Amankah Puasa bagi Ibu Hamil dan Menyusui?

Selamat datang bulan Ramadhan

Tak terasa beberapa hari lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan. Bagi yang sedang hamil atau menyusui tentu akan mencari referensi untuk menguatkan azzam untuk ikut berpuasa. Sebenarnya amankah ibu hamil dan menyusui berpuasa?

Berbekal pengalaman di masa lalu, saat hamil si kecil Aska saya tak berpuasa dan mengganti dengan fidyah, kali ini saya ingin hamil ke-2 ini dapat berpuasa. Karena usia kandungan sekarang pun menginjak 5 bulan. Selain itu teman-teman pun menguatkan kalau saya bisa insyaAllah. Saya pun yakin insyaAllah bisa. Kalaupun tidak bisa, nanti saya akan mengganti di hari biasa.

Tepat sekali dengan niat ingin berpuasa di bulan Ramadhan, beberapa waktu lalu, 27 April 2018, ada kuliah whatsapp dengan tema “Puasa Bagi Ibu Hamil & Menyusui Puasa Aman untuk Ibu hamil dan Ibu Menyusui” yang diisi oleh dr.Cussanti, Konselor Menyusui. Beliau lahir di Cirebon, 21 Desember 1985. Pendidikan yang pernah ditempuhnya S1 Fakultas Kedokteran Umum Unpad 2003-2007, dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Umum Unpad 2007-2009. Pernah bekerja di Rumah zakat (2010-2013), Galenia mother and child center  (2013-2014), -RSIA Grha Bunda : 2016 dan Rumah Yatim (2013  sekarang).

Berikut materi dan Tanya jawabnya. Semoga bermanfaat.

Hukum asal puasa di bulan Ramadhan

Hukum asal puasa di bulan Ramadhan adalah wajib bagi setiap Muslim dan Muslimah yang sudah baligh, berakal, tidak sedang dalam perjalanan (musafir) atau sakit, dan (khususnya Muslimah) suci dari haid dan nifas. 

Para ulama telah bersepakat dalam wajibnya puasa di bulan Ramadhan ini berdasarkan dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih.  Kewajiban ini pun juga berlaku untuk wanita hamil dan menyusui yang tidak memiliki uzur untuk meninggalkan puasa. 

Bagi wanita hamil atau menyusui yang dalam keadaan sehat, tidak lemah, tidak sakit-sakitan, atau tidak memiliki kekhawatiran terhadap janin / anaknya dan dirinya sendiri, maka ia tetap wajib berpuasa dan bila meninggalkannya berarti ia berdosa.
Secara umum, berdasarkan hasil penelitian tentang kondisi bayi dari ibu yang puasa saat hamil tidaklah berbeda dengan ibu yang tidak puasa (berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, APGAR score dll. 

Menurut penelitian juga, puasa tidak mempengaruhi nutrisi dan produksi ASI 
Yang perlu diperhatikan adalah risiko dehidrasi → harus *SANGAT MEMPERHATIKAN ASUPAN CAIRAN*.





Berikut tips agar ibu hamil dan menyusui tetap sehat dan bugar (tidak lemah) selama berpuasa : 

  1. Untuk ibu hamil, konsultasikan ke dokter kandungan sebelum puasa dimulai.  Selama kesehatan ibu dan janin dinyatakan baik oleh dokter kandungan, tidak dilarang puasa.
  2. Gizi seimbang yaitu setiap menu makan harus dengan komposisi 50% karbohidrat, 30% protein hewani atau nabati, 10-20% lemak baik, vitamin dan mineral.
  3. Cukupi kebutuhan cairan. Ibu hamil dan menyusui membutuhkan cairan 2,5 L cairan sehari yang harus dipenuhi sejak waktu berbuka sampai dengan akhir sahur.
  4. Sahur mendekati waktu subuh (sahur di akhir waktu).
  5. Tetap makan 3 kali sehari yaitu sahur, santapan berbuka dan makan lagi setelah waktu tarawih.
  6. Pilih menu yang aman.: a) Hindari makanan yang terlalu pedas atau asam karena berisiko mengiritasi lambung, baik pada saat sahur maupun buka puasa. b) Saat sahur : perbanyak makan sayur & buah  agar dapat menahan lapar lebih lama, hindari minum teh atau kopi karena bersifat diuretik (menyebabkan banyak cairan terbuang melalui bak), hindari terlalu banyak makan dan minum manis agar kadar gula darah tidak cepat turun setelah sahur yang menyebabkan rasa lemas dan cepat lapar lagi. c) Saat buka : mengawali buka dengan minum atau makan manis.
  7. Istirahat cukup. Jumlah jam tidur tetap 6-8 jam. Usahakan tidur siang selama 1 jam.
  8. Untuk ibu hamil, selalu minum vitamin untuk kehamilan yang diresepkan dokter. Untuk ibu menyusui dapat juga ditambahkan suplemen atau vitamin bila dirasa diperlukan. 
  9. Minum susu saat sahur dan buka puasa untuk melengkapi kebutuhan gizi. Tapi hal ini bukan suatu keharusan selama kecukupan gizi seimbang terpenuhi.
  10. Batalkan puasa jika : badan terasa sangat lemas, gemetar, berkunang-kunang, keluar keringat dingin atau diare berat.

