Belajar Islam dari Novel Bumi Cinta Habiburrahman El Shirazy


Novel Bumi Cinta kang Abik

Buku sebanyak 546 halaman ini tak sulit untuk menamatkannya, karena cerita yang seru. Kang Abik pandai menciptakan suasana mencekam, dan peristiwa-peristiwa yang menegangkan, membuat suasana ketika seminar menjadi tidak kaku dengan dialog-dialog pemateri di dalamnya, dan terkesan penyampaian dalam novelnya tidak menggurui, sehingga nyaman saat membacanya.

Novel diawali dengan kisah Ayyash yang akan melakukan penelitian di Rusia dan ia harus punya tempat menetap untuk itu. Ayyash ditemani David, teman sealmamater dulu tampak banyak berubah tinggal di Rusia, dan lingkungan sedikit banyak membentuknya menjadi bebas dari aturan.

Hal yang membuat Ayyash khawatir ia dipilihkan oleh David satu apartemen dengan perempuan Rusia lainnya yaitu Yelena dan Linor. Meski berbeda kamar tentu, dan satu kamar memiliki kamar mandi masing-masing, Ayyash masih agak risih tinggal satu atap dengan non mahram.

Baca juga: Inilah film-film karya Habiburrahman el Shirazy yang diangkat dari Novel 

Bukan tanpa alasan David memilihkan hal tersebut karena David khawatir kalau memilih satu apartemen dengan laki-laki, tapi walau berbeda keyakinan, tidak menjamin hal tersebut aman, karena justru lebih bahaya lagi karena bisa jadi sering mabuk, menyimpan makanan haram di kulkas, atau ada dari mereka yang gay jika sekamar atau serumah lebih menyeramkan lagi. Naudzubillah.

Akhirnya Ayyash berfokus melanjutkan penelitiannya. Ia mendapat dosen Profesor Tomskii, namun karena professor tersebut berhalangan tidak bisa menemani Ayyash untuk meneliti, akhirnya diserahkan kepada asistennya, yaitu Doktor Anastasia Palazzo yang juga ahli sejarah.

Dalam novel ini kita tidak saja mendapat perbendaharaan kata baru bahasa Rusia, namun juga kita diajak mengenal makanan khas Rusia, pemandangan Rusia yang menakjubkan saat musim dingin. Novel ini pun membahas sedikit banyak tiga hal yang diteliti oleh Ayyash yakni “Sejarah Islam di Rusia Fokus pada Kehidupan Umat Islam Rusia di Masa Pemerintahan Stalin.”

Saat Stalin berkuasa, ia banyak melakukan penangkapan terhadap ratusan bahkan ribuan orang di pelbagai daerah di seantero penjuru Soviet. Mereka yang ditangkap diikat dan dibawa ke tempat-tempat interogasi yang telah dirancang rapi. Stalin banyak belajar dari Lenin. Cara Stalin dikenal sebagai “pengaruh metode fisik” yang dijalankan Stalin sejak 1937.

Catatan-catatan sejarah menulis, yang terjadi pada waktu itu penyidik NKVD menyiksa tahanan selama beberapa jam, dan berulang kali. Penyidik yang kejam bahkan sampai meremukkan tubuh tahanan (hlm 157)

Korban yang meninggal akibat kekejaman Stalin tercatat sebanyak 20.000.000 orang. Namun versi lain menulis korban yang tewas selama Stalin berkuasa antara 40-50 juta orang. Pendapat terakhir oleh sebagian ahli sejarah dianggap mendekati kebenaran, jika diperhitungkan juga dari korban yang tewas karena keterlibatan Soviet dalam Perang Dunia II, yang sebagian besarnya adalah rakyat sipil biasa, di samping juga para tentara.

Tidak kurang 46 juta rakyat Eropa tewas dalam Perang Dunia II, dan enam puluh persennya dari jumlah itu adalah penduduk Uni Soviet yang dijadikan tumbal oleh Stalin. Tak kurang 20 ribu rakyat sipil dikorbankan oleh Stalin sebagai tameng hidup untuk mempertahankan dua kota yaitu Leningrad dan Moskwa dari serbuan Hitler. (hlm 157)

Ide menulis Kang Abik dalam buku ini tak terbaca. Saya sempat menduga kalau cerita “Bumi Cinta” akan seperti Fahri yang masuk penjara. Ayyash dijebloskan penjara karena fitnah pengeboman.

