RESENSI NOVEL: ALICE IN WONDERLAND

Novel : Alice in Wonderland
Penulis : Lewis Carrol
Cetakan : II, Februari 2010
Penerbit : Atria a.n imprint if Penerbit Serambi Ilmu Semesta

buku Alice in Wonderland (tengah)


Keren! Novel kisah klasik yang membawa para pembaca berimajinasi tentang hal-hal unik dan berbeda dari cerita-cerita pada umumnya. Alice masuk ke lubang kelinci yang membawanya ke sebuah negeri ajaib yang berisi binatang-binatang yang dapat berbicara.

Alice dengan pengalaman pertamanya dapat makan kue dan menjadi besar dan besar karenanya. Dan dapat menjadi tubuh yang berukuran sangat kecil dan mendapat pengalaman yang seru.

Cerita terus bergulir saat dia bertemu dengan berbagai jenis hewan. Sampai ia menemukan Sang Ratu dan Sang Raja Hati, beserta prajuritnya yang terbuat dari kartu.

Raja dan Ratu seenaknya memberikan hukuman (memenggal kepala) kepada siapapun yang dia tak sukai. Di akhir cerita pada saat persidangan, semua hewan berkumpul dan Alice ada di sana. Alice berubah menjadi ukuran tubuh yang sangat besar dan membuat mereka kebingungan.

Alice berani menyuarakan kebenaran karena ada yang salah antara Sang Ratu dan Sang Raja Hati. Setelah itu seluruh kartu berdiri dan beterbangan di sekitar Alice. Alice berteriak pelan. Setengah karena takut dan setengahnya lagi karena marah. Dia berusaha menghalau mereka, tapi kemudian Alice mendapati dirinya berbaring di atas pinggir sungai. Kepalanya bersandar di pangkuan kakak perempuannya dengan lembut, yang membersihkan beberapa daun layu yang jatuh dari pohon ke wajah Alice! Mimpi yang aneh, namun seru bukan?!

Lewis Carrol, penulis novel Alice in Wonderland banyak memakai metaphor dan berimajinasi dalam menulis. Sesuatu yang jarang ditulis oleh sebagian penulis. Menulis dengan melibatkan apapun yang kita mampu. Penulisnya menggunakan hewan-hewan sebagai tokoh adalah hal yang unik dan seru. Tokoh hewan dan Alice sendiri yang merupakan manusia.

No comments