Fatwa para ulama bagi wanita hamil dan menyusui 

puasa bagi ibu hamil dan menyusui

Ada beberapa fatwa para ulama tentang hukum puasa bagi wanita hamil dan menyusui  dan cara menggantinya :

  1. Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah : Wanita hamil atau menyusui, jika ia khawatir akan keselamatan dan kesehatan janinnya, maka ia boleh berbuka (tidak puasa). Dan wajib baginya untuk meng-qadha (mengganti) puasa di hari lain sebanyak hari yang ia tinggalkan dan juga memberi makan orang miskin (fidyah) setiap harinya satu ritl dari roti yang layak/baik.  (Fatawa An-Nisa’ – Syaikh Ibnu Taimiyah)
  2. Wanita yang hamil atau menyusui, bila ia khawatir akan diri dan janinnya diperbolehkan berbuka (tidak puasa), kemudian ia wajib memberi makan orang miskin (fidyah) setiap harinya, dan ia tidak wajib meng-qadha (mengganti) puasanya menurut pendapat yang paling rajih. Pendapat ini dikeluarkan oleh Imam Ahmad dalam sunannya (4/347), Abd bin Humaid dalam kitab Al-Muntakhab (420). Pendapat yang sama juga dikeluarkan oleh Ibnu Abbas dan Ibnu Umar –radhiyallahu ‘anhum– tentang bolehnya wanita hamil dan menyusui berbuka bila khawatir.
  3. Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan –hafizhahullah– berpendapat bahwa jika seorang wanita hamil dan menyusui khawatir akan janinnya bila ia berpuasa, maka ia boleh berbuka dengan meng-qadha (mengganti) di hari lain dan di samping itu ia juga wajib memberi makan orang miskin. Tapi jika ia khawatir akan dirinya sendiri tidak akan kuat berpuasa karena hamil dan menyusui, maka ia cukup meng-qadha saja tanpa harus memberi makan orang miskin (fidyah).

Kalau sampai ramadhan ini hutang puasa yang lalu belum dibayar, tidak ada sanksinya ya, tidak kemudian menjadi tambah dosa.tapi baiknya segera membayar gantinya begitu mampu.

Berikut Tanya jawab saat diskusi berlangsung

Pertanyaan ke-1 

Bagaimana bila masih menyusui anak 16 bulan, tapi di samping itu tengah mengandung 3 bulan. Apakah aman jika berpuasa?

Jawaban:
Kondisi yang sedang hamil 3 bulan dan menyusui anak usia 16 bulan dengan syarat "kondisi janin sudah dikonsultasikan ke dokter kandungan dalam keadaan baik dan ibu sehat" serta mampu memenuhi keutuhan gizi seimbang ibu hamil dan menyusui serta mampu memenuhi kebutuhan cairan sebanyak 2-3 L per hari dan mengikuti 10 tips yg sudah saya sampaikan, insyaAllah bisa ikut berpuasa di bulan Ramadhan.

Penerapan pengaturan gizi seimbang untuk ibu hamil dan menyusui:
Kebutuhan kalori rata-rata harian wanita dewasa adalah 2.000 kkal yang harus dipenuhi dengan komposisi 50% karbohidrat, 30 % protein dan 20% lemak, vitamin dan mineral. Sehingga membutuhkan 1.000 kkal karbohidrat, 600 kkal protein, dan 400 kkal lemak dalam sehari ditambah anjuran asupan sayuran sebanyak 400 gr per hari dan buah-buahan sebanyak 200 gr sehari.

