Saat Anak tak Bisa Diberi Nasihat, Mendidik Anak Lewat Kisah & Dongeng


hampir seminggu Aska kedatangan sepupu dari jauh. Dan biasa setiap anak sering akrab, sering berantem. Awalnya pagi akrab, senang main bareng, damai sentosa.  Tapi kemudian hari-hari berikutnya tak luput dari bertengkar masalah hal sepele.

Misal percakapan yang receh yang tiba-tiba berujung tangis.

Cerita 1
+: "Aku mau pilih cat boy."
-: "Aku pilih PJ Mask cat boy"
+: "Aku pilih cat boy"
Suaranya makin tinggi, dan jedug. Karena tak berujung ada yang mau mengalah, yang laki-laki meninju perempuan.

Cerita 2
+: Ini ummi kakang
-: Ini  itu ummi saya
++: Iya itu bercanda kata saya
--: Oh bener kakang anak ummi?
+: Gak. Kakang mah anak Nda

Mengalah untuk Adik
Aska udah hampir 6 tahun sulit mengalah. Jangankan dengan sepupu, dengan adiknya sendiri pun ingin menang atau duluan. Di kelas juga pas sekolah kayak gitu, karena nomor absen pertama,  ingin selalu diunggulkan. Mudah-mudahan Agustus ini udah usia 6 tahun udah berubah bisa
lebih ngalah lagi. Aamiin.

Mau meminjamkan mainan
"Pengen pinjem mainan teteh"
"Gak. Ini teteh lagi main."
15 menit kemudian masih juga gak mau meminjamkan. Cukup sulit kalau dia meminjamkan sama orang yang gak sreg sama dirinya, berbeda kalau sobatnya pinjem, langsung dikasih pinjem.

+: "Kakang mah bisa main sepedanya roda empat."
Lalu saya meluruskan, "Aska gak boleh ngomong gitu. Itu gak bagus. Harusnya  bilangnya, "Ih kakang hebat bisa main sepeda. Gitu!"

Ketika jalan bersama  4 KM bareng dua keluarga, Aska selalu ingin di depan. Pernah Aska sekali ketinggalan di tengah, bahkan di belakang, akhirnya ia marah karena di tengah, gak di depan.

Lalu saya beritahu, "Lha, Aska gak usah sedih cuek aja. Mau di depan atau di belakang kan kita gak lagi lomba. Cuek aja!

Saya lalu bertanya-tanya apa ada salah saya dalam mendidik?
Apa kurang punishment? Lalu ngobrol dengan adik saya yang guru TK, katanya itu karena kurang rules. Bisa mencoba memberi tahu anak lewat kisah.

Mendidik anak lewat kisah

-Cerita 1-
Cerita ada Kitty seekor kucing yang mau berangkat sekolah di hari Senin. Hari Minggu sore/malam, kucing itu sudah mempersiapkan memasukkan buku-buku ke dalam tas. Diingatkan oleh Ibunya.

"Kitty, jangan lupa siapkan buku sekolah masukkan ke dalam tas." kata Ibu.
"Siapkan juga seragam untuk besok hari apa yaa? Bajunya apa yaa. Yuk siapkan." tambah Ibu lagi.

Pagi harinya Kitty juga diingatkan oleh Ibu.
"Tempat minum sama bekalnya jangan lupa dibawa juga."
"Pakai kaos kakinya, jangan lupa sepatunya, yaa."

-Cerita 2-
Seekor buaya dan kancil sedang bermain bersama. Lalu si kancil minta tolong pada buaya agar mau meminjamkan bola, tapi si Kancil tidak mau meminjamkan. Akhirnya buaya marah dan tidak mau bermain dengan Kancil. Kancil menyesal tidak meminjamkan bola. Ia tidak punya teman lagi.

-Cerita 3-
Aku ingin pilih Ultraman Biru. Aku pilih Ultramank Pink. Tidak ada yang berantem. Kalau ada kebetulan yang ingin pilih warna yang sama, maka yang besar mengalah. "Iya kita berdua sama-sama pilih Cat Boy, ya." 

-Cerita 4-
Kakak seharusnya mengajak adik main. Jangan menganggap adik saingan. "Ayo kita main bareng."
Meski anak kecil lagi masa-masanya berantem, nanti sebentar-sebentar akur, sebentar-sebentar berantem lagi.


No comments