Usamah bin Zaid, Panglima Perang Termuda dalam Sejarah Islam

Usamah bin Zaid, panglima termuda

Usamah lahir tahun 9 sebelum hijrah, dan meninggal pada 54 Hijriah. Ayahnya adalah Zaid bin Haritsah, dan Ibunya Aiman Al Baraqa. Zaid bin Haritsah adalah anak angkat Rasulullah dan Ummu Aiman adalah pengasuh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Kita tahu Zaid bin Haritsah adalah orang yang Rasul cintai. Setelah Zaid menikah dan memiliki anak yakni Usamah, Rasul juga menyayangi Usamah dan digelari “Hubbu Rasulillah” kesayangan Rasulullah. Disebut demikian karena Kekasih Rasulullah, Putra Kekasih. 

Usamah tumbuh dekat dengan Rasul, kita bisa melihat bahwa Usamah pada usia 17 tahun sudah menjadi seorang pemimpin pasukan. Ia bahkan memimpin Abu Bakar, Umar, Utsman dan juga Ali. 

Usamah kecil memiliki kecerdasan dan kepandaian seorang pemimpin. Usamah juga memiliki akhlak mulia yakni ramah, pandai, dicintai Nabi dan pemberani. 

Pernah Rasulullah berkata kepada Aisyah, “Wahai Aisyah, sayangi ia (Usamah) karena aku menyayanginya dan ia sangat pantas menjadi seorang pemimpin.” 

Pernah suatu kali Usamah pulang pada saat Perang Uhud dengan berlinang air mata karena tidak bisa berjihad dengan Rasulullah. masyaAllah didikan luar biasa orang terdekat yang dekat dengan Rasul. Kecintaan kepada jihad begitu besar, mengalahkan usianya. Bandingkan dengan kita apa kita akan bersegera ketika ada panggilan dakwah atau jihad? 

Kita seharusnya bisa belajar dari Usamah ini. 

Rasulullah juga sering bermusyawarah dengan Usamah. 

Rasul juga kerapkali mengajak Usamah menemui pembesar kaum Muslimin. Seperti saat sebelum Badar, Rasulullah dan Usamah menjenguk Ubadah. 

Dan tatkala Rasulullah berjalan sering Usamah berada di belakang Rasul. Semoga kita sebagai orang tua bisa semangat melahirkan dan mendidik anak-anak kita menjadi Usamah yang semangat berjihad dan usia 17 tahun sudah menjadi pemimpin pasukan. Perang pertama Usamah bin Zaid yakni pada usia 15 tahun yaitu pada Perang Mu'tah. 

Hingga pada akhirnya pada usia 18 tahun beliau diangkat menjadi panglima dan harus memimpin sahabat senior seperti Abu Bakar, Umar, Ali, dan sahabat lainnya.

*

Kita harus punya Visi Misi keluarga islam

Dalam mendidik anak harus memiliki kesabaran,dan orang tua akan selalu khawatir dengan pendidikan anaknya. Seorang ibu yang sholeh harus mencontoh wanita quraisy, yang mana, sayang dengan anaknya, melayani suami, tidak menyelisihi suami. 

Perbedaan surat makiyah dengan madaniyah bukan hanya tempat, tetapi tentang keimanan.usia anak solat, puasa dan memakai hijab itu mulai 7 tahun, tapi harus di persiapkan jauh hari sebelum usianya 7 tahun.jika masih tidak melaksanakan perintah Allah SWT sampai usia 10 maka anak boleh di hukum, hukuman kasih sayang, bukan yang mencederai.  

Konsep pendidikan 

  • Peran istri yang shalihah. Kewajiban ayah pada putranya adalah memilihkan calon ibu yang shalehah. 
  • Keutamaan mendidik anak perempuan. Siapa punya anak perempuan 3, maka maka anak perempuan itu akan menjadi hijab api neraka. 
  • Ajarkan keimanan. Iman sebelum Quran. Sejak anak usia 1 tahun ajarkan anak kalimat tauhid.

Tanggung jawab ayah adalah memilih ibu  yang solehah untuk anak-anak.

Usia 2-12 tahun anak harus dekat dgn org tua, dan jangan dibiarkan di pesantren, karena nanti anak akan dekat dgn temannya

pendidikan di rumah 60%,di sekolah dan lingkungan 20%

contohlah wanita quraisy

Sekilas tentang Ummu Aiman 

Teman-teman ingat kan saat Ibunda Aminah yang berziarah ke makam Ayah Rasulullah dulu? Pada saat itu Ibunda Aminah ditemani oleh Ummu Aiman. 

Saat di perjalanan Aminah terkena demam dan meninggal dunia, Rasulullah pun diasuh dan dirawat oleh Ummu Aiman. Ummu Aiman terus menjaga Rasulullah yang masih kecil meski berpindah pengasuhannya ke Abdul Muthalib, kakeknya, kemudian ke pamannya, Abu Thalib.

Hingga Rasulullah beranjak dewasa dan menikah dengan Siti Khadijah, Ummu Aiman terus mengasuh dan menjaga Rasulullah SAW. Rasulullah pun menjadikan Ummu Aiman sebagai warisan dari ayahnya.

Ummu Aiman menikah dengan Ubaid bin Zaid. Pernikahan ini merupakan anjuran dari Rasulullah dan Siti Khadijah. Pasangan ini dikaruniai anak bernama Aiman. Tak lama setelah kelahiran anaknya, Ubaid pun meninggal dunia. Dia pun kembali ke rumah Rasulullah.

Ummu Aiman kemudian menikah untuk kedua kalinya. Rasulullah pun bertindak sebagai walinya ketika menikahkan Ummu Aiman dengan Zaid bin Haritsah. Dari pernikahannya dengan Zaid, mereka dikaruniai anak bernama Usamah yang kelak akan menjadi panglima perang termuda dalam sejarah Islam.


No comments