Review Novel Sejarah: Muhammad Sang Pewaris Hujan Tasaro GK (bagian 2)


Cara asik baca Sirah Nabi Muhammad saw. dan sahabat salah satunya dengan Novel. Di dalam buku setebal 578 halaman ini, Tasaro menghadirkan kekayaan tokoh dari agama Muslim, Nasrani sampai Yahudi.

Buku ini diperuntukkan bagi mereka yang ingin tahu tentang sejarah Islam. Buku ini juga menantang pembacanya untuk duduk serius menyelami kata, struktur bahasa yang cukup rumit. Bagi yang belum terbiasa, perlu dua kali sampai tiga kali membacanya, baru bisa paham.

Dengan memasukkan tokoh fiksi ke dalam cerita, dalam sudut pandang berbeda, menjadi 'hidup' kisah Rasulullah saw. dan seperti terbawa ke dalam zaman itu.

Siapakah yang mampu mengingat zaman Rasulullah saw. dan urutan perjalanan menaklukkan wilayah-wilayah? Pernah membaca buku Sirah Nabi Muhammad saw.? jika pun kita mengetahui, jumlahnya bisa jadi sedikit yang mau membacanya, dan biasanya mesti berkerut-kerut dulu karena biasanya yang menulis dari terjemahan.

Jadi novel Trilogi Muhammad Tasaro ini bisa menjadi alternatif menambah khasanah pengetahuan tentang runtutan kejadian. Seperti di 2 novel sebelumnya diceritakan tentang Nabi Muhammad kecil, wafat, sampai berganti khalifah Abu Bakar dan Umar.

Baca juga: Review Novel Sejarah Muhammad Sang Pewaris Hujan Tasaro GK (bagian 1)

Di buku ketiga ini, dalam pemerintahan Umar, kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid) serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium). Saat itu ada dua negara adi daya yaitu Persia dan Romawi. Namun keduanya telah ditaklukkan oleh kekhalifahan Islam dibawah pimpinan Umar.


Setiap kemenangan pasukan Islam di berbagai negeri, harta rampasan yang dibolehkan oleh Khalifah Umar mengalir bagai air, membuat takjub penduduk Hijaz. Emas perak yang melimpah dari istana Khosrou, permadani-permadani mewah yang bahkan tak diketahui cara membuatnya, binatang-binatang besar dan kecil yang jumlah dan wujudnya menakjubkan.

Lantas, pajak-pajak keamanan dan pajak bumi yang datang dari berbagai negeri jumlahnya juga kian tak terbayangkan. Tidak pernah pada masa-masa sebelumnya, tak ada seorang pun penduduk Madinah yang berpikir, kota mereka akan menjadi muara kekayaan yang mengalir tak terputus dari berbagai belahan bumi.

Beberapa tahun lalu, Khalifah memutuskan sebuah perkara yang tidak pernah ada sebelumnya. Atas usul beberapa sahabat yang berpikir masa depan, Umar mendirikan sebuah lembaga perbendaharaan negara. Umar memanggil seorang arsitek Persia untuk membangun sebuah kantor pengelolaan dan pengawasan keuangan negara. Kelak, lembaga ini dikenal orang-orang dengan nama baitulmal.

Kantor semacam itu dibangun di semua kota taklukkan. Kini, baitulmal tak cukup berpintu besi, tapi juga dijaga tentara khusus untuk memastikan tak ada sedirham pun yang keluar tanpa pembukuan. Jika dulu harta rampasan perang langsung dibagi-bagikan kepada tentara dan penduduk kota, kini aliran dananya masuk ke baitulmal. Uang di dalamnya dikembalikan kepada penduduk seluruh negeri dalam bentuk bantuan keuangan maupun pembangunan.
*
Tiba masa-masa sulit. Ketika puluhan unta berjajar berurutan. Setiap unta digantungi buntalan-buntalan. Isinya tepung gandum, susu, minyak, dan pakaian.

Umar menatap alam Madinah yang tidak dia kenal. Segala kesuburan oase yang bertahan selama berabad-abad, lenyap. Bumi meranggas oleh panas. Pepohonan kering, hingga seperti hangus terbakar. Tanah-tanah pecah, air tak tampak dimanapun.

