5 Tips Menyapih Anak Saat Anak Tantrum

cerita menyapih anak 2 tahun

Hari ke-4 menyapih, Adzki menangis TANTRUM sebelum tidur siang. Semua serba salah. Awalnya ia minta dipakaikan sarung tangan, tapi kemudian ia merasa itu salah. Padahal jarinya sudah masuk semua (Saat itu sedang ingin pakai sarung tangan anak dan sudah semua) Tapi ia marah-marah, berteriak, menendang lemari, dan berontak. Saya menahan ia saat berontak, capek lelahnya luar biasa. 

Akhirnya ia tertidur juga ketika dipangku—bukan digendong ya.   Dan, setelah itu saya ingin capek dan ingin ngemil rasanya. 

Lalu saya berfikir, adakah cara menyapih agar anak tidak tantrum? Tiap anak berbeda cara menyapihnya, ada yang sulit, ada yang mudah. Dulu anak pertama saya ketika menyapih Aska, tidak tantrum Alhamdulillah. 

Baca juga: Hal yang Terjadi pada Ibu ketika Menyapih Anak 

Tinggal kita sabar dan ikhlas dalam menjalaninya. Nah, gimana tips menyapih anak agar tak tantrum? Yuk simak selengkapnya. 

1. Afirmasi Positif

“Ade, Ummi gak ngenenin lagi itu perintah Allah. Menyusu itu sampai 2 tahun. bukan berarti Ummi gak sayang Adzki. Ummi sayaaaang banget sama Adzki..  Gak ngenenin Adzki lagi karena Adzki udah besar. Udah bisa lebih mandiri gak bergantung pada Ummi lagi.” 

“Kalau nanti malam atau mau tidur, Azki gak usah nangis lagi ya. Kalau mau tidur, tidur aja. Gak usah tantrum ya.” 

2. Siapkan amunisi makanan atau cemilan dan susu kotak selama menyapih 

Saat akan menyapih anak akan berpisah dengan ASI yang selama dua tahun menemaninya dan tentu itu tak mudah bagi anak, maka agar anak sebelum tantrum yang berlebihan, maka sebagai Ibu wajib menyediakan stok susu dan cemilan untuk anak agar sebagai pilihan baginya terutama ketika terbangun di malam hari. 

Selain itu juga siapkan boneka di samping anak sebagai temannya atau guling.

3. Partner Suami Bergantian dengan Suami / orang tua dalam mendukung proses penyapihan anak 

Bagi seorang istri, ketika sedang menyapih, dan anak tantrum, dukungan dan bantuan dari suami sangat membantuuu sekali . Hal itu sangat meringankan beban istri. 

Untuk itulah bagi para suami harus peka. Di sisi lain, istri itu sedang terjadi perubahan pada dirinya (yang asalnya memberi ASI jadi tidak, tentu PD akan bengkak dan bisa hareeng istilahnya).

Tentu istri juga akan lebih sensitif, maka bantuan dari suami adalah suatu hal yang penting. 

Ketika anak tantrum, istri terlihat lelah, suami bisa tanggap membantu. Pasti jadi suami idaman deh! Tapi tidak pasti selalu ada di rumah, karena mungkin suami sedang bekerja atau di luar rumah, maka perlu bantuan dari orang tua atau orang terdekat juga itu sangat membantu. Jika tidak ada keduanya, point selanjutnya bisa diikhtiarkan. 

4. Mengulangi afirmasi positif sambil terus berdoa kepada Allah agar dimudahkan dalam proses penyapihan

Berdoa juga adalah hal yang penting.  Setiap proses penting afirmasi positif agar kita tetap positif. 

Baca juga: Pengalaman Mencari Dokter Laktasi saat Bermasalah dalam Menyusui

5. Bersabar dan mengucap Selamat kepada Anak yang disapih

Pada hakikatnya, badai pasti berlalu. Begitupun dengan proses menyapih ini. Menjalani 4 hari penuh dengan energi dan emosi. Tapi sabar ya Moms, ini tidak akan lama. Mencoba afirmasi positif dam 7 hari akan berlalu. Bersabar adalah kunci. 

Tataplah wajahnya ketika tertidur pulas. Ingatlah ia adalah anak yang selama dua tahun kita jaga dan rawat. Hakikatnya, anak adalah titipan dari Allah yang harus kita jaga dan rawat dengan baik untuk mengenal-Nya lebih dekat. Kita coba untuk selalu bersabar. 

Selamat Adzki sudah selesai disapih 🙂🥰

Memberi selamat kepada anak juga penting sebagai apresiasi untuk si kecil karena telah melewati masa penyapihan yang tentunya tak mudah juga untuknya.

Sekian tips Menyapih dengan Cinta dari saya. Ini berdasarkan pengalaman pribadi saya. Semoga membantu. Terima kasih.  


No comments