4 Tips Teladan Rasulullah saw. saat I'tikaf di bulan Ramadhan


Sudah mau masuk 19 Ramadhan yaa. Sudah menyiapkan jadwal untuk Itikaf? I'tikaf bersama kawan atau keluarga? Alhamdulillah setiap tahun animo masyarakat untuk i'tikaf semakin meningkat. Buktinya sejak jauh jauh hari sudah mendaftar dan menyiapkan tenda tenda untuk beri'tikaf karena membawa keluarga.

Masjid masjid besar di kota Bandung sendiri banyak yang sudah memfasilitasi I'tikaf ini seperti Masjid Habiburrahman, Masjid Daarut Tauhid, Masjid Salman ITB, Masjid Pusda'i, Masjid Biofarma dan Masjid Trans Studio Bandung.

Lalu bagaimana persiapan Rasulullah saw.dulu menyiapkan diri saat masuk waktu I'tikaf?



Persiapan Rasulullah saw. Saat I'tikaf di bulan Ramadhan:
1. Masuk ke Masjid niat I'tikaf saat Subuh hari 21 Ramadhan 
Ustadz Abdurrahman Wahid, Pembina dari Maqdis mengisi Tasqif mengungkapkan bahwa Rasulullah saw. Mulai masuk I'tikaf saat subuh di hari ke-21  Ramadhan.

2. Fokus beribadah, dan tidak banyak berkomunikasi. 
Pada saat I'tikaf Rasulullah saw. Fokus beribadah dan tidak banyak berkomunikasi. Hal ini untuk mengoptimalkan ibadah i'tikaf saat di dalam Masjid.

Jadi ingat beberapa tahun lalu, terkadang I'tikaf jadi ajang reunian dan malah jadi ngobrol ngalor ngidul. Maka mulai sekarang bisa meluruskan niat kembali untuk beribadah saat i'tikaf di dalam masjid.

3. Tetap berkomunikasi suami dan istri. 
Saat sudah berniat I'tikaf, maka hal hal duniawi dihindari dulu. Namun Rasulullah saw.tidak lantas benar benar menjauhi istrinya. Tetap menjaga komunikasi terhadap pasangan. Dan Ustadz mengatakan Rasulullah saw.pernah menyempatkan dirinya disisir oleh istrinya.

4. Menjaga kebersihan 
Saat i'tikaf, tetap memperhatikan kebersihan. Seperti mandi, membersihkan diri dan berganti pakaian. Jangan sampai tidak menyiapkan pakaian ganti sama sekali. Karena penting beribadah dalam keadaan bersih dan menjaga kebersihan.

Sunnah I'tikaf
Berikut sunnah sunnah saat sudah meniatkan diri dalam beri'tikaf, yaitu:
1. Dilarang menjenguk orang sakit.
2. Dilarang melayat
3. Dilarang suami istri berpegangan tangan
4. Dilarang keluar kecuali jika ada keperluan.

Apakah akhawat boleh beri'tikaf? 
Bagi Akhawat disunnahkan untuk itikaf. Idealnya 10 hari, namun tidak harus. Akhawat biasanya memiliki keperluan lain terutama seorang Ibu. Maka bisa meniatkannya tidak salah di awal. Misal meniatkannya untuk berapa hari, misal malam malam ganjil, atau minimal malam 27, atau minimalnya habis tarawih sampai jam 11 malam atau jam 12 malam baru pulang.

Keutamaan akhawat Shalat Tarawih di Masjid
"Janganlah kalian melarang wanita wanita kalian untuk pergi ke masjid." Khusus keutamaan di bulan Ramadhan, perempuan shalat di masjid saat Tarawih karena ada sisi sisi lain yang bisa dilakukan di masjid saat bulan Ramadhan. Misalnya perempuan bertilawah, i'tikaf, dsb.

Selamat beri'tikaf, everyone! 😊❤💚

5 comments

  1. aku jadi paham tentang tata cara i'tikaf Mbak, makasih y

    ReplyDelete
  2. assalamualaikum, terimakasih infonya. apakah itikaf harus menginap 10 hari di masjid mbak? dan bagaimana jika membawa balita jika ibu ingin itikaf. adakah tipsnya? terimakasih

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Wa'alaikum salam mbak kidung marsela, saya baru tahun ini akan mengajak anak ikut i'tikaf. Kalau menurut saya, sesuaikan dgn prioritas kita sbg ibu di rumah, asal urusan rumah sudah selesai, kita bisa fokus i'tikaf. Minimal kalau tidak bisa 10 hari, bisa dioptimalkan malam2 ganjil, dst. InsyaAllah nnti kalau sudah bawa si kecil nanti saya tulis tips beri'tikaf bersama anak/balita ya mba 😊

    ReplyDelete