Jumlah kalori tadi dibagi menjadi 3 kali makan sehingga setiap kali makan, menu makanan harus mengandung 334 kkal karbohidrat, 200 kkal protein dan 134 kkal lemak ditambah sayuran 134 gr dan buah 67 gr. Untuk konversi dalam berat makanan yang paling mudah dan cukup akurat adalah dengan menggunakan ukuran tangan,yaitu : 
1 kepalan karbohidrat beratnya 75-100 gr = 300-400 kkal
1 telapak protein beratnya 50-100 gr = 200 - 400 kkal
1 ibu jari tangan lemak beratnya 7-12 gr = 63-108 kkal
1 kepalan sayur atau buah beratnya 80 gr

Sehingga bila dikonversikan  dalam ukuran-ukuran tersebut sekali makan dalam 1 piring harus terdapat 1 kepalan tangan karbohidrat + 1 telapak tangan protein + 1 ibu jari lemak baik + 2 kepalan tangan sayur + 1 kepalan tangan buah.
Sekarang kita beralih ke kebutuhan kalori ibu hamil dan menyusui. Kebutuhan kalori tambahan ibu hamil bayi tunggal trimester pertama 180 kkal trimester ke dua 300 kkal trimester ke tiga 300 kkal
Kebutuhan kalori tambahan ibu hamil bayi kembar dua trimester pertama 600 kkal, trimester kedua 680 kkal, trimester ketiga 900 kkal.

Kebutuhan kalori tambahan ibu ham bayi kembar tiga trimester pertama 600 kkal, trimester kedua 1.020 kkal, trimester ketiga 1.350 kkal. Kebutuhan kalori tambahan  ibu menyusui bayi 0-6 bln sebanyak 700 kkal,bayi di atas 6 bln sebanyak 500 kkal

Ini kebutuhan tambahannya ya, jadi sebagai contoh total kebutuhan kalori ibu hamil bayi tunggal pada trimester ketiga  adalah 2.000 kkal + 300 kkal = 2.300 kkal per hari. Kebutuhan  kalori ibu menyusui dengan usia bayi 0-6 bulan adalah 2.000 kkal + 700 kkal = 2.700 kkal.

Untuk kebutuhan kalori ibu tri purwanti hamil trimester  2 + menyusui  usia 16 bulan adalah 2.000 kkal + 300 kkal + 500 kkal = 2.800 kkal per hari. Untuk konversi ke ukuran menu makanan dalam satu piring setiap makannya, silakan dihitung ya. Jadi selama sanggup untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut dan mengikuti tips-tips lain yg sudah saya sampaikan. Insya Allah bisa puasa ya.

Pertanyaan ke-2
Saya saat ini sedang mengandung dengan usia kandungan 8w dan sedang menyusui jg (usia anak 1 tahun). 

Jawaban: 
Untuk ibu bisa kebutuhan kalorinya  adalah 2.000 kkal + 180 kkal + 500 kkal = 2.680 kkal. ini kebutuhan kalorinya 2.680 kkal komposisinya tetep 50% karbo 30%protei  dan 20% lemak, vit&mineral ya.
Jadi krg lebih karbonya 1340 kkal
Protein 804 kkal
Lemak dll 536 kkal
Dalam 1 hari, tinggal disesuiakan dengan rumus yang ini ya.. Untuk konversi dalam berat makanan yang paling mudah dan cukup akurat adalah dengan menggunakan ukuran tangan,yaitu : 
1 kepalan karbohidrat beratnya 75-100 gr = 300-400 kkal
1 telapak protein beratnya 50-100 gr = 200 - 400 kkal
1 ibu jari tangan lemak beratnya 7-12 gr = 63-108 kkal
1 kepalan sayur atau buah beratnya 80 gr
Sehingga bila dikonversikan  dalam ukuran2 tersebut sekali makan dalam 1 piring harus terdapat 1 kepalan tangan karbohidrat + 1 telapak tangan protein + 1 ibu jari lemak baik + 2 kepalan tangan sayur + 1 kepalan tangan buah

Pertanyaan ke-3:
Saya sedang hamil ke 2 dan usia kandungan 14 minggu. BB 41 kg Tinggi 158 cm. Alhamdulillah, Selama ini tidak ada keluhan yang berat bagi saya. *Terakhir pemeriksaan BB saya turun 1 kg dan kata dokter bayi saya kecil (tidak sesuai standart).* Keluhan yang umum dirasakan bumil adalah sering nya rasa lapar. Kalau saya terlambat makan saya jd mual dan muntah. Dengan datang nya bulan Ramadhan, Apakah aman bagi saya dan terutama baby saya jika puasa dgn kondisi keadaan saya diatas terutama BB saya susah naik? Terima kasih

Jawaban:
Tidak disarankan untuk berpuasa dulu ya karena berat badan bayi yang kurang atau tidak sesuai dengan usia kehamilan. 

