Tips Muroja'ah dan Menghafal Al Quran

menghafal alquran


Dalam proses muroja'ah Al Quran, keberadaan seorang ustadz atau guru pembimbing selalu ada di sisi santri, artinya mulazamah (selalu bersama) dengan Al Quran tidak lepas saat santri muroja'ah Al Quran. Karena seringkali seorang penghafal Al Quran jatuh dalam banyak kesalahan dalam membaca karena tidak menyetor hafalannya kepada seorang guru. Sehingga akan banyak kesulitan dalam memperbaiki hafalan atau pun bacaan Al Quran.

Muroja'ah Al Quran dilakukan sesuai dengan waktu yang ditetapkan 

Oleh karena itu, diantara yang harus dilakukan oleh orang yang sudah punya azam kuat untuk menghafal adalah:

1. Harus mengubah sifat menunda untuk menghafal Al Quran

2. Buat rencana dan target-target tertentu

3. Jangan takut gagal, yang diperlukan adalah mencoba dan proses harus tetap dijalankan. 

4. Tinggalkan sifat riya dan sum'ah, lawan bisikan setan di dada kita. 

5. Mengalahkan rasa takut adalah bagian dari kesuksesan, seperti takut lupa dan merasa riya setelah hafal Al Quran.

6. Tingkatkan kadar ketakwaan agar Allah selalu membimbing dan mengajarkan yang terbaik. 

7. Yakin, bahwa menghafal Al Quran itu mudah sebagaimana penegasan Allah dalam Al Quran Surat Al Qamar ayat 17, 22, 32, dan 40. 

8. Tawakkal kepada Allah, ikhlaskan niat hanya untuk Allah dan yakin bahwa Allah akan memberikan kemudahan untuk bisa menghafal kitab-Nya. Semoga terus semangat untuk menghafal Al Quran...

Three P

Ada 3 prinsip (Three P) yang harus: difungsikan oleh ikhwan/akhwat kapan dan dimana saja berada sebagai sarana pendukung keberhasilan dalam menghafal Al Quran. 3P (Three P) tersebut adalah:

1 Persiapan (Istidad

Kewajiban utama penghafal Al Quran adalah ia harus menghafalkan setiap harinya minimal satu halaman dengan tepat dan benar dengan memilih waktu yang tepat untuk menghafal seperti:

  • Sebelum tidur malam lakukan persiapan terlebih dahulu dengan membaca menghafal satu halaman, dan
  • Setelah bangun tidur hafalkan satu halaman tersebut dengan hafalan yang mendalam dengan tenang lagi konsentrasi 
  • Ulangi terus hafalan tersebut (satu halaman) sampai benar benar hafal di luar kepala. 

2. Pengesahan (tashih/setor) 

Setelah dilakukan persiapan secara matang dengan selalu mengingat ingat satu halaman tersebut, berikutnya tashihkan (setorkan) hafalan kepada ustadz/ustadzah. Setiap kesalahan yang telah ditunjukkan oleh ustadz, hendaknya penghafal melakukan hal-hal berikut

  • Memberi tanda kesalahan dengan mencatatnya (di bawah atau di atas huruf yang lupa)
  • Mengulang kesalahan sampai dianggap benar oleh ustadz 
  • Bersabar untuk tidak menambah materi dan hafalan baru kecuali materi dan hafalan lama benar-benar sudah dikuasai dan disahkan.

3. Pengulangan (muroja'ah/ penjagaan)

Setelah setor jangan meninggalkan tempat (majelis) untuk pulang sebelum hafalan yang telah disetorkan diulang beberapa kali terlebih dahulu (sesuai dengan anjuran ustadz/ustadzah) sampai ustadz benar-benar mengizinkannya.


Syarat Utama Untuk Memudahkan Hafalan

  1. Beriman dan Bertakwa kepada Allah 
  2. Berniat mendekatkan diri kepada Allah dengan menjadi hamba hamba pilihan-Nya yang menjaga Al Quran
  3. Istiqomah sampai ajal.
  4. Menguasai bacaan AlQuran dengan benar (tajwid dan makharij al huruf).
  5. Adanya seorang pembimbing dari ustadz/ustadzah (AIHafizh/ AlHafizhah).
  6. Minimal sudah pernah khatam Al Quran 20 kali (dengan membaca setiap ayat 5 kali). 
  7. Gunakan satu jenis mushaf Al Quran (Al Quran pojok).
  8. Menggunakan pensil/bolpen/ stabilo sebagai alat pembantu.
  9. Memahami ayat yang akan dihafal Metode Menghafal Sistem Fardhi


Ikuti langkah ini dengan tertib:

