menabung pahala sehingga keluarga bisa masuk surga nantinya. Aamiin."

Ustadz Aam Amiruddin
Gaya ceramah Ustadz Aam Amiruddin ringan, segar karena humor ringan, dan mudah diterima bagi semua kalangan. Nilai plusnya, beliau selalu menggunakan referensi ayat-ayat Al Quran dan hadits yang mudah difahami.

Ustadz Aam Amirudiin sudah saya dengar ceramahnya ketika saya masih ABG (baca: masih SMA), dulu pernah ke kajiannya di Al Murosalah. Masih tak berubah, saya masih terkagum dengan gaya ceramah beliau.

Keluarga merupakan mitsaqan ghalida 
Keluarga pada dasarnya merupakan mitsaqan ghalida (perjanjian <akad nikah> yang kuat). Kata 'mitsaqan ghalida' ada di Al Quran surah An Nisa ayat 21.

Kata 'mitsaqan ghalida' berarti perjanjian yang besar. Mengapa? Karena merupakan perjanjian besar. Biasanya semua orang terlibat dari ayah, ibu, paman, bibi, nenek, kakek, bagusnya diumumkan karena perjanjian agung tersebut sebaiknya diumumkan agar keluarga, teman, dan semua orang mengetahui sehingga tidak timbul fitnah.

Berikut uraian mengapa keluarga disebut Mitsaqan Ghalida:
1. Pernikahan merupakan ibadah paling lama

"Bila dilihat-lihat, ibadah shalat itu paling lama 10 menit," lalu Ustadz menyindir "kecuali bagi yang sudah ahli biasanya 3 menit juga bisa" Hal tersebut disusul tawa oleh para jamaah.

"Selain itu shaum juga paling lama 13 jam, Ibadah haji juga cuma 6 hari, yakni dari tanggal 8 Dzulhijah sampai 13 Dzulhijah, hanya saja karena jumlah jamaah haji Indonesia terbanyak di dunia, maka yang lama itu antriannya sehingga jadi 40 hari."

"Tapi, dari sekian ibadah, pernikahan merupakan ibadah paling lama. Mengapa? Karena bisa jadi hidup kita bersama orang tua tidak lebih lama dengan ketika hidup dengan pasangan kita. Ada yang 40 tahun, 50 tahun, sehingga pernikahan merupakan ibadah yang paling lama." ujar Ustadz Aam.

"Ketika suami sudah meninggal, seorang istri berarti sudah selesai ibadahnya." tambah Ustadz Aam lagi.

Tapi ketika ada ibu yang suaminya sudah meninggal, dan ingin ibadah lagi, kemudian menikah, ya tidak apa-apa. Bahkan pak Aam bertanya pada ibu yang sudah 83 tahun. "Ada rencana mau ibadah (menikah) lagi?"

2. Sekolah paling lama
Jika sekolah doktor itu paling lama 22 tahun, atau sekolah dari SD-SMA itu 12 tahun, nah kalau pernikahan itu merupakan sekolah paling lama sampai kematian yang memisahkan.

"Lalu bagaimana dengan pernikahan yang berakhir perceraian, Ustadz? Ya berarti itu kena DO (drop out), jadi bisa ambil jurusan baru. Maksudnya bisa menikah lagi dengan sebelumnya misal tidak cocok, dengan calon pasangan baru menikah bisa langgeng."

3. Kebersamaan paling lama
Pernikahan merupakan ibadah yang kebersamaannya paling lama. Mengapa? Karena yaa itu, hidup dengan orang tua bisa jadi lebih sebentar dibanding dengan hidup bersama pasangan.

Dan sejak ditinggal suami, banyak istri yang sedih dan berlarut kesedihannya. Hal tersebut berarti suaminya mengesankan. Berbeda dengan istri yang merasa lega ketika suaminya ga ada.

"Gimana rasanya suami sudah meninggal?" Lalu ibu menjawab, "rasanya plong ustadz, meni lega." berarti suaminya tidak mengesankan.

4. Rumah tangga itu menyatukan dua keluarga besar
Rumah tangga pada dasarnya saling melengkapi dari keluarga istri dan suami, perlunya melanjutkan silaturahim. Maka ketika ada momen-momen silaturahim baik suami dan istri datang.

Berikut Tips Family Till Jannah oleh Ustadz Aam Amiruddin:

1. Harus ada kekuatan agama
Hanya agama yang mempertemukan kita di Surga. Dalam hadits riwayat Imam Bukhari bahwa “Barangsiapa yang Allah menghendaki kebaikan baginya, maka Allah akan fahamkan dia dalam agamanya.”

Hasan dan Husein saja ketika kecil naik ke punggung Rasul yang sedang shalat. Hal tsb tidak membuat Rasul marah, bahkan hal tersebut akan menjadi ingatan bagi cucu-cucunya.

Dalam keluarga harus menumbuhkan kecintaan pada agama sehingga hal tersebut dapat mempertemukan kita di Surga.

2. Harus ada kekuatan cinta
Cinta berarti menerima kekurangan, dan bareng-bareng menyempurnakan diri. Dengan cinta, dapat mempertemukan kembali keluarga di Surga kelak. Aamiin.

3. Harus ada kekuatan doa
Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk ke Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (QS Ghafir, 40: 60) 

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari penting selalu memperbarui hati dengan doa, karena doa itu senjata orang beriman,  dalam Al Quran surah Al Baqarah 186, dan Al Quran surah Ghafir ayat 60. Mendoakan yang terbaik untuk keluarga, dan dapat bertemu lagi di Surga-Nya kelak.

4. Harus ada kekuatan kata-kata
"Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraannya). Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar." (QS An Nisa, 4: 9) 

Dalam Al Quran surah ayat An Nisa ayat 9, bahwa rumah tangga jangan dirusak dengan kata-kata. Ucapkanlah kata-kata yang baik.

5. Harus ada kekuatan ilmu
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majellis, "maka lapangkalah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan." (QS Al Mujadilah, 58: 11)

Agar kita dapat ke Surga maka kita harus terus mecari ilmu karena Allah mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu.

6. Harus ada kekuatan sejarah
"(Ibrahim berdoa), "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, dan jadikahlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan." (QS Asy Syuara, 26: 83-85)

Agar sampai ke Surga penting memiliki kekuatan sejarah yakni memberi kesan baik pada keluarga, dengan berbuat baik, bertutur baik, beramal shaleh, yang dapat membawa kita ke surga-Nya kelak.


Alhamdulillah senang bisa hadir kajian Ustadz Aam. Ingin menanamkan cinta ilmu pada si kecil. Sehat-sehat terus ya, Nak.

7 comments

  1. Subhanallah makasih sharingnya Teh

    ReplyDelete
  2. Baca ini jadi banyak PR yang harus diselesaikan, makasih udah bagi2 ilmunya, ya.

    ReplyDelete
  3. Alhamdulillah... diberi kesempatan untuk mengikuti kajiannya

    ReplyDelete
  4. Masyaallah, saya nggak ngeuh teteh lagi hamil. Nuhun sharingnya yaa teh. :*

    ReplyDelete
  5. Makasih sharingnya, semoga kita bisa masuk surga bersama keluarga tercinta ya

    ReplyDelete
  6. Terima kasih sharingnya, Teh.
    Gak kebayang kalau bisa ikut duduk disana langsung mendenger, pasti lebih seru, tapi dengan baca ini juga bermanfaat. Semoga bisa bermanfaat juga buat para pembaca lainnya.

    ReplyDelete
  7. Makasih udah sharing teh, ustadz Aam emang favorit pisan 😁

    ReplyDelete