Diskusi Liga Buku Jabar Juara: Proses Kreatif Menulis Cerita Fantasi

Setelah pandemi, untuk mengadakan event komunitas terkadang cukup sulit untuk mengumpulkan massa dalam waktu yang tepat. Tapi perbincangan hari itu amat menarik dan mengumpulkan berbagai entitas yang ada. 

Tema yang digarap dan menarik adalah tentang Perspektif Islam dalam Memandang Cerita Fantasi tepatnya yang dapat digali dalam acara Liga Buku Jabar Juara, tanggal 25 September 2023 lalu setelah bada isya. Meski disayangkan diskusi sebagus ini hadir di jam malam, tapi tidak mengurangi kekhidmatan acara di dalamnya.

Dimoderatori oleh Sukmawati, Pengurus dari Forum Lingkar Pena Bandung, rasanya menarik sekali karena yang berbincang di atas panggung adalah orang yang telah concern menulis di dunia fantasi yaitu Sangaji Munkian dan juga ada dosen Sejarah  kita menulis tentang "Proses Kreatif Menulis Cerita Fantasi".

Seperti kita tahu buku fantasi yang populer di dunia seperti Harry Potter, di Indonesia pun ada Serial Bumi dari Tere Liye yang sering saya ulas di blog ini beberapa bukunya. 

Baca juga: Review Novel SagaraS - Tere Liye  

Baca juga: Buku ke-8 Tere Liye, Petualangan Miss Selena dalam Novel Selena 

Baca juga: Resensi Buku: Komet, Komet Minor, Ceros & Batozar, Pertarungan dan Petualangan di Dunia Paralel

Di diskusi Liga Buku Jabar Juara dan FLP Jabar akan membahas Novel fantasi yang seperti apa apa saja tahap-tahapnya. Yuk kita kenalan dulu dengan pembicaranya.

Sangaji Munkian telah menulis "Maneken" yang diterbitkan Republika tahun 2012. Beliau banyak kegiatannya research start up di Indonesia. H.D Deden Gumilang pernah menjabat Badan Pengurus Pusat Ketua FLP Wilayah Jawa Barat karya Selayang Pandang Sirah Nabawiyah Bitread tahun 2017. 

Proses Kreatif Menulis Fantasi 

Pengalaman menulis cerita fantasi lepas dari aturan dari logika kalau misal membuat cerita kehidupan sehari-hari apa yang tidak ada dan tidak nyata misalkan buku Maneken di Republika cerita boneka yang dipajang di toko baju dia bisa bergerak, berbicara dan punya hasrat seperti manusia. 

Tidak ada di dunia nyata 

Ada semesta lain. Ada Arterio di dunia nyata dunia medis farmasi, tabib kalau disana tidak. Disana pakai magic. Jadi itu tidak ada di kehidupan nyata tersebut. Ada segala sesuatu di dunia nyata.

Cerita fantasi di luar logika. Realitas yang menembus batas.  

Proses tahapan karya pertama Maneken 

"Kita intinya bikin sebuah buku, kita buat dulu outlinenya. Atau rencana apa yang mau kita tulis dan tuangkan disana. Gambaran kasarnya ada SD, SMP, semacam drama tiga babak. Ada pembuka, konflik dan resolusinya. Tetapi yang menarik untuk cerita fantasi ada proses idenya muncul. Kita ingin nulis sesuatu." 

Maneken ga suka belanja nganterin Ibu, ke toko baju. Saya duduk disana, saya melihat dan saya berpikir kalau mereka bisa bergerak. 

Proses nulis: Nulisnya dan editnya

Nulis ya nulis. Ga bisa nulis sambil ngedit. 

Menurut Kang Aji, "Malah ada istilah menulislah dengan setulus Bunda Theresa mengedit kejam seperti Hitler."

Menemukan ide : Plan / Rencana / Berkembang

Tantangan membuat Outline sebelum jadi draft yang panjang

Ketika itu bingung apa yang mau ditulis. Ketika awal bikin naskah itu, bikin 1 paragraf. Kita semacam cerita dulu ini nyeritain apa. Dari situ baru outline dikawal bisa dibikin konflik segala macam. 

Ngumpulin ide proses butuh tiba-tiba. 

1. Ide yang kayak kran air 

2. Ide kayak hallilintar 

jangan lupa pas ada itu, ga lupa ditulis 

karakteristik buku fantasi 'semestanya'. Non fantasi rumah tau. 

Kita tahu bahasa barunya jadi pembaca 'kaya'.

Selain itu ada juga 'Setting'. 

