Bosen Ditanya Kapan Nikah?



Temen-temen ingat gak dulu sering dapat pertanyaan kapan nikah? Saat pulang mudik ke tanah Jawa, saat lulus SMA orang-orang heran karena saya gak pacaran. Tapi saat itu yaa rada cemas sedikit karena udah mau umur 21 tahun tapi belum menikah.

Dulu biasanya jawabnya insyaAllah, dan yaa.. masih belum tau calonnya siapa (hahaha)

Baca juga: Pernikahan Impian

Tapi dibikin enjoy aja. Tapi yang bikin sedikit sedih karena adik saya selalu nanya kapan nikah pas kerja. Saat itu udah usia 23 tahun. Jadilah saya berdoa agar didekatkan dengan jodoh saya.

Sering dari masa SMA, kuliah lihat banyak orang pacaran, gak membuat saya pengen ikut pacaran juga. Saya yakin bahwa dalam Islam gak ada pacaran dan pacaran itu  mendekati zina.

Dalam Al Quran surat Al Isra ayat 32:
wa lā taqrabuz-zinā innahụ kāna fāḥisyah, wa sā`a sabīlā

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”

Maka ketika orang-orang yang berprinsip tidak pacaran, karena Allah Swt. dan menjaga kesucian hati dari hal-hal yang dilarang seperti zina, maka ketika ada pertanyaan kapan nikah bisa kita tanggapi dengan hal yang selow aja, dan positif.

Sejak SMA, saya lebih banyak menyibukkan diri dengan organisasi dan happy aja.

Abis kuliah dan kerja udah mulai ikut kelas pranikah di Salman ITB.

Dapet ilmu-ilmu tentang keyakinan bahwa jodoh itu pasti datang, dan jangan menolak jodoh siapapun itu. Standar ideal saya saat itu yang taat kepada Allah Swt. rajin shalat, dan bertanggung jawab, punya pekerjaan.

Di sekolah pranikah, saya dapat ilmu kerumahtanggaan. Dan standarnya ilmu rumah tangga yang harus saya jadikan pegangan adalah yang sesuai tuntunan Nabi. 

Jadi jangan takut lagi ketika ada pertanyaan  kapan nikah, karena menikah adalah sunnah Nabi. Seharusnya kita segerakan. Kalau ada pertanyaan “Kapan Nikah?” kita jawab apa?

“Lagi proses”, "Doain yaa..." , "Bantu Cariin calonnya dong"

Yang terpenting kita utamakan saat memilih calon pendamping hidup itu adalah agamanya.

“Perempuan dinikahi karena empat faktor. Karena hartanya, nasabnya, kecantikannya dan karena agamanya. Namun kita harus mengutamakan wanita yang mempunyai agama. Meski Nabi juga memandang harta, nasab, dan  kecantikan untuk jadi bahan pertimbangan, namun Nabi juga sangat menekankan bahwa sebaiknya mengutamakan mereka yang baik agamanya. Hal ini menandakan bahwa sebenarnya agama  merupakan kriteria paling utama.”



Jadi mencari jodoh itu ada 4 yakni pertama karena agamanya, kedua karena kecantikannya, ketiga nasabnya, dan keempat karena hartanya.

Bagaimana pemuda Islam hari ini terlebih khusus di Indonesia? Semoga tetap produktif dan bisa menjadikan remaja di generasi Rasulullah saw. sebagai teladan. Bahkan para pemuda untuk menghindari dan tidak bisa menahan diri agar tidak terjerumus zina yakni dengan berpuasa.

Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda: 'Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; karena puasa dapat menekan syahwatnya (sebagai tameng).( HR Bukhari)

Padahal ada juga sebuah prinsip yang sesuai syariat yakni tidak pacaran, dan langsung menikah. Proses untuk menikah itu yakni dengan jalan ta’aruf dan itu tidak memakan waktu lama. Serta tidak berkhalwat (berdua-duaan) tapi ditemani ada fasilitator.

Pentingnya Walimah 
Hadits yang telah diriwayatkan oleh Buraidah bin al-Hashib, ia berkata: “Tatkala ‘Ali meminang Fatimah Radhiyallahu anhuma ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya merupakan keharusan bagi pengantin untuk menyelenggarakan walimah.’”

Mengundang orang-orang shalih untuk menghadiri walimah tersebut, baik dari kalangan orang miskin maupun orang kaya, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : "Janganlah berteman kecuali dengan orang mukmin dan janganlah makan makananmu kecuali orang yang bertakwa.”

Menyelenggerakan walimah dengan seekor kambing atau lebih jika memang ia memiliki keluasan rizki, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada ‘Abdurrahman bin ‘Auf Radhiyallahu anhu : “Adakanlah walimah walaupun hanya dengan seekor kambing.”

Islam tidak mengekang cinta. Cinta dibolehkan dan diridhoi-Nya saat sesuai syariat-Nya. Kalau tentang cinta dengan lawan jenis, maka satu-satunya jalan adalah dengan pernikahan, yang dengannya cinta menjadi halal dan penuh berkah.

Jadi yuk kita mulai persiapkan diri untuk menyiapkan pernikahan impian. Bukan berangan-angan punya suami kaya, mapan, ganteng. Bukan itu. Tapi standarnya sholeh yang utama, kalau ganteng kan relatif. Karena wajah bukan standar atau ukuran. Tapi akhlak sebaik dan taat perintah-Nya rajin ke masjid, sholeh, dan sholeh. Itu yang terbaik.

Baca: Jodoh, dimana kamu?

Kita berdoa kepada Allah Swt. agar didekatkan dengan jodoh kita. Dan ketika ada yang bertanya kapan nikah tidak membuat kita merasa gagal atau minder. Kita jawab dengan penuh keyakinan "Lagi proses, doain yaa..." Agar kita bisa terkoneksi kepada Allah Swt. kita juga selalu berdoa kepada Allah Swt. agar dimudahkan prosesnya. Aamiin. 

No comments