RESENSI BUKU: HARUN DAN SAMUDRA DONGENG


Buku Harun dan Samudra Dongeng
Penulis Salman Rushdie
Terbitan Serambi Ilmu Semesta
Cetakan 1, September 2011

Tak seperti cerita pada umumnya, jika seorang putri ia memiliki kecantikan dan suara yang indah. Justru dalam novel ini diceritakan tentang Putri Batcheat yang memiliki gigi kurang rapi, dan kalau menyanyi suaranya membuat orang orang ingin menutup telinga karena tak suka mendengarnya. (Suaranya tidak indah-red)

Dalam buku ini sentral cerita ada pada Harun yakni seorang anak dari pendongeng hebat, Ayahnya Rasyid Khalifa. Dia memiliki cerita cerita yang sangat banyak dan kalau digambarkan, Rasyid Khalifa kalau membuka mulutnya, akan berceritalah ia dengan cerita cerita yang amat menarik.

Permasalahan dimulai saat Rasyid kehilangan kemampuan untuk mendongeng. Maka Harun bertekad mengembalikan bakat mendongeng ayahnya.

Dalam buku ini kita akan melalui perjalanan yang menakjubkan dan seru karena penulisnya, Salman Rushdie menceritakan dengan amat piawai. Tokoh tokoh dalam novel ini yakni ibunda Harun, Soraya. Selain itu ada Jikka si jin air, lalu burung Bul Bul yang menemani perjalanan Harun. Ada juga Cerewet yang ternyata prajurit seorang perempuan, yang kemudian dipecat oleh Bolo dan kemudian Rasyid menjadikannya prajurit.
Dalam kisah, Harun menyukai Cerewet begitupun sebaliknya.

Konflik harus diselesaikan saat Khattam-Sud telah membagi dirinya menjadi dua, dan mereka harus menyelesaikan masalah tsb dengan membagi peran. Khattam sud yang pertama berada di benteng Chul dan merencanakan menjahit bibir Putri Batcheat di pesta Bezadan. Yang kedua berada di Daerah Kuno yang sedang merencanakan untuk menghancurkan Samudra Arus Dongeng.

Sehingga terbagilah menjadi dua grup. Harun pergi ke Daerah Kuno bersama Bul bul, jin air dan Mali. Kemudian akhirnya Harun bisa menyelesaikan masalah dengan alat yang dimilikinya sinar terang benderang matahari dapat membuat Khattam Sud dan pasukannya meleleh tak berbentuk hingga bayangannya. Khattam sud dan pasukannya hanya sanggup hidup di kegelapan.

Khattam sud selalu mengkhotbahkan kebencian hanya pada cerita-cerita, dongeng-dongeng, dan mimpi-mimpi, tapi kini dia lebih keras lagi dan menentang pembicaraan untuk segala alasan.

Di kota Chup, sekolah-sekolah, kantor pengadilan, dan gedung teater semua telah ditutup. Tak bisa beroperasi karena Hukum Diam. Dan beberapa pengikut liat misteri berbuat gila gilaan dan menjahit bibir mereka sendiri rapat rapat dengan benang yang kuat sehingga mereka mati pelan pelan karena lapar dan haus, mengorbankan diri mereka..

Kemudian endingnya, Bolo dapat menyelamatkan Putri Batcheat dan mereka menikah dengan bahagia.
Di akhir cerita ibunda Harun, Soraya kembali lagi ke rumah dan bernyanyi membuat hari hari Harun kembali berwarna. Ternyata pak sengupta yang membawa kabur Soraya adalah Khattam-Sud!

Dalam buku ini banyak metafor yang bermakna. Bahkan ada perkataan Apalah gunanya dongeng dongeng yang tak mungkin terjadi di alam nyata?

No comments