*Ini adalah salah satu contoh kondisi kesehatan ibu/janin yang dilarang untuk puasa.*

Pertanyaan ke-4
Indikator kekhawatiran seperti apa yang dapat ditolerir sehingga ibu menyusui diperbolehkan meninggalkan puasa?
kebetulan anak sy br 2mo dan bln dpn (awal Ramadhan) saya harus kembali beraktivitas di kantor, otomatis dari segi jam istirahat pun sudah kurang. Jika akhirnya ibu menyusui tidak berpuasa, bagaimana menyeimbangkan pahala dengan orang-orang yang berpuasa?

Jawaban:
Untuk ibu menyusui sebetulnya tidak terlalu mengkhawatirkan  seperti ibu hamil untuk berpuasa, bahkan kalau saya bilang, tidak ada yang perlu dikhawatirkan  sama sekali karena faktor-faktor yg membuat khawatir itu semuanya  bisa kita usahakan. Selama kita optimal berikhtiar, Insya Allah tidak ada hambatan. Misal dlm piring saji itu ada 1 kepalan tangan nasi (karbohidrat) + 1 telapak tangan tahu/ tempe/ telur (protein) + 1 ibu jari tangan ikan salmon/ macarel/ kacang-kacangan (lemak baik) + 1 kepalan bayam/apel (sayur atau buah).

Insya Allah bisa diusahakan puasa, dengan mengikuti tips-tips dari saya di materi yang sudah disampaikan. Tips khususnya usahakan berada di tempat kerja yang sejuk dan di jam istirahat  jam 12 sampai jam 13 tiduran sejenak barang 15-30 menit setelah shalat misalnya.

Tetap memerah di kantor dan jika memungkinkan untuk meminta  tolong rekan kerja untuk mengerjakan tugas kita yang menyita bnyk energi atau harus berpanas2an di luar.initinya pekerjaannya tdk boleh terlalu berat. Jika akhirnya tetap tidak sanggup untuk berpuasa,tetap bisa mendapatkan pahala dari ibadah-ibadah lain.yang berkurang hanya pahala ibadah shaumnya saja.

Selain itu tidak ada nutrisi tambahan khusus, hanya saja kebutuhan  gizinya saja yang harus dipenuhi sesuai dengan kondisi ibu menyusui sesuai rumus gizi seimbang. Dan perlu diingat satu prinsip penting  bahwa komposisi nutrisi asi  tetap sama antara ibu menyusui yang puasa dengan yang tidak puasa, hal ini didukung dari hasil penelitian. Komposisi atau kualitas asi ini akan berbeda  pada kondisi ekstrem yaitu ibu yang gizi buruk.Dan akan bisa berbeda hanya di jumlah air nya saja tergantung banyak sedikitnya cairan yang kita minum selama waktu berbuka dari maghrib ke subuh.

Pertanyaan ke-5
Bisakah ibu hamil  berpuasa di atas 15 jam? Mengingat tinggal di luar negeri dan berpuasa sekitar -+17jam, karena sedang dalam musim panas. dan saya sedang hamil 5 bulan ketika memasuki bulan ramadhan.
Jawaban: 
Boleh dicoba dulu ya, untuk 1 sampai dengan beberapa hari. Ditekankan pada asupan cairan  yang lebih banyak bisa sampai 3 liter selama waktu  berbuka  ya. Dan tips tambahan, kurangi aktivitas si luar ruangan saat terik-teriknya matahari, bila masih bisa ditunda sorenya sebaiknya dikerjakan setelah cuaca cukup dingin.

Pertanyaan ke-6
Perlukah ibu rmh tangga yang selama ini direct breastfeed memompa asinya saat malam atau sebelum Ramadhan sebagai tambahan asi bagi anak selama ibu berpuasa? Terimakasih.

Jawaban:
Tidak perlu, cukup susui seperti biasa,di siang hari pun susui seperti biasa

Pertanyaan ke-7
Apakah saat berbuka dan sahur busui meminum ion seperti pocary sweat ( ato sejenisnya yg bersoda) tuk menambah cairan ? Apa trik khusus agar puasa sukses buat busui yg bayinya laki laki krn biasanya menyusuinya lebih kuat dibanding perempuan? Krn tdk puasa saja saya tidak bs jauh dr air.  Trimakasih bun
Jawaban
Karena volume asi akan sama dengan saat tdk puasa,asalkan asupan cairan sebelumnya terpenuhi. Pengalaman pemateri sendiri yakni hasil perahan tidak berkurang  saat minum banyak. Hanya sedikit berkurang sekitar 10-20 ml pada jika kurang minum di malam sebelum hari memerah.