Sang Khalifah menangis, "Ya Allah, jangan Engkau biarkan kehancuran Umat Muhammad di tanganku." wajahnya tirus menghitam. Sama dengan rakyatnya, ia menahan lapar berkepanjangan. Perutnya hanya terisi minyak, makanan lain dia tolak. Umar telah bersumpah, tidak akan memakan daging dan samin sampai rakyatnya lepas dari kelaparan.

Di saat tanah Hijaz sedang mengalami kekeringan yang luar biasa, Abu Ubaidah, satu-satunya gubernur yang bukan saja memberi bantuan, tapi juga datang sendiri mengirimkannya.
 "Semua orang sudah berubah kecuali engkau. Banyak pemimpin yang mulai bermewah-mewah dan menolak hidup sederhana kecuali engkau." (hlm 479)

Penduduk Hijaz bahagia karena akhirnya turun hujan.
Di Suriah sedang ada wabah mematikan. Umar dan rombongan yang tadinya akan menuju Suriah tidak jadi melanjutkan perjalanan.

"Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'Jika kalian mendengar sebuah berita bahwa penyakit menular terdapat di suatu tempat, janganlah memasuki wilayah itu. Namun, jika kalian berada di dalam wilayah tersebut, jangan keluar karena ingin menghindarinya." 
(halaman 482)

Khalid meninggal di pembaringan. Teringat dengan nasyid Brothers menulis tentang Khalid.

"Bukan seorang Muslim jika dia tidak shalat." -Umar.

Umar terbunuh. Ia dibunuh saat shalat oleh orang yang berpura-pura shalat dan menancapkan pisau padanya. Di saat kritis dan ia berpesan mengganti khalifah dengan berundingnya 6 orang. Keenam orang yang kumaksudkan adalah Ali, Utsman, Zubair, Thalhah, Sa'ad, dan Abdurrahman bin Auf.

Umar juga teringat akan hutangnya, dan meminta Abdullah, anaknya menghitungkan hutangnya.
Sementara itu Ubaidilah, seperti kesetanan karena pernah melihat pisau yang telah membunuh ayahnya. Pisau bermata dua, meruncing bagai mata tombak pada kedua ujungnya. Lalu ia teringat dengan Abu Lu'luah, Hurmuzan dan Jufainah, dan ketiganya telah bersekongkol membunuh Umar bin Khattab.

Lalu Ubaidilah mencari Hurmuzan dan membunuhnya. Kemudian ia yang kesetanan membunuh Jufainah. Terakhir ia hendak mencari Abu Lu'lu, namun belum ditemukannya ia. Parahnya ia membunuh anak perempuan yang tak berdosa hanya karena anak tersebut anak asing. Astaghfirullah.
Kemudian Ubaidilah diamankan oleh Sa'ad bin Waqqash beserta beberapa orang menghentikan kebrutalannya.

Pada saat pemilihan Khalifah ke-3, Ali merasa sedih karena dia tidak terpilih. Namun ia mendukung penuh terpilihnya Utsman. Dan kepemimpinan Utsman pertama harus menyelesaikan masalah pembunuhan yang dilakukan Ubaidilah.

Pada masa Utsman anak keturunan Hasyim akan terus mengkritik kebijakan yang dibuat Utsman, lebih karena kepemimpinannya, bukan karena hal yang ia putuskan. Karena merasa bahwa Ali-lah yang seharusnya jadi Khalifah. Sementara Utsman cemas apakah kerabatnya, anak-anak Umayyah akan menjauhkan nasihat Ali dari lingkaran kerajaan.

Kabar Umar bin Khattab wafat telah meluas. Byzantium kembali mengirim kapal-kapal tempurnya menuju Suriah. Hendak mereka ambil kembali negeri-negeri yang ditaklukkan Umar.

Di akhir usianya, Umar bin Khattab meminta dikuburkan di dekat makam Rasulullah saw. dan juga Khalifah Abu Bakar As Shiddiq. 

No comments