Namun siapa sangka rupanya Ayyash tidak apa-apa. Alibi kuat yang tak terbantahkan. Ujian dilaluinya baik-baik saja. Namun Linor.

Jadi awal mula fokus saya pasti ini. Ayyash konfliknya, namun auto klimaksnya ada pada Linor sehingga dugaan saya meleset. Terlebih dugaan saya yang akan jadi subjek cerita adalah kisah cinta Ayyash dan Doktor Anastasia justru salah. Jadi second lead syndrome layaknya korea ini Ayyash dan Doktor Anastasia tidak mungkin bisa bersatu karena keduanya memegang prinsip masing-masing.

Cerita awal ketika Ayyash kesal dengan Linor karena Linor dan Sergei bermesraan di ruang tengah dan dihadapannya. Bahkan Ayyash baku hantam dengan Sergei dan menyuruh mereka pergi. Tapi malah Sergei dan Linor sempat bertengkar, dan karena kemarahan yang tak dibendung, Linor membunuh Sergei.

Ayyash bertambah sedih karena Yelena yang satu kamar dengannya ternyata salah satu pelacur papan kelas atas di Rusia. Terlebih Rusia merupakan pengakses situs porn* terbesar di dunia. Dalam hati ketika melihat kenyataan itu Ayyash merasa jijik dan ketika Yelena sekarat, Ayyash justru menolongnya.

Lalu bumbu-bumbu rasa suka Doktor Anastasia yang dirinya pendam dan ingin tunjukkan ia redam karena ia tidak ingin gegabah. Ayyash menawan bagi Doktor Anastasia karena Ayyash mampu membuatnya tersipu malu, santun, dan memuliakan perempuan.

Pertanyaan-pertanyaan Doktor Anastasia yang ditujukan kepada Ayyash mampu dijawab dengan benar. Bahwa mengapa orang Islam menyembah Kakbah di Mekah? Ayyash menjelaskan bahwa yang disembah hanyalah Allah Swt. sedangkan Kakbah itu adalah kiblat atau arah, sedang yang disembah hanyalah Allah Swt.

Ternyata Linor mempunyai fakta baru yang mengejutkannya dan mengguncang hidupnya selama ini sebagai agen Mossad. Linor adalah anak Palestina. Cerita panjang yang membuatnya akhirnya tergerak masuk Islam adalah karena ibu kandungnya, Salma adalah seorang dokter yang bertugas di Negara konflik saat itu Taliban. Ibunya menjadi salah satu korban pembantaian Shabra Shatila.

Dalam buku ini juga kang Abik pandai menjelaskan tentang Islam dan bagaimana menentang Atheisme. Buku ini sangat layak baca untuk orang yang sedang mencari Tuhan, layak dibaca orang umum, bahkan non-muslim sekalipun bisa belajar sedikit banyak dan Kang Abik akan membawa kita berfikir apakah Tuhan itu sudah mati seperti yang dikatakan Nietzsche?

Suasana saat seminar Ayyash yang menjadi pembicara mengejutkan semua yang hadir dengan pernyataannya.

“Camkanlah! Benar bahwa beberapa waktu yang lampau, si Gila Nietzsche mengatakan Tuhan telah mati. Sekali lagi dia mengatakan, Tuhan telah mati. “SAAT BERKATA TUHAN TELAH MATI, NIETZSCHE MASIH HIDUP. Tapi hari ini, saat kita seminar di sini, bukti ilmiah telah kita saksikan, ketahui dan rasakan sendiri, bahwa hari ini, NIETZSCHE TELAH MATI, SEDANGKAN TUHAN MASIH HIDUP DAN MELIHAT KITA SEMUA. Bahkan Tuhan masih melimpahkan kasih sayang-Nya kepada kita semua di sini, tak terkecuali kepada Victor Murasov yang terang-terangan menghina dan mengingkari-Nya!” (hlm 315-316)

Diskusi tentang “Tuhan Bagi Manusia di Era Modern” sekilas Ayyash bisa digambarkan sebagai sosok yang mampu beretorika, ia mengawali pemaparan dengan membacakan sajak, kemudian memakai analogi yang logis dalam memaparkan bagaimana kesalahan-kesalahan teori Nietzsche. Puncaknya ia mengatakan, “Manusia merasa semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologinya, semakin kecil masalah yang tidak bisa diatasinya, sehingga pada suatu saat akan sampai pada batas di mana semua masalah akan dapat diatasi.”