Harry Potter ada sekolahnya Slytherin. Sekolah yang mengarahkan kesana.  Di Indonesia ada santet. Fantasi ada irisan dengan mitos. 

Sejarawan Muslim punya latar belakang di Kebudayaan dan Sejarah Islam opini 

Secara agama Islam, fantasi sesuatu yang rekaan.

Perspektif sejarawan Muslim 

Fantasi sebetulnya bersifat khayalan. Posisinya di dunia Islam boleh ga kita belajar '

Fantasi dalam islam ada kisah-kisah yang mirip misal kisah israiliyah agama Yahudi bahwa Nabi Muhammad saw sikap beliau tidak menyalahkan dan membiarkan saja. 

Posisi kisah fantasi menurut H.D Gumilang adalah, "Seorang penulis yang menciptakan dunianya sendiri. Kadang-kadang metafora, kadang Dunia fantasi dianggap normal. Terkadang juag dianggap luar biasa dianggap remeh di luar kita."

Menurutnya lagi cerita fantasi memiliki istilah yang unik-unik. Di indonesia yang fantasi misalnya ke cenderung mitos atau legenda. 

"Fantasi sifat khayal sedangkan mitos/legenda berbasis budaya, kearifan lokal. Legenda cerita tangkuban perahu. Pembangunan Candi Prambanan, munculnya Danau Situ Bagendit. bahwasannya waktu itu masyarakat kita masih animisme dan dinamisme. mempercayai nenek moyang. mentransimisikan masyarakat melalui cerita." tambah ayah dari Gagah ini. 

Tapi selanjutnya kita tahu bahwa melalui kisah Tangkuban Perahu itu adalah wujud penolakan pernikahan ibu dan anak. Sedangkan Roro Jongrang dalam candi prambanan. ada unsur budaya. Nyi Roro Kidul atau Wewe Gombel.

Kepercayaan supranatural. Ada irisan mitos legenda. Asal muasal dicampur adukkan 

Harry potter kisahnya fantasi dicampuradukan dengan kepercayaan setempat. ada natal, keyakinan kristen. Angling darma, tutur tinular, mahabrata, baratayuda ada unsur agama 

Dalam suatu momen tertentu kisah fantasi bisa dicampurkan dengan lokalitas. misalnya kulturasi budaya lokal internasional 

Batasan sebagai Muslim 

Menurut Ketua FLP Jabar, batasan menulis kalau di FLP menulis itu jangan sampai memunculkan syahwat, nafsu birahi, seksualitas, atau ada dewa baru. Cerita fantasi, penulis punya otoritas, perlu diwanti-wanti kekhawatiran cerita yang dibuat jadi keyakinan baru untuk pembaca. Penulis bertanggung jawab thdp tulisannya. Ketika seorang menulis, ia terus hidup dan bertanggung jawab. 


Selanjutnya H.D Gumilang juga menegaskan bahwa di luar sana ada keyakinan beragama ini misalnya liga buku Maradona udah dianggap Tuhan dan ada gerejanya sendiri. Meskipun kita ngga bisa mencegah sikap pembaca, tapi kita berusaha tidak sampai tulisan-tulisan kita bisa mencelakakan orang. Kita buat bisa inspirasi atau semacam permisalan aja. Kang Aji buat Fantasi tujuannya adalah membicarakan kebaikan.

Kebaikan itu luas. Cara kita bercerita lewat cerita fantasi. 

Sedangkan menurut Sangaji Munkian sendiri, batasan tidak ada patokan. Pembaca sudah cukup dewasa ya dia bisa baca bacaan yang sesuai usianya.

Unsur-unsur dan irissan pandangan sejarawan muslim 

Sedangkan Kang Aji sendiri ketika ditanya motivasi pilih fantasi adalah karena dengan menulis fantasi, saya bisa melepaskan diri dari kehidupan, atau dari realita

Lalu disinggung apakah juga menulis fantasi ada pengalaman pribadi? Kang Aji tersenyum menyangkal dan menjawab tidak, karena menulis fantasi adalah bisa mengandai-andai. 

Menulis itu ada berbagai macam tujuan. Menulis bikin laporan, menulis buku tahunan. Tapi disini beliau menulis sarana untuk mengaktualisasikan diri. Disini bisa bebas dan lepas keluar dari pakem kita udah hidup dari aturan. penulis itu tuhan kecil untuk semestanya sendiri, menurut kang aji. 

Masya Allah bagus sekali pemaparannya sayang saya tidak bisa sampai akhir. Terima kasih semua yang hadir dalam acara. 




No comments