Pertanyaan ke-8
Saya sedang hamil 18 week hamil anak pertama. Vitamin kehamilan sebaiknya atau disarankan diminum sehabis sahur atau malam menjelang tidur? Terimakasih.

Jawaban:
Sebetulnya kalau kecukupan gizi seimbang  sudah yakin betul terpenuhi, tidak perlu suplemen vitamin. Karena dari komposisi gizi seimbang itu kan ada porsi sayuran dan buah yang kaya vitamin dan mineral.

Tapi ada kalanya  kita tidak merasa yakin telah memenuhi nya atau dalam kondisi sedang banyak pekerjaan, atau terpapar orang yang sedang sakit ispa atau bahkan sedang sakit, dibolehkan minum suplemen vitamin

Vitamin nya sesuai dengan  yang diresepkan oleh dokter kandungan yang memeriksa ya. Karena setiap kita periksakan kandungan kita pasti diresepkan vitamin oleh dokter kandungan.

Pertanyaan ke-9
Busui yg puasa akan berdampak pada kandungan nutrisi ASInya? Sehingga bayi sudah minum banyak tp tdk mau kenyang? Jika ada vitamin atau suplemen tambahan yg diperlukan, maka suplemen seperti apa yan baik? Trmksh


Jawaban
Tidak ada perbedaan komposisi nutrisi/kualitas asinya. Bayi sudah minum banyak tapi tidak mau kenyang, masih meminta lagi, ada beberapa kemungkinan, bisa jadi sedang dalam masa pertumbuhan pesat (growth spurt) pada usia 3 minggu, 6 minggu, 3 bulan dan 6 bulan.

Pada masa ini, kebutuhan akan asi lebih banyak dari biasanya. Atau mungkin ada kondisi lain yang membuat anak tidak nyaman sehingga ingin menyusu terus menerus .seperti sedang sakit,atau cuaca panas yang memang membuat bayi  kehilangan lebih banyak cairan.

Selama bisa mencukupi kebutuhan gizi seimbang untuk   ibu menyusui seperti yang sudah saya jelaskan di awal,tidak perlu tambahan vitamin. Vitamin diperlukan pada kondisi-kondisi khusus tertentu saja di luar kondisi normal. Seperti dalam kondisi sedang banyak pekerjaan, atau terpapar orang yang sedang sakit ispa atau bahkan sedang sakit,dibolehkan minum suplemen vitamin.


Sekian pemaparan yang diuraikan dalam kuliah whatsapp dan berhasil saya resume. Semoga bermanfaat. Selamat berpuasa di bulan Ramadhan bagi ibu hamil dan menyusui. Semoga Allah Swt. mudahkan niat kita untuk bershaum di bulan Ramadhan.

9 comments

  1. Hutang puasa sebelum hamil 4 hari belum kebayar, sekarang juga masih menyusui mau bayar fidyah aja deh hehe

    ReplyDelete
  2. balik lagi kitanya kuat atau engga ya teh, selama asupan nutrisi terpenuhi untuk ibu dan bayi nya :)
    Gak usah maksain apalagi kalau udah ada tanda2 lemas, dehidrasi dan pusing :)

    ReplyDelete
  3. Pengalaman sih saya kalau hamilnya sudah besar kuat aja dibawa puasa, iya yg penting asupan gizinya yg bagus aja.... Anaknya nanti jd anak yg sholih/sholihat insya Allah... :)

    ReplyDelete
  4. Jadi inget waktu hamil dulu, alhamdulillah puasa full, karena ga haid, seneng. Tapi balik lagi ga memaksa ya, tergantung kuat apa engganya Bumil ato Busui.

    ReplyDelete
  5. Waktu hamil pertama alhamdulillah kuat puasa selama sebulan penuh. Nah yg kedua udah nggak sanggup. Hihihi

    ReplyDelete
  6. Ibu hamil boleh menyusui juga ya teh? Kupikir ga boleh

    ReplyDelete
  7. Bukannya kalau makan sahur dengan buah malah justru cepat lapar ya teh. imho

    ReplyDelete
  8. yes emangat insyaAlloh aku mau puasa meski menyusui :)

    ReplyDelete
  9. Alhamdulillah setiap hamil, aku puasa. Tapi sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungannya sih. Kalau gak kuat ya jangan dipaksakan😁

    ReplyDelete