“Tetapi apa yang terjadi tidaklah demikian. Batas di mana manusia ingin mencapainya ternyata selalu mundur sejalan dengan kemajuan yang dicapai oleh ilmu pengetahuan. Suatu masalah dapat ditangani, masalah lain muncul. demikianlah! Maka selamanya manusia tidak akan dapat mencapai batas itu. Ilmu pengetahuan tidak dapat mendeteksi kapan persisnya gempa terjadi. Kalau pun bisa mendeteksi, tetap saja ilmu pengetahuan tidak dapat menolak terjadinya gempa. Demikian pula untuk selamanya manusia tidak dapat melepaskan diri dari ketuaan dan kematian. Kenyataan ini menyadarkan dia sebagai makhluk lemah. Membawa dia kepada keyakinan akan adanya suatu Dzat yang kuasa sepenuhnya, yang dapat mengobati segala penyakit. Yang dapat menghidupkan dan mematikan. Yang tidak terbatas kekuasaannya. Tidak terpengaruh oleh waktu. Yang kekal abadi tidak terkalahkan oleh kematian, sebab Dialah pencipta kematian. Dialah Tuhan, Dialah Allah, Tuhan seru sekalian alam.” (hlm 315)

Belajar sejarah juga bagaimana sejarah orang Palestina membuat kamp pengungsian di Libanon, khususnya di Sabra dan Shatila. Dan bagaimana mereka hidup di sana.

“Pada tahun 1948 Zionis Israel mengusir orang-orang Palestina yang tinggal di sebelah utara Galilea. Banyak di antara orang Palestina yang menyeberang perbatasan utara menuju Libanon. Orang-orang di Galilea tersebut menjadi pengungsi di Libanon. Sebagian lainnya melarikan diri ke Yordania, Mesir, Suriah, Irak, dan seluruh Jazirah Arab. Atlas dunia tidak lagi memuat peta Palestina, tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat orang-orang terbuang yang berjumlah 750 ribu orang ketika itu untuk mengingat tanah mereka.” (hlm 405)

Linor akhirnya mendapatkan data lengkap tentang Mulaan Jameela. Ia membaca detil kenapa ia memilih Islam dan meninggalkan agama Yahudinya. Surat menyurat Maryam Jameela dengan Abul A’la Al Maududi.

Selain itu juga Ayyash ketika menjadi pembicara televisi, di saat yang sama ada bom di Metropole Hotel. Begitu piawai Kang Abik menulis novel ini, pembaca ikut terhanyut dan cerita yang logis disini ketika tidak semua yang diceritakan menjadi malaikat jadi baik semua. Sampai akhir tidak diceritakan bagaimana Doktor Anastasia.

Namun Yelena diceritakan menikah dengan David, teman Ayyash. Dan Yelena sebelumnya pernah Islam, kembali mengikrarkan syahadat dan menyatukan visi hidup menuju ridha Allah Swt.

Ending Linor alias Sofia yang mati ditembak karena ketahuan oleh Agen Mossad Israel semakin membuat Ayyash sesak. Linor yang sudah berhijrah datang pada Ayyash dan ingin membangun rumah tangga dengan Ayyash.

Judul : Bumi Cinta
Penulis  : Habiburrahman el Shirazy
Cetakan   : Ketiga, Oktober 2019
Penerbit  : Penerbit Republika, Yogyakarta
Tebal : 546 halaman
ISBN : 978-602-5734-68-7

1 comment

  1. There are books like this that grab your attention so much that you simply don’t notice their volume and only then you realize how deep they are.

    ReplyDelete