  1. Tenang dan tersenyumlah, jangan tegang.
  2. Bacalah ayat yang akan dihafal hingga terbayang dengan jelas ke d pikiran dan hati.
  3. Hafalkan ayat tersebut dengan menghafalkan bentuk tulisan huruf- huruf dan letaknya.
  4. Setelah itu pejamkan kedua mata 
  5. Bacalah dengan suara pelan lagi konsentrasi
  6. Kemudian baca ayat tersebut dengan suara keras 
  7. Ulangi sampai tiga kali atau sampai benar-benar hafal. 
  8. Beri tanda pada kalimat yang dianggap sulit dan bermasalah (garis bawah/distabilo).
  9. Jangan pindah kepada hafalan baru sebelum hafalan lama sudah menjadi kuat. Penggabungan ayat-ayat yang sudah dihafal


Setelah anda hafal ayat pertama dan kedua jangan pindah kepada ayat ketiga akan tetapi harus digabungkan terlebih dahulu antara keduanya. dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Bacalah ayat pertama dan kedua sekaligus dengan suara pelan lagi konsentrasi
  2. Kemudian bacalah keduanya dengan suara keras lagi konsentrasi dan tenang.
  3. Ulangi kedua ayat tersebut minimal 3x sehingga hafalan benar-benar kuat. Begitulah seterusnya, pada tiap-iap dua tambahan ayat baru harus digabungkan dengan ayat sebelumnya sehingga terjadi kesinambungan halalan
  4. Mengulang dari ayat belakang ke depan Dan dari depan ke belakang. 
  5. Semuanya dibaca dengan suara hati terlebih dahulu kemudian dengan suara keras, maksimal terdengar oleh diri sendiri.
  6. Begitu seterusnya. Setiap mendapatkan hafalan baru, harus digabungkan dengan ayat/halaman/juz sebelumnya.


Metode Menghafal Sistem Jama'i 

Sistem ini menggunakan metode baca bersama, yaitu dua/tiga orang (partnernya) membaca hafalan bersama-sama secara jahri (keras) dengan:

1. Bersama-sama baca keras

Bergantian membaca ayat-an dengan jahri. Ketika partnernya membaca jahr dia harus membaca khafi (pelan) begitulah seterusnya dengan gantian.

Sistem ini dalam satu majelis diikuti oleh maksimal 12 peserta, dan minimal 2 peserta. Setingannya sebagai berikut:

a. Persiapan:

  • Peserta mengambil tempat duduk mengitari ustadz/ ustadzah
  • Ustadz/ustadzah menetapkan partner bagi masing-masing peserta
  • Masing-masing pasangan menghafalkan bersama partnernya ayat baru dan lama sesuai dengan instruksi ustadz/ustadzah.
  • Setiap pasangan maju bergiliran menghadap ustadz/ustadzah untuk setor halaman baru dan muroja'ah hafalan lama.

b. Setoran ke ustadz/ustadzah 

  • Muroja'ah: 5 halaman dibaca dengan sistem gantian. Muroja'ah dimulai dari halaman belakang (halaman baru) kearah halaman lama.

2. Setor hafalan baru:

  • Membaca seluruh ayat-ayat yang baru dihafal secara bersama-sama
  • Bergiliran baca (ayatan) dengan dua putaran Putaran pertama dimulai dari yang duduk disebelah kanan dan putaran kedua dimulai dari sebelah kiri.
  • Membaca bersama-sama lagi, hafalan baru yang telah dibaca secara bergantian tadi.

3. Muroja ah tos juz 1. dengan dengan benar sistem acakan (2-3x soal) Dibaca bergiliran oleh masing-masing pasangan Ketika peserta sendirian tidak punya partner 3, Melatih diri agar tidak gampang atau partnernya sedang berhalangan hadir, maka ustadz wajib menggabungkannya Al Quran. dengan kelompok lain yang kebetulan juz, halaman dan urutannya sama, jika hafalannya tidak sama dengan kelompok

  • Menghilangkan perasaan grogi dan tidak PD ketika baca AlQuran di depan orang lain. tergesa-gesa dalam membaca.
4. Mengurangi beban berat menghafal

5 Melatih untuk menjadi guru dan murid yang baik.

6. Menguatkan hafalan lama dan baru. 

7. Semangat muroja'ah dan lain maka ustadz hendaknya menambah hafalan baru. 

8. Meringankan beban ustadz menunjuk salah seorang peserta yang berkemampuan untuk suka rela menemani.


c. Muroja'ah di tempat. 

  • Kembali ke tempat semula
  • Mengulang bersama-sama seluruh bacaan yang disetorkan acakan. baik muroja ah maupun hafalan baru, dengan sistem yang sama dengan setoran
  • Menambah hafalan baru Jaminan bersama-sama untuk disetorkan 1 Hafalan AlQuran. pada pertemuan berikutnya. 
  • Jangan tinggalkan majlis akhirat

Keistimewaan sistem jamai :

  1. Cepat menguasai bacaan AlQuran
  2. Kesibukannya selalu termotivasi dengan AlQuran. 
  3. Mampu berda'wah dengan hikmah wa al-mau'idhah al-hasanah. 
  4. Siap untuk dites dengan system

Siap menjadi hamba-hamba Allah yang berlomba menuju kebaikan. Sukses dan bahagia di dunia dan sebelum mendapat Izin (diambil dari Majalah Duta Quran, 